Benarkah Atelektasis Bisa Mengakibatkan Pneumonia?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 April 2021
Benarkah Atelektasis Bisa Mengakibatkan Pneumonia?Benarkah Atelektasis Bisa Mengakibatkan Pneumonia?

Halodoc, Jakarta - Paru-paru adalah organ yang sangat penting dalam sistem pernapasan. Fungsi organ tersebut adalah untuk mengolah udara yang masuk, yaitu memisahkan oksigen dengan karbon dioksida dari darah. Namun, pada kasus atelektasis, paru-paru tidak bisa menjalankan fungsinya tersebut dengan baik, karena ada salah satu atau sebagian lobus (segmen) paru-paru yang tidak berfungsi.

Jika tidak ditangani dengan baik, atelektasis picu pneumonia. Simak ulasan selengkapnya di sini.

Baca juga: Gangguan pada Paru, Ini Cara Deteksi Atelektasis

Apa Benar Jika Atelektasis Picu Pneumonia? Ini Ulasannya

Sebelum menjelaskan mengenai aleteksis picu pneumonia beserta komplikasi lainnya, sebaiknya kamu lebih dulu mengetahui arti dari aleteksis itu sendiri.  Atelektasis merupakan kolapsnya sebagian atau seluruh lobus paru-paru yang disebut juga atelektasis parsial dan total. Hal ini terjadi ketika kantung udara kecil (alveoli) di dalam paru-paru mengempis atau mungkin diisi dengan cairan alveolar.

Atelektasis menjadi salah satu komplikasi pernapasan (respiratori) yang paling sering terjadi setelah operasi. Gangguan fungsi paru-paru ini juga bisa menjadi komplikasi dari masalah pernapasan lainnya, seperti fibrosis kistik, tumor paru-paru, cedera dada, cairan di paru-paru, dan kelemahan pernapasan. Kamu juga berisiko mengalami atelektasis bila tidak sengaja menghirup benda asing. 

Atelektasis dapat menyebabkan sulit bernapas apalagi bila kamu sudah memiliki penyakit paru-paru. Pengobatan atelektasis tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kerusakan lobus. Pertanyaannya, bagaimana bisa aleteksis picu pneumonia?

Atelektasis, terutama atelektasis obstruktif yang terjadi akibat adanya gumpalan cairan mukus dapat memicu terjadinya infeksi yang salah satunya adalah pneumonia. Tidak hanya sampai di situ saja, apabila pneumonia terjadi, maka pengidap juga berisiko untuk terkena sepsis. Selain pneumonia, atelektasis yang tidak ditangani dengan baik juga dapat menyebabkan komplikasi berikut ini:

  • Hipoksemia. Komplikasi ini terjadi saat darah dalam tubuh kekurangan oksigen. Penyebabnya adalah karena atelektasis menghambat kemampuan paru-paru untuk menyuplai oksigen melalui alveoli.
  • Kegagalan pernapasan. Atelektasis masih bisa diobati bila hanya sebagian kecil paru-paru yang bermasalah. Namun, bila atelektasis sudah menyebar ke seluruh segmen atau ke seluruh bagian paru-paru, terutama pada pengidap penyakit paru-paru atau anak kecil, maka dapat menyebabkan kegagalan pernapasan, bahkan kematian.
  • Bronkiektasis. Ini adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh kerusakan, penebalan, dan pelebaran secara permanen pada saluran bronkus.

Baca juga: Atelektasis Menyerang Kesehatan Paru, Perhatikan Gejalanya

Apa Langkah Pengobatan untuk Atelektasis?

Pneumonia pada pengidap alateksis dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat. Atelektasis yang masih ringan sebenarnya dapat sembuh tanpa pengobatan. Terkadang, obat-obatan digunakan untuk melonggarkan dan mengencerkan lendir. Namun, bila gangguan paru-paru ini disebabkan oleh penyumbatan, maka operasi atau perawatan lainnya mungkin diperlukan. Berikut ini pengobatan untuk atelektasis:

1. Fisioterapi Dada

Teknik ini sangat penting untuk membantu kamu agar bisa bernapas dengan dalam setelah operasi, yang akan memperluas kembali jaringan paru-paru kamu yang kolaps. Teknik ini paling baik dipelajari sebelum operasi. Teknik fisioterapi dada meliputi:

Melakukan latihan pernapasan dalam (spirometri insentif) dan menggunakan perangkat untuk membantu kamu batuk, yang dapat menghilangkan sekresi dan meningkatkan volume paru-paru.

Posisikan tubuh kamu, sehingga kepala kamu lebih rendah dari dada (drainase postural). Cara ini memungkinkan lendir mengalir lebih baik dari dasar paru-paru kamu.

Tepuk-tepuk dada kamu kira-kira di atas daerah yang kolaps untuk melonggarkan lendir. Teknik ini disebut perkusi. Kamu juga dapat menggunakan perangkat pembersihan lendir mekanis, seperti rompi vibrator, pulsa udara, atau instrumen genggam.

2. Operasi

Pengangkatan obstruksi jalan napas dapat dilakukan dengan menyedot lendir atau dengan bronkoskopi. Dalam prosedur bronkoskopi, dokter dengan perlahan akan memasukkan tabung tipis yang fleksibel ke dalam tenggorokan kamu untuk membersihkan saluran udara.

Bila atelektasis disebabkan oleh tumor, pengobatan mungkin melibatkan pengangkatan atau penyusutan tumor dengan operasi dan bisa disertai atau tanpa terapi kanker lainnya (kemoterapi atau radiasi).

3. Perawatan Pernapasan

Dalam beberapa kasus, tabung oksigen mungkin diperlukan. Continuous positive airway pressure (CPAP) dapat membantu beberapa orang yang terlalu lemah untuk batuk dan memiliki kadar oksigen rendah (hipoksemia) setelah operasi.

Baca juga: Jenis Terapi yang Bisa Dilakukan untuk Atasi Atelektasis

Nah, itulah penjelasan mengenai atelektasis picu pneumonia. Untuk lebih jelasnya mengenai penjelasan tersebut, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya.

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Atelectasis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Atelectasis.
Medscape. Diakses pada 2021. Atelectasis.




Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan