Benarkah Berjalan di Rumput Bikin Anak Cepat Jalan?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   13 Januari 2020
Benarkah Berjalan di Rumput Bikin Anak Cepat Jalan? Benarkah Berjalan di Rumput Bikin Anak Cepat Jalan?

Halodoc, Jakarta - Menginjak usia ke satu tahun, biasanya orangtua mulai mengeluh dalam menjaga bayinya. Pasalnya, di usia ini anak sedang belajar berjalan sehingga orangtua harus menjaga lebih ekstra lagi. Segala cara ditempuh untuk membantu tumbuh kembang anak termasuk saat ia belajar berjalan.

Banyak mitos yang diyakini masyarakat membantu anak lebih cepat berjalan, yaitu mengajaknya berjalan di rumput. Berjalan di atas rumput tanpa alas kaki bermanfaat kesehatan pada orang dewasa, salah satunya merangsang titik-titik refleksi pada telapak kaki sehingga bisa meningkatkan kualitas kesehatan. Namun, apakah ini berlaku untuk anak kecil?

Baca juga: Perlukah Anak Belajar Jalan dengan Baby Walker?

Berjalan di Rumput Bikin Anak Cepat Jalan?

Para ahli kesehatan menyarankan agar anak belajar berjalan tanpa alas kaki. Pasalnya, sepatu memengaruhi cara anak menggunakan otot dan tulang di kaki mereka. Saat berjalan tanpa alas kaki, anak lebih mampu menjaga kepala mereka agar menjadi lebih tinggi. Berjalan tanpa alas kaki juga membantu mengembangkan otot dan ligamen di kaki, serta memperkuat lengkungan kaki.

Balita yang berjalan tanpa alas kaki juga meningkatkan proprioception (kesadaran tentang posisi mereka) dalam kaitannya dengan ruang di sekitar mereka sehingga bermanfaat bagi perkembangan motorik anak.

Nah, dikaitkan dengan rumput, ini hanya mitos belaka yang tidak perlu ibu percaya. Cepat atau lambatnya anak belajar berjalan dipengaruhi oleh banyak faktor dan bukan karena ia berjalan di atas rumput.

Baca juga: Anak Telat Berjalan? Ini 4 Penyebabnya

Anak Cepat Belajar Berjalan, Ini Caranya 

Umumnya anak bisa saat ia menginjak usia 12 bulan. Pada beberapa keadaan, mereka baru dapat berjalan pada usia sekitar 16-17 bulan. Ini masih tergolong dalam keadaan yang normal. Anak-anak yang masih berjalan tertatih-tatih, menjaga kaki mereka terbuka lebar, dan tampak ragu-ragu pada setiap langkah. 

Sekitar 6 bulan setelah mengambil langkah pertama mereka, anak mengembangkan gaya berjalan yang lebih matang, memegang tangan mereka di samping. Selama bulan-bulan latihan ini, sebagian besar anak mengalami beberapa kali jatuh, tetapi ini adalah bagian dari belajar berjalan. Ibu tidak dapat melindungi anak agar tidak terjatuh, tetapi ibu dapat mengurangi risiko cedera dengan menjaga eksplorasi anak agar tetap aman dan jauh dari sudut tajam furnitur dan bahaya lainnya.

Nah, melansir dari Bellamy's Organic, para ahli merekomendasikan beberapa trik agar anak bisa lebih cepat berjalan: 

  • Ajarkan Lebih Awal. Ketika dipegang dengan tegak, kebanyakan anak mulai menopang diri mereka sendiri dari sekitar empat hingga lima bulan. Sebagian besar anak juga akan menekuk lutut mereka dan sedikit naik turun. Aktivitas berdiri pada tahap awal ini membuat anak terbiasa berdiri di atas kaki mereka dan dapat membangun otot di kaki dan pinggul.

  • Biarkan Mereka Menjelajah. Begitu anak sudah terbiasa untuk berdiri, mereka mulai menyusuri furnitur. Orangtua dapat mendorong kegiatan ini dengan menempatkan mainan di luar jangkauan. Menjelajah jarak jauh meningkatkan stamina bayi dan memperkuat otot-otot pinggul dan paha. Seiring waktu mereka menjadi lebih stabil dengan berat badan di satu sisi dan lebih baik dalam memindahkan berat dari kaki ke kaki.

  • Biarkan Mereka Berdiri Tanpa Alas Kaki. Terapis anak umumnya menyarankan agar ibu menjaga anak tanpa alas kaki sesering mungkin. Anak mengandalkan 'perasaan' untuk membimbing mereka, dan dengan merasakan tanah mereka dapat menyesuaikan keseimbangan berdiri mereka sesuai kebutuhan. Permukaan yang berbeda membutuhkan penggunaan sendi, otot, dan postur yang berbeda. Ketika bayi tidak bisa merasakan akibat terhalang sepatu, hal ini menghambat proses pembelajaran.

  • Ajari Anak Jongkok. Jongkok adalah keterampilan yang penting dan keterampilan yang mendukung anak untuk bisa berdiri sendiri. Tempatkan mainan di kaki mereka ketika didukung oleh sofa, dan dorong mereka untuk berjongkok dan mengambilnya. Gerakkan naik dan turun membentuk otot yang baik di pinggul dan paha.

  • Letakkan Mainan di Tempat Lain yang Bisa Dijangkau. Mengambil mainan anak dari posisi semula dan menempatkannya di permukaan yang dapat dijangkau akan mendorong mereka untuk bergerak ke atas dan ke bawah. Jika mereka berjuang untuk menarik diri, tawarkan bantuan untuk mereka berjalan. 

  • Berikan Musik. Anak suka menyinkronkan gerakan mereka dengan musik, jadi mainkan beberapa lagu dan biarkan mereka bergerak. Musik membuat gerakan jadi lebih menyenangkan. 

  • Ajak Bermain dengan Orang Lain. Anak mudah dipengaruhi dan belajar lebih baik dari memperhatikan orang lain. Ajak banyak teman bermain dengan bayi dan balita lain supaya balita terdorong untuk mau berjalan. Jika mereka melihat bayi lain mulai berdiri, ia mungkin mulai melakukannya juga.

Untuk tips lain supaya anak bisa cepat belajar berjalan, ibu bisa chat dokter spesialis anak di Halodoc. Ibu bisa bertanya kapan saja dan di mana saja, serta dokter akan memberikan tips terbaik untuk ibu. Lebih praktis, kan? 

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Movement, Coordination, and Your 1- to 2-Year-Old.
Bellamy's Organic. Diakses pada 2020. Tips for Encouraging Baby to Stand and Walk for the First Time.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan