Benarkah Cinta Satu-satunya Landasan Pernikahan?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 September 2019
Benarkah Cinta Satu-satunya Landasan Pernikahan? Benarkah Cinta Satu-satunya Landasan Pernikahan?

Halodoc, Jakarta – Saat kedua insan sedang jatuh cinta, rasanya hari-hari ingin selalu dilalui bersama-sama. Tidak sedikit pasangan di dunia ini yang memutuskan menikah hanya karena sudah saling cinta. Padahal, pernikahan adalah kerangka hidup yang lebih dari sekadar cinta. Pasalnya, cinta adalah perasaan emosional yang bisa berubah. Bisa dikatakan, cinta tidak dapat dijadikan pondasi kokoh dalam pernikahan karena cinta jauh dari semua yang dibutuhkan.  

Ketika pasangan memutuskan untuk menikah, tentunya mereka harus mempertimbangkan berbagai aspek tambahan. Misalnya, apakah pasangan dapat memberikan nafkah yang cukup dan kelak menjadi orang tua yang baik? Sepanjang sejarah, pernikahan dianggap sebagai semacam "kesepakatan" yang seharusnya meningkatkan atau setidaknya tidak membahayakan status dan kondisi seseorang. Menikah dengan cinta mungkin membuat seseorang buta terhadap aspek-aspek tambahan ini. 

Baca Juga: Agar 5 Tahun Pertama Pernikahan Berjalan Mulus

Bukan Soal Cinta Saja, Tetapi Soal Koneksi

Menikahi seseorang hanya berdasarkan cinta yang kuat dan penuh gairah sambil mengabaikan berbagai hal, seperti perilaku, kondisi ekonomi, tingkat intelektual dalam jangka pendek mungkin dianggap sebagai keputusan yang sangat romantis. Namun, ketika pertimbangan jangka panjang diperhitungkan mendalam, beberapa aspek di atas bisa memicu banyak masalah.

Maka dari itu, salah satu pondasi terpenting ketika memutuskan menikah yaitu kamu dan pasangan harus membuat komitmen dan memberikan sentimen cinta satu sama lain. Komitmen yang perlu kamu dan pasangan buat contohnya tujuan pernikahan, prioritas, dan pengaturan keuangan. Kemudian, sentimen tidak hanya terdiri dari emosi akut yang diberikan berulang kali, tetapi juga membentuk sikap dan perilaku secara permanen. 

Cinta penuh gairah merupakan emosi jangka pendek yang sewaktu-waktu dapat berubah karena keadaan. Tetapi sentimen cinta yang mendalam adalah fenomena yang bertahan selama bertahun-tahun. Cinta yang mendalam berdasarkan kecocokan antara dua insan memungkinkan untuk berbagi banyak kegiatan bersama.

Intinya, kebahagiaan jangka panjang tidak dapat didasarkan pada hasrat yang kuat saja, tetapi harus melibatkan sentimen cinta yang meliputi kegiatan bersama, perhatian, dan sikap timbal balik yang mendalam. Hal itu yang bisa menciptakan koneksi kuat untuk membentuk pernikahan yang bahagia. 

Kalau kamu ingin berkonsultasi seputar masalah pernikahan, jangan ragu untuk bicara dengan psikolog Halodoc. Melalui aplikasi, kamu bisa menghubungi psikolog kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Baca Juga: Ini Lho Usia yang Tepat untuk Menikah dan Penjelasannya

Premarital Check Up Bagi Pasangan yang Ingin Menikah

Hal yang penting juga untuk dipersiapkan sebelum menikah adalah aspek kesehatan kamu dan pasangan. Oleh karena itu, pasangan yang ingin menikah perlu melakukan serangkaian tes kesehatan untuk mengidentifikasi potensi masalah kesehatan pasangan maupun keturunannya kelak. Berikut ini manfaat-manfaat yang diperoleh dari premarital check up :

  • Mengetahui kondisi kesehatan pasangan;

  • Mendeteksi penyakit menular, seperti hepatitis B dan HIV / AIDS;

  • Mendeteksi adanya kelainan genetik, seperti anemia sel sabit, thalassemia, hemofilia.

Beberapa jenis tes yang mencakup premarital check up, yakni :

  • Tes golongan darah. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketidakcocokan dengan golongan darah pasangan yang sewaktu-waktu memengaruhi perkembangan bayi dalam rahim atau masalah kesehatan lainnya di masa depan.

  • Tes kelainan darah. Kelainan darah adalah kondisi medis jangka panjang dan memengaruhi kesehatan. Bayi yang lahir dari ibu dengan kelainan darah punya peluang lebih besar untuk mengidap penyakit yang sama.

  • Tes penyakit menular seksual. Penting bagi kamu dan pasangan untuk melakukan tes ini sebelum menikah. Pasangan yang telah mengetahui PMS lebih awal akan lebih menerima dan memahami kehidupan rumah tangga kelak.

  • Tes penyakit genetik. Mengetahui riwayat penyakit keturunan dari pasangan dapat membantu kamu untuk lebih mengenal pasangan dan memahami kehidupan rumah tangga nantinya. Selain itu, perawatan lebih dini juga dapat dilakukan untuk mencegah penyakit lebih buruk.

Baca Juga:  Awas, 5 Problematika Ini Bisa Merusak Pernikahan

Itulah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum kamu memutuskan untuk menikah. Jadi cinta bukanlah satu-satunya landasan pernikahan. Kamu dan pasangan perlu membuat beberapa komitmen dan mulai menumbuhkan sentimen cinta untuk membentuk koneksi yang kuat.

Referensi:

Psychology Today. Diakses pada 2019. Is Love Really Essential to Marriage?.
Health Check Up. Diakses pada 2019. Important Medical Tests Before Marriage – Premarital Check Ups.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan