Benarkah Feokromositoma Terjadi karena Faktor Genetik?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   22 Juli 2020
Benarkah Feokromositoma Terjadi karena Faktor Genetik?Benarkah Feokromositoma Terjadi karena Faktor Genetik?

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah feokromositoma? Ini merupakan tumor jinak yang terbentuk di bagian tengah kelenjar adrenal. Tumor ini akan mengganggu kerja hormon, sehingga menyebabkan pengidapnya mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sebanyak 90 persen kasus yang terjadi, feokromositoma merupakan tumor jinak, hanya 10 persen yang bersifat ganas.

Meskipun sebagian besar kasusnya adalah tumor jinak, feokromositoma yang tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan tekanan darah tinggi yang berkelanjutan, sehingga berpotensi merusak organ jantung, paru-paru, ginjal, bahkan otak. Sebelum terjadi, ketahui apa yang menjadi faktor risiko feokromositoma berikut!

Baca juga: Ketahui Penyebab Utama Terjadinya Feokromositoma

Faktor Genetik Menjadi Salah Satu Faktor Risiko Feokromositoma

Feokromositoma merupakan tumor yang berkembang di dalam sel kromafin, yaitu sel yang berada di tengah kelenjar adrenal di atas ginjal, baik pada satu kelenjar, atau dia kelenjar sekaligus. Tumor ini akan mengganggu sel kromafin yang bertugas dalam menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin. Saat kondisi tersebut terjadi, maka akan ada perubahan pada detak jantung, tekanan darah, dan gula darah.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab tumbuhnya tumor jinak tersebut. Salah satu hal yang menjadi faktor risiko feokromositoma adalah genetika yang diturunkan dalam keluarga. Beberapa kondisi genetik yang menjadi faktor risiko feokromositoma:

  1. Neoplasma endokrin tipe 2 (MEN 2), yaitu tumor yang terletak pada kelenjar endokrin lebih dari satu bagian. Tumor ini dapat muncul pada kelenjar tiroid, paratiroid, bibir, lidah, serta saluran pencernaan.
  2. Neurofibromatosis tipe 1, yaitu kelainan genetik saat pertumbuhan sel terganggu, sehingga tumbuh tumor pada jaringan saraf.
  3. Sindrom paraganglioma, yaitu tumor langka yang dimulai pada sel-sel saraf tertentu yang tersebar di seluruh tubuh. Meskipun tumor ini tidak bersifat kanker, tumor akan berbahaya jika telah bermetastasis.
  4. Penyakit von Hippel-Lindau, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan tumbuhnya sekumpulan tumor atau kista di kelenjar adrenal, pankreas, ginjal, serta saluran kemih.

Sekumpulan faktor risiko feokromositoma karena genetik tersebut dapat muncul karena pengidap mengalami kelelahan, rasa stres atau cemas berlebihan, proses persalinan, prosedur operasi yang dilakukan, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, serta konsumsi makanan dengan zat yang dapat mengubah tekanan darah dalam tubuh, seperti makanan yang diawetkan, difermentasi, atau diasamkan.

Baca juga: Penyebab Feokromositoma Bisa Mengganggu Kesehatan Ginjal

Ketahui Hal-Hal yang Menjadi Sejumlah Gejala dari Feokromositoma

Pada sebagian kasus, feokromositoma tidak menimbulkan gejala tertentu. Namun saat feokromositoma menyebabkan peningkatan produksi hormon-hormon di kelenjar adrenal, maka akan timbul sejumlah gejala meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Jantung berdebar.
  • Hipertensi.
  • Keringat berlebih.
  • Pucat.
  • Mual dan muntah.
  • Konstipasi.
  • Rasa cemas.
  • Gangguan tidur.
  • Penurunan berat badan.
  • Nyeri pada perut. 
  • Nyeri pada dada.
  • Sesak napas.
  • Kejang-kejang.

Gejala yang muncul dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Semakin besar tumor yang muncul, maka gejala yang tampak akan semakin berat dan lebih sering muncul. Untuk mencegah gejala bertambah parah, segera temui dokter di rumah sakit terdekat saat gejala yang telah disebutkan muncul untuk mendapatkan langkah penanganan yang tepat, ya!

Baca juga: Alasan Feokromositoma Bisa Memengaruhi Tekanan Darah

Feokromositoma yang tidak diatasi dengan baik akan memicu timbulnya tekanan darah tinggi. Selain itu, feokromositoma juga dapat merusak organ tubuh lainnya dan mengakibatkan sejumlah penyakit, seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, kerusakan saraf mata, serta gangguan pernapasan akut.

Feokromositoma merupakan penyakit yang sulit dicegah karena belum diketahui penyebabnya secara pasti. Untuk mencegah timbulnya komplikasi feokromositoma yang berakibat fatal, segeralah periksakan diri ke dokter jika kamu merasakan gejala-gejala yang telah disebutkan. Periksakan diri juga dika kamu berisiko mengidap kondisi ini.

Referensi:
MedlinePlus. Diakses pada 2020. Pheochromocytoma.
MedicineNet. Diakses pada 2020. Pheochromocytoma.
Medscape. Diakses pada 2020. Pheochromocytoma.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Pheochromocytoma.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan