Benarkah GERD Bisa Memicu Kanker Lambung? Ini Faktanya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Februari 2022

“Kanker lambung terjadi karena sel sehat di lambung mengalami perubahan abnormal dan malah menyerang jaringan tubuh yang sehat. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti gaya hidup kurang sehat atau bahkan karena mengidap penyakit refluks asam atau GERD. Oleh karena itu, perubahan gaya hidup ke yang lebih sehat adalah cara pencegahan terbaik.”

Benarkah GERD Bisa Memicu Kanker Lambung? Ini FaktanyaBenarkah GERD Bisa Memicu Kanker Lambung? Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Kanker lambung merupakan kondisi saat terjadinya pertumbuhan sel lambung yang tidak normal dan ia terjadi sangat tidak terkendali. Kebanyakan pertumbuhan sel abnormal ini muncul karena sel mengalami perubahan genetik yang dipicu oleh banyak hal.

Umumnya, kanker lambung jarang menimbulkan gejala spesifik pada tahap awal. Gejalanya ini bahkan sangat mirip seperti perut kembung atau nyeri ulu hati seperti yang terjadi pada mereka yang mengidap GERD. Namun untuk pengidap GERD, gejalanya lebih berujung pada kanker esofagus, karena asam lambung akan lebih sering melukai area kerongkongan. Meski begitu, GERD juga tercatat tetap bisa memicu kanker lambung. 

Penyebab Kanker Lambung

Sebenarnya belum jelas apa yang menyebabkan kanker lambung, meskipun penelitian telah mengidentifikasi banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko. 

Dokter tahu bahwa kanker perut dimulai ketika sel di perut mengembangkan perubahan DNA-nya. DNA sel berisi instruksi yang memberitahu sel apa yang harus dilakukan. Perubahan memberitahu sel untuk tumbuh dengan cepat dan untuk terus hidup ketika sel-sel sehat akan mati. Sel-sel yang terakumulasi membentuk tumor yang dapat menyerang dan menghancurkan jaringan sehat. Seiring waktu, sel-sel dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke area tubuh lainnya.

Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker lambung, seperti: 

  • Penyakit refluks gastroesofagus (GERD).
  • Kegemukan.
  • Pola makan tinggi natrium dan sering makan-makanan asap.
  • Pola makan rendah buah dan sayuran.
  • Riwayat keluarga kanker perut.
  • Infeksi Helicobacter pylori.
  • Peradangan lambung jangka panjang (gastritis).
  • Merokok.
  • Polip perut.

Mencegah Kanker Lambung

Untuk mengurangi risiko kanker lambung, kamu bisa melakukan beberapa hal seperti: 

  1. Mempertahankan Berat Badan yang Sehat

Jika kamu kelebihan berat badan atau obesitas, bicarakan dengan dokter tentang strategi untuk membantu menurunkan berat badan. Ini bertujuan untuk penurunan berat badan yang lambat dan stabil, sekitar 1 hingga 2 kilogram per pekan. 

  1. Utamakan Makan Sayur dan Buah

Cobalah untuk memasukkan lebih banyak buah dan sayuran ke dalam pola makan setiap hari. Pilih berbagai macam buah dan sayuran berwarna-warni. Selain itu, kurangi makanan asin dan makanan asap.

Selain itu, kamu juga bisa penuhi kebutuhan nutrisi dengan konsumsi suplemen atau vitamin. Untungnya kini bisa cek kebutuhan kesehatan kamu dan keluarga dengan lebih mudah di Halodoc. Pesanan kamu pun bisa tiba kurang dari satu jam. Praktis bukan? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

  1. Berhenti Merokok

Jika kamu merokok, berhentilah. Jika kamu tidak merokok, jangan mulai. Merokok meningkatkan risiko kanker lambung, serta banyak jenis kanker lainnya. Berhenti merokok bisa sangat sulit, jadi mintalah bantuan dokter.

Tanyakan pada Dokter tentang Risiko Kanker Perut

Bicarakan dengan dokter jika kamu memiliki peningkatan risiko kanker perut. Orang dengan riwayat keluarga kanker perut yang kuat mungkin mempertimbangkan tes, seperti endoskopi, untuk mencari tanda-tanda kanker perut.

Selain itu, kamu juga bisa buat janji dengan beberapa dokter spesialis di Halodoc berikut ini untuk melakukan diagnosis atau melakukan perawatan kanker:

1. dr. Haris Maruli, Sp.B(K)Onk

Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RSUP Persahabatan, RS Premier Jatinegara. Dokter Haris Maruli juga mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 2006.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

2. dr. I Gusti Ngurah Gunawan Wibisana, Sp.B(K)Onk

Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Premier Jatinegara, RS Siloam TB Simatupang. Dokter I Gusti Ngurah Gunawan mendapatkan gelar kedokterannya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 2006 dan mendapatkan gelar spesialisnya di Universitas yang sama pada tahun 2013.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia bisa memberikan layanan medis terkait Bedah Onkologi.

3. Dr. dr. I Ketut Widiana, Sp.B(K)Onk

Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Surya Husadha Denpasar Bali. Dokter I Ketut Widiana mendapatkan gelar kedokteran setelah menamatkan pendidikan di Universitas Udayana, Bali.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Stomach Cancer.
U.S. National Comprehensive Cancer Network. Diakses pada 2022. Gastric Cancer. 
Web MD. Diakses pada 2022. Stomach Cancer.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan