Benarkah Hipotensi Ortostatik Sebabkan Gangguan Jantung?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Oktober 2020
Benarkah Hipotensi Ortostatik Sebabkan Gangguan Jantung?Benarkah Hipotensi Ortostatik Sebabkan Gangguan Jantung?

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu merasa pusing saat berdiri dari posisi duduk atau berbaring? Bisa jadi kamu mengalami hipotensi ortostatik yang merupakan bentuk tekanan darah rendah. 

Bila hipotensi ortostatik hanya terjadi sesekali, biasanya hal itu bukan disebabkan oleh kondisi serius. Namun, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan bila kamu sering mengalami kondisi kesehatan tersebut. Pasalnya, hipotensi ortostatik yang berlangsung secara persisten dapat menyebabkan penyakit jantung.

Mengenal Hipotensi Ortostatik

Tubuh memiliki jaringan pembuluh darah yang terdiri dari arteri, vena, dan kapiler. Jantung memompa darah ke arteri yang membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah adalah tekanan atau kekuatan darah yang mendorong dinding arteri. 

Saat kamu berdiri, gravitasi menyebabkan darah turun ke kaki dan perut kamu, sehingga aliran darah yang kembali ke jantung jadi berkurang. Kondisi itulah yang menyebabkan tekanan darah menurun. 

Biasanya, sel khusus (baroreseptor) di dekat jantung dan arteri leher dapat mendeteksi tekanan darah rendah ini dan mengirim sinyal ke pusat di otak kamu. Otak kemudian memberi sinyal ke jantung untuk berdetak lebih cepat dan memompa darah lebih banyak untuk menstabilkan tekanan darah. Namun, bila proses alami tersebut terganggu, kamu mengalami hipotensi ortostatik.

Hipotensi ortostatik dapat menyebabkan seseorang merasa pusing atau bahkan pingsan saat bangkit berdiri. Pada kasus yang ringan, kondisi tersebut biasanya hanya berlangsung singkat. Namun, bila terjadi lebih lama, hipotensi ortostatik dapat menjadi tanda dari penyakit lain, seperti penyakit jantung.

Hipotensi ortostatik bisa bersifat akut (sesekali) atau kronis. Hipotensi ortostatik akut biasanya disebabkan oleh sesuatu yang ringan, seperti dehidrasi atau berbaring terlalu lama, sehingga mudah diobati. Sementara hipotensi ortostatik kronis biasanya merupakan tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius.

Baca juga: Selain Penurunan Tekanan Darah, 5 Penyebab Hipotensi Ortostatik

Kaitan Hipotensi Ortostatik dengan Penyakit Jantung

Salah satu masalah kesehatan serius yang bisa menjadi penyebab di balik hipotensi ortostatik adalah penyakit jantung. Mulai dari bradikardia, masalah katup jantung, serangan jantung, sampai gagal jantung, semua itu dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

Hal itu karena masalah jantung tersebut dapat mencegah tubuh kamu merespons cukup cepat untuk memompa darah lebih banyak saat berdiri. Akibatnya, kamu akan mengalami hipotensi ortostatik.

Hipotensi ortostatik yang dibiarkan terus-menerus dapat mengakibatkan komplikasi pada penyakit jantung lainnya, terutama pada orang yang sudah tua. Berikut ini penyakit jantung yang dapat berkembang akibat hipotensi ortostatik:

  • Stroke. Perubahan tekanan darah saat kamu berdiri dan duduk akibat hipotensi ortostatik dapat menjadi faktor risiko stroke akibat berkurangnya suplai darah ke otak.
  • Penyakit Kardiovaskular. Hipotensi ortostatik juga dapat menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskular dan komplikasi, seperti nyeri dada, gagal jantung atau masalah irama jantung.

Baca juga: Ini Gejala Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan

Pengobatan untuk Hipotensi Ortostatik

Mengingat hipotensi ortostatik dapat menyebabkan gangguan jantung, kamu dianjurkan untuk menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan bila sering mengalami kondisi tersebut. Sekarang, kamu juga bisa berobat ke dokter tanpa perlu antre dengan langsung buat janji melalui aplikasi Halodoc, lho.

Cara yang paling efektif untuk mengobati hipotensi ortostatik dengan mengobati penyebabnya. Oleh karena itu, pertama-tama dokter akan mencari tahu kondisi atau penyakit di balik hipotensi ortostatik yang kamu alami. 

Selain itu, dokter juga akan menganjurkan perubahan gaya hidup untuk mengatasi kondisi tersebut, seperti:

  • Jangan menyilangkan kaki saat duduk.
  • Bila kamu ingin bangun dari tempat tidur, bangun secara perlahan dan duduk di tepi tempat tidur selama beberapa menit sebelum berdiri.
  • Jangan berdiri terlalu lama.
  • Tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari jantung.
  • Batasi atau hindari sama sekali konsumsi alkohol.

Dokter juga dapat meresepkan obat-obatan untuk meningkatkan volume darah, seperti fludrokortison, midodrine, atau eritropoietin.

Baca juga: Cegah Hipotensi Ortostatik dengan Lakukan 6 Hal Ini

Itulah sedikit penjelasan mengenai hipotensi ortostatik yang dapat menyebabkan gangguan jantung. Bila kamu ingin tahu lebih jauh soal kondisi ini, tanyakan saja pada dokter lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Orthostatic hypotension (postural hypotension).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Orthostatic hypotension.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan