Benarkah Infeksi Saluran Kemih Harus Selalu Diatasi dengan Antibiotik?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 April 2024

“Infeksi saluran kemih adalah penyakit yang terjadi karena ada infeksi bakteri pada saluran kemih, dan biasanya akan sembuh sendiri setelah beberapa hari. Namun, ISK yang parah mungkin harus ditangani dengan konsumsi obat antibiotik atau jenis obat lain.“

Benarkah Infeksi Saluran Kemih Harus Selalu Diatasi dengan Antibiotik?Benarkah Infeksi Saluran Kemih Harus Selalu Diatasi dengan Antibiotik?

Halodoc, Jakarta – Infeksi saluran kemih alias ISK adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada saluran kemih. Untuk mengatasinya, penanganan yang umum dilakukan adalah penggunaan antibiotik. 

ISK dapat muncul menjadi ringan dan berkembang semakin parah. Saat kondisinya masih ringan, infeksi umumnya akan mereda dan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa saat. 

Namun, apakah penyakit ini harus selalu diatasi dengan mengonsumsi antibotik? 

Penyebab dan Cara Mengobati Infeksi Saluran Kemih 

Infeksi saluran kemih alias ISK adalah penyakit yang terjadi akibat ada infeksi pada sistem saluran kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra atau saluran kemih.

 Infeksi paling sering disebabkan oleh bakteri, seperti E. coli dan Staphylococcus saprophyticus. Selain bakteri, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh virus dan jamur. 

Pertanyaannya, apakah infeksi saluran kemih harus selalu diobati dengan antibiotik? Jawabannya tidak. Pada kondisi yang ringan, ISK biasanya akan sembuh sendiri setelah beberapa saat. 

Salah satu cara mengatasinya adalah dengan banyak mengonsumsi air putih. Hal ini bisa membantu meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga bakteri bisa keluar bersama urine. 

Kapan Antibiotik Sebaiknya Diminum Saat Mengalami ISK?

Antibiotik biasanya akan digunakan untuk mengatasi ISK yang berat dan disertai dengan gejala parah. Jenis obat ini baru diberikan jika infeksi memicu pengidapnya mengalami demam, keluar nanah atau darah saat buang air kecil, sering mengompol, serta mengalami nyeri pada pinggang atau punggung. 

Namun, sebelum mengonsumsi antibiotik pastikan untuk terlebih dahulu berbicara dengan dokter. 

Pemberian antibiotik biasanya juga dilakukan pada ISK yang tidak membaik setelah lebih dari dua hari. Apalagi, jika gejala yang dialami semakin memburuk dan sering kambuh. 

Jika ini yang terjadi, jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan langsung ke rumah sakit. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan kultur bakteri dan kondisi tubuh untuk menemukan pengobatan ISK yang paling tepat. 

Selain antibiotik, infeksi saluran kemih juga bisa diobati dengan mengonsumsi obat lain, misalnya OAINS. Jenis obat ini bisa membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit yang muncul sebagai gejala ISK. OAINS maupun antibiotik adalah jenis obat yang tidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter.

Mau tahu obat-obatan apa saja yang biasanya dipakai untuk menangani ISK? Cek di sini: “Ini Obat Infeksi Saluran Kemih yang Umum Diresepkan”. 

Obat Harus Dikonsumsi sampai Habis 

Setelah mendapatkan resep obat ISK dari dokter, terutama antibiotik, obat harus dikonsumsi sampai habis. Sebab, antibiotik yang tidak dihabiskan bisa menyebabkan bakteri yang menginfeksi kembali aktif dan memicu gejala. 

Hal ini terjadi karena belum semua bakteri berhasil dibasmi oleh obat antibiotik. Kabar buruknya, hal ini bisa membuat ISK kambuh dan menjadi semakin parah. 

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, jangan sembarangan minum obat antibiotik dan jangan sembarangan pula menghentikannya. Selalu bicarakan dengan dokter terkait kondisi yang dialami, terutama jika gejala infeksi saluran kemih tidak kunjung membaik. 

Kamu juga bisa menghubungi dokter untuk menyampaikan gejala penyakit yang dialami melalui aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat. Sampaikan keluhan yang dialami dan dapatkan rekomendasi pengobatan terbaik dari ahlinya. 

Selain itu, kamu bisa mencari obat, suplemen, dan produk kesehatan lainnya yang ampuh mengatasi batuk di Toko Kesehatan Halodoc

Produk kesehatannya 100% asli dan tepercaya, diantar dalam waktu 1 jam, privasi dalam kemasan terjaga dengan baik.

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Urinary Tract Infection (UTI).
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Antibiotic Prescribing and Use in Doctor’s Offices. Urinary Tract Infection.
Healthline. Diakses pada 2021. Women’s Wellness: UTI Treatment Without Antibiotics.
WebMD. Diakses pada 2021. Antiobiotics for UTIs: What to Know.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan