Benarkah Kista Ovarium Dapat Meningkatkan Risiko Keguguran?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Maret 2019
Benarkah Kista Ovarium Dapat Meningkatkan Risiko Keguguran?Benarkah Kista Ovarium Dapat Meningkatkan Risiko Keguguran?

Halodoc, Jakarta - Salah satu masalah yang kerap terjadi pada wanita yang masih mengalami menstruasi adalah kista ovarium. Kondisi ini sebetulnya bukan kondisi yang sangat serius, sebab biasanya ia bisa hilang dengan sendirinya. Tetapi, kista ini bisa semakin berbahaya dan menyebabkan keguguran.

Kista ovarium bisa muncul pada kehamilan, ia muncul karena adanya sel telur ke luar dari ovarium dan melebur bersama sperma. Karena adanya kekosongan maka hormon human chorionic gonadotropin di dalam ovarium menjadi kista. Pada kasus lain, kista mampu tumbuh besar menyerupai bola golf sehingga menimbulkan kecemasan bagi ibu hamil. Sebab kista ovarium dikhawatirkan mengganggu kesehatan ibu hamil atau janin.

Baca Juga: Lebih Bahaya Mana, Miom atau Kista?

Kista ovarium pada saat hamil tidak selamanya membahayakan, ini karena kista dapat mengalami penyusutan sekitar minggu ke sepuluh dan hilang pada minggu keenam belas kehamilan. Selain itu, kista yang terbentuk saat hamil tidak membahayakan bagi ibu hamil atau janin. Tetapi, tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan rasa sakit yang disebabkan kram perut dan mulas.

Kista secara alami (fisiologis) yang terjadi pada ibu hamil tidak akan mempengaruhi janin dan ia berpotensi tumbuh dengan baik dan sehat. Sementara kista yang berbahaya pada ibu hamil dipicu karena adanya perubahan sel kanker yang beresiko menimbulkan keguguran. Kista ini harus dilakukan deteksi dini pada awal kehamilan dengan cara akurat.

Pemeriksaan USG bisa dilakukan untuk mengetahui diameter dari kista jenis patologis (bahaya). Jika kista yang ditemukan melebihi diameternya yakni 5 cm, apalagi sudah memiliki diameter hingga 15 cm, maka diperkirakan mengganggu kehamilan. Selain itu, kista yang berasal dari rongga panggul dan berbahaya ini memiliki ciri lain. Ia biasanya memiliki akar sehingga memicu komplikasi torsi. Perkembangan komplikasi ini mengalami tingkatan serius pada umur kehamilan 10 hingga 15 minggu.

Baca Juga:  10 Hal ini Bisa Menyebabkan Kista Ovarium

Gejala Kista Ovarium

Adapun gejala kista ovarium yang bisa dirasakan antara lain:

  • Nyeri perut bagian bawah.

  • Mual-mual.

  • Demam ringan.

Pada kondisi tertentu jika kista pecah, maka pengidapnya mengalami muntah disertai dengan nyeri yang tidak tertahankan di bagian bawah perut. Gejala kista ini mirip dengan adanya ruptur kehamilan ektopik atau kehamilan pada luar kandungan. Kondisi ini membahayakan dan mengakibatkan terjadinya kematian dalam rahim. Jika kondisi ini terdeteksi di awal kehamilan, maka tindakan dilakukan pada trimester pertama kehamilan  untuk mencegah adanya abortus yang spontan. Oleh karena itu, jika sedang hamil, kamu wajib rutin memeriksakan kandungan.

Pengobatan Kista Ovarium

Jika kamu merasakan gejala akibat kista semakin besar, sebaiknya bicarakan dengan dokter apakah perlu melakukan operasi segera atau tidak. Ada dua jenis operasi yang dipilih untuk menghilangkan kista, antara lain:

  • Laparoskopi. Tindakan ini merupakan operasi yang menyebabkan sedikit rasa sakit dan membutuhkan waktu pemulihan lebih cepat. Operasi ini dilakukan dengan memasukkan laparoskop (mikroskop berbentuk tabung kecil dengan kamera dan lampu di ujungnya) ke perut melalui lubang kunci atau sayatan kecil di perut. Kemudian, gas diisikan ke perut untuk memudahkan dokter melakukan tindakan. Setelah itu, kista dihilangkan dan sayatan di perut ditutup dengan jahitan yang bisa larut.

  • Laparotomi. Operasi ini dilakukan jika ukuran kista sudah besar atau ada kemungkinan kista berkembang menjadi kanker. Laparotomi dilakukan dengan membuat sayatan tunggal di perut, kemudian dokter mengangkat kista dan menutup kembali sayatan tersebut dengan jahitan.

Jika kista tidak memerlukan operasi, dokter menyarankan agar mengambil obat penghilang nyeri untuk meringankan rasa sakit. Atau, dokter meresepkan alat kontrasepsi, seperti pil, cincin Miss V, atau suntikan untuk membantu mencegah ovulasi. Hal ini menurunkan kemungkinan kamu mengembangkan lebih banyak kista.

Baca Juga: 5 Pemeriksaan Medis Ini Sebaiknya Dilakukan Sebelum Nikah

Kini kamu juga bisa bertanya kepada para dokter profesional di aplikasi Halodoc tentang kista ovarium dan penyakit yang sering menyerang wanita lainnya. Kamu bisa menghubungi mereka melalui video/voice call atau chat. Yuk, download aplikasi  Halodoc di App Store dan Google Play sekarang!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan