Benarkah Laki-Laki Lebih Rentan Gangguan Penyalahgunaan Zat?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Agustus 2020
Benarkah Laki-Laki Lebih Rentan Gangguan Penyalahgunaan Zat?Benarkah Laki-Laki Lebih Rentan Gangguan Penyalahgunaan Zat?

Halodoc, Jakarta - Stres adalah salah satu perasaan yang dapat timbul saat seseorang kerap merasa tertekan. Hal tersebut dapat timbul akibat adanya masalah pada pekerjaan, keluarga, dan lainnya. Sebenarnya, stres adalah hal yang umum untuk terjadi, tetapi jika terus bertumpuk dapat menimbulkan dampak yang berbahaya. Bukan tidak mungkin stres yang parah dapat membuat seseorang mengalami gangguan penyalahgunaan zat

Hal ini dapat membuat seseorang menyalahgunakan zat atau obat-obatan terlarang yang dapat dijerat oleh hukuman pidana oleh negara. Selain itu, banyak orang yang penasaran apakah risiko gangguan penyalahgunaan zat ada hubungannya dengan jenis kelamin seseorang. Untuk mengetahui lebih jelasnya terkait hal tersebut, baca ulasan lengkapnya di sini!

Baca juga: Tak Mampu Kelola Stres Sebabkan Gangguan Penyalahgunaan Zat

Gangguan Penyalahgunaan Zat Menurut Jenis Kelamin

Gangguan penyalahgunaan zat, atau disebut juga dengan kecanduan narkoba adalah gangguan yang dapat memengaruhi otak dan perilaku seseorang. Hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mengontrol penggunaan obat, baik yang legal maupun ilegal. Jika seseorang mengalami kecanduan, pengidapnya akan terus mengonsumsi obat tersebut, meskipun sudah mengetahui jika dampaknya pada tubuh dapat berbahaya.

Kecanduan narkoba dapat dimulai dengan penggunaan narkoba secara eksperimental dan rekreasional yang berhubungan dengan situasi sosial. Dalam beberapa kasus, hal ini menjadi lebih sering terjadi sehingga terjadinya ketergantungan. Risiko dari kecanduan dan seberapa cepat seseorang mengalami kecanduan dapat berbeda-beda. Beberapa obat, seperti obat penghilang rasa sakit, juga dapat menimbulkan risiko tinggi terhadap kecanduan dibandingkan obat lainnya.

Meski begitu, apakah benar gangguan penyalahgunaan zat lebih berisiko terhadap laki-laki daripada perempuan? Berikut adalah faktanya:

Dikutip dari National Institute on Drug Abuse, laki-laki lebih berisiko untuk mengalami gangguan penyalahgunaan zat dibandingkan dengan perempuan. Hal ini terutama yang berhubungan dengan obat-obatan terlarang. Jika dibiarkan, seseorang yang mengalaminya dapat mengalami gangguan gawat darurat, hingga kematian karena overdosis.

Untuk sebagian besar kelompok usia, laki-laki memiliki tingkat penggunaan atau ketergantungan yang lebih tinggi pada obat-obatan terlarang dan alkohol dibandingkan perempuan. Meski begitu, perempuan mungkin lebih rentan terhadap nafsu untuk keinginan dari zat-zat tersebut, bahkan kekambuhan. Hal ini yang dapat menimbulkan siklus kecanduan.

Baca juga: Benarkah Tingkat Stres Tinggi Sebabkan Penyalahgunaan Zat?

Pria Juga Lebih Rentan terhadap Tekanan Teman Sebaya

Istilah dari toxic masculinity dapat digunakan untuk membuat seseorang dianggap sebagai pria secara sosial, tetapi dalam sudut pandang yang negatif. Tekanan agar dianggap sebagai pria sejati oleh kelompok sebayanya dapat mendorong seorang laki-laki lebih sering mengonsumsi zat terlarang tersebut, sehingga mengalami kecanduan yang berakhir pada gangguan penyalahgunaan zat.

Untuk perbandingan, wanita yang berusaha untuk melawan kecanduan karena gangguan tersebut disebabkan karena berusaha untuk mengobati gejala kesehatan mental yang negatif. Meski begitu, tekanan dari pasangan hidupnya seringkali berperan pada perkembangan penyalahgunaan zat atau narkoba tersebut pada kalangan wanita.

Pria Juga Sering Enggan Meminta Bantuan

Kecanduan zat atau obat-obatan tertentu termasuk dalam penyakit yang progresif. Tanda-tanda masalah tersebut dapat dengan mudah terlewat saat muncul di awal. Meski begitu, pria kerap percaya jika dirinya dapat menyelesaikan masalah tersebut sendiri. Selain itu, mungkin saja orang tersebut menyangkal telah mengalami gangguan penyalahgunaan zat, hingga situasi krisis memaksanya untuk mendapatkan penanganan medis.

Baca juga: Selain Kerusakan Sel, Apa Saja Bahaya Narkoba?

Dengan diketahuinya beberapa faktor tersebut, dapat disimpulkan jika pria memang lebih rentan untuk mengalami gangguan penyalahgunaan zat dibandingkan pada wanita. Maka dari itu, jika kamu seorang pria yang sedang merasakan stres berat, ada baiknya menghindari konsumsi zat atau obat-obatan terlarang. Melainkan cobalah untuk menemui psikolog atau psikiater untuk mengatasinya.

Jika kamu seorang pria yang merasa sedang mengalami gangguan penyalahgunaan zat, psikolog atau psikiater dari Halodoc siap membantu kapan pun dibutuhkan. Dengan memanfaatkan fitur Chat atau Voice/Video Call pada aplikasi Halodoc, kamu boleh berinteraksi tanpa perlu ke luar rumah. Ayo, download aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
WayPoint Recovery Center. Diakses pada 2020. What Makes Men Vulnerable to Addiction?
National Institute on Drug Abuse. Diakses pada 2020. Sex and Gender Differences in Substance Use.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan