Benarkah Menyusui Dapat Mencegah Kehamilan?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Oktober 2018
Benarkah Menyusui Dapat Mencegah Kehamilan?Benarkah Menyusui Dapat Mencegah Kehamilan?

Halodoc, Jakarta – Menyusui adalah aktivitas yang memiliki banyak manfaat untuk ibu dan bayi. Namun, tahukah kamu kalau ada anggapan bahwa menyusui mencegah kehamilan? Anggapan ini muncul karena banyak ibu menyusui yang tidak mendapat kehamilan saat menyusui, meskipun telah aktif berhubungan intim dengan pasangan.

Apakah Menyusui Bisa Mencegah Kehamilan?

Menyusui memang bisa mencegah kehamilan. Namun, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi agar menyusui efektif dalam mencegah kehamilan, di antaranya adalah:

1. Belum Haid Setelah Melahirkan

Waktu haid setelah melahirkan tidak bisa ditentukan. Alasannya karena waktu haid setiap ibu berbeda-beda, tergantung pada kondisi tubuh dan cara menyusui. Jika ibu memberikan ASI eksklusif, haid pertama biasanya lebih lambat, yaitu sekitar 6 bulan setelah melahirkan. Jika ibu tidak menyusui Si Kecil karena kondisi tertentu, waktu haid bisa datang lebih cepat, yaitu beberapa minggu setelah melahirkan. Setelah waktu haid ini datang, peluang kehamilan ibu semakin meningkat.

2. Memberikan ASI Eksklusif

Menyusui efektif dalam mencegah kehamilan asalkan ibu memberikan ASI eksklusif untuk Si Kecil. Selama memberikan ASI eksklusif, tubuh wanita memiliki hormon prolaktin. Hormon ini berperan untuk menekan pelepasan hormon yang bertugas mematangkan dan menyuburkan sel telur, serta membentuk lapisan rahim untuk memelihara sel telur yang subur. Kondisi ini menyebabkan penundaan haid alamiah yang disebut dengan amenore laktasi (lactational amenorrhea/LAM).

3. Rutin Memberikan ASI

Sebuah studi menyebutkan bahwa 2 dari 100 wanita yang menyusui ASI eksklusif akan hamil dalam 6 bulan pertama menyusui jika mereka tidak rutin menyusui ASI eksklusif. Menjaga rutinitas menyusui dilakukan untuk memastikan tidak ada celah waktu yang terlalu besar antara waktu menyusui. Jika celah waktu menyusui terlalu jauh, menyusui tidak efektif dalam mencegah kehamilan.

4. Tidak Mengonsumsi Obat Antidepresan

Obat antidepresan yang terserap ke dalam ASI membuat Si Kecil mengantuk sehingga memengaruhi frekuensi menyusui.

Manfaat ASI Eksklusif Selain Mencegah Kehamilan

Menyusui ASI eksklusif dapat mencegah kehamilan dan ternyata ada beberapa manfaat ASI eksklusif yang perlu diketahui:

  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Si Kecil sehingga ia terhindar dari risiko penularan penyakit.
  • Meningkatkan kecerdasan Si Kecil. Para ahli berpendapat asam lemak yang terkandung dalam ASI berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan otak bayi.
  • Menunjang pertumbuhan tulang Si Kecil.
  • Mengurangi stres dan mencegah depresi.
  • Mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death Syndrom/SIDS). Sebuah studi menyebutkan bahwa efek ASI dalam mengurangi risiko SIDS baru terlihat setelah ASI diberikan secara eksklusif minimal 2 bulan.
  • Mempererat hubungan ibu dengan Si Kecil karena saat menyusui, ibu akan bersentuhan kulit dan saling bertatapan dengan Si Kecil.
  • Mengurangi berat badan ibu karena banyak kalori yang terpakai saat menyusui. Namun, manfaat ini masih memerlukan studi lebih lanjut.
  • Membantu mengendalikan berat badan Si Kecil karena ASI mengandung lebih sedikit insulin dibanding susu formula (sufor).

Beberapa kondisi di atas dapat memenuhi peluang menyusui sebagai metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan semakin besar. Jika ibu memiliki pertanyaan lain seputar ASI eksklusif, jangan ragu bertanya dengan dokter Halodoc. Ibu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, ibu dapat berbicara pada dokter atau psikolog kapan saja dan di mana saja melalui Chat, Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan