Benarkah Minum Bersoda Tingkatkan Risiko Diabetes?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 April 2020
Benarkah Minum Bersoda Tingkatkan Risiko Diabetes?Benarkah Minum Bersoda Tingkatkan Risiko Diabetes?

Halodoc, Jakarta - Minuman bersoda menjadi jenis minuman yang cukup populer di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tidak heran, karena rasanya yang manis dan adanya kandungan soda membuat minuman ini terasa sangat menyegarkan saat dikonsumsi, terlebih dalam keadaan dingin dan cuaca sedang begitu panas. 

Meski begitu, risiko mengonsumsi terlalu banyak minuman bersoda mungkin sudah tak asing lagi buatmu. Minuman menyegarkan dengan aneka rasa ini dikaitkan erat dengan risiko diabetes jika dikonsumsi berlebihan. Benarkah demikian?

Minuman Bersoda dan Risiko Penyakit Diabetes

Ternyata, studi yang diterbitkan dalam The Journal of the Oklahoma State Medical Association membuktikan bahwa mengonsumsi minuman bersoda bisa menurunkan kemampuan pengidap diabetes untuk mengontrol glukosa darahnya. 

Baca juga: Benarkah Sering Minum Soda Bisa Terkena Penyakit Ginjal?

Studi lain yang dipublikasikan dalam American Diabetes Association mengungkapkan, risiko terkena diabetes bisa mencapai 26 persen lebih tinggi untuk orang yang mengonsumsi satu atau lebih minuman manis setiap harinya. Hal ini juga berlaku untuk minuman bersoda yang mengandung pemanis buatan atau diet soda. 

Resistensi insulin sangat erat kaitannya dengan diabetes tipe 2. Ini terjadi ketika sel menjadi lebih terbiasa dengan kelebihan gula dalam aliran darah dan tidak menyerap glukosa secara efektif. Insulin sendiri merupakan hormon yang bertugas untuk membuka sel dan memungkinkan glukosa untuk masuk. 

Nah, minuman yang dimaniskan dengan gula berkontribusi terhadap perkembangan resistensi insulin dan pradiabetes, tahapan sebelum diabetes penuh. Ini termasuk makanan dan minuman yang memasukkan gula dengan jumlah besar pada produk, seperti minuman bersoda. 

Baca juga: Gaya Hidup yang Perlu Dijalani Pengidap Diabetes

Bagaimana Minuman Manis Dikaitkan dengan Risiko Diabetes?

Mengonsumsi terlalu banyak minuman manis akan membuat tubuh menyimpan energi berlebih dalam bentuk lemak. Jadi, mengonsumsi terlalu banyak minuman bersoda sangat berpengaruh terhadap risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Sayangnya, obesitas menjadi salah satu faktor risiko untuk penyakit diabetes tipe 2 dan berbagai masalah kesehatan lainnya. 

Studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menjelaskan proses yang mengakibatkan asupan gula yang tinggi bisa memicu diabetes. Setidaknya ada tiga proses yang berkaitan, yaitu:

  • Konsentrasi glukosa darah yang lebih tinggi dari kapasitas maksimum karbohidrat mudah dicerna. Artinya, ada lebih banyak permintaan tubuh untuk memroduksi insulin.

  • Permintaan insulin yang lebih tinggi dalam waktu yang lama membuat pankreas menjadi cepat aus, sehingga memungkinkan terjadi intoleransi glukosa dari sel.

  • Oleh karenanya, diet tinggi indeks glikemik secara langsung meningkatkan resistensi insulin. Soda memiliki nilai indeks glikemik yang tinggi, sehingga kontribusinya lebih banyak. 

Baca juga: Awas, Ini 4 Gejala Tubuh Kelebihan Gula Darah

Diabetes menjadi salah satu penyakit seumur hidup yang sering kali terjadi karena pola hidup dan pola makan yang kurang sehat. Tidak hanya karena minuman bersoda, mengonsumsi makanan maupun minuman manis dengan kadar gula tinggi sama berisikonya untuk penyakit satu ini. 

Inilah mengapa, kamu sebaiknya menghindari konsumsi minuman bersoda yang berlebihan, terlebih jika kamu gemar mengonsumsi makanan tinggi gula seperti kue, keik, atau permen. Selalu cek kadar gula darah kamu secara rutin, kamu bisa pakai aplikasi Halodoc agar cek gula darah bisa lebih mudah. 



Referensi: 
The Journal of the Oklahoma State Medical Association. Diakses pada 2020. Question: In Patients with Type 2 Diabetes, Does Diet Soda Consumption Contribute to Decline in Blood Sugar Control?
American Diabetes Association. Diakses pada 2020. Sugar-Sweetened Beverages and Risk of Metabolic Syndrome and Type 2 Diabetes
The American Journal of Clinical Nutrition. Diakses pada 2020. Glycemic Index, Glycemic Load, and Dietary Fiber Intake and Incidence of Type 2 Diabetes in Younger and Middle-Aged Women.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan