Benarkah Paku Berkarat Dapat Menyebabkan Tetanus?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 November 2018
Benarkah Paku Berkarat Dapat Menyebabkan Tetanus?Benarkah Paku Berkarat Dapat Menyebabkan Tetanus?

Halodoc, Jakarta – Tetanus adalah infeksi yang disebabkan racun berbahaya dari bakteri clostridium tetani yang dapat menyerang saraf. Bakteri clostridium tetani dapat hidup di luar tubuh manusia dalam waktu yang cukup lama dalam wujud spora. Spora bakteri ini bisa tumbuh pada tanah, debu, feses manusia maupun hewan dan pada benda-benda yang berkarat serta kotor. Ketika seseorang memiliki luka pada bagian tubuhnya maka spora bakteri ini bisa masuk melalui luka yang kotor. Sehingga sebaiknya hindari lingkungan yang kotor dan selalu jaga kebersihan luka agar kamu tidak terinfeksi penyakit tetanus.

Itulah alasan paku berkarat bisa menjadi penyebab seseorang terinfeksi penyakit tetanus. Namun perlu diingat, yang menyebabkan seseorang terinfeksi penyakit tetanus tidak hanya paku yang berkarat. Segala benda yang berkarat dan kotor juga meningkatkan risiko seseorang terkena tetanus ketika terjadi luka melalui benda tersebut.

Tusukan atau luka yang diakibatkan benda-benda berkarat dan terinfeksi spora clostridium tetani, dapat menyebabkan spora berkembang biak dalam luka. Ada baiknya ketika mengalami tusukan serta luka yang diakibatkan oleh benda-benda berkarat sebaiknya segera mendapatkan suntikan vaksin tetanus. Khususnya jika kamu belum mendapatkan vaksin tetanus selama 5 tahun terakhir, sehingga diperlukan mendapatkan vaksin tetanus ketika mengalami luka akibat benda berkarat.

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan seseorang terinfeksi tetanus, seperti gigitan hewan, luka bakar yang menyebabkan banyak jaringan tubuh yang hilang, patah tulang yang menyebabkan infeksi pada tulang dan luka yang tidak segera dibersihkan.

Waspada Tetanus Merusak Saraf

Ketika spora clostridium tetani masuk ke dalam tubuh melalui luka, maka spora ini bisa menjadi bakteri yang dapat menyebabkan infeksi tetanus pada tubuh kamu. Spora yang berkembang dalam tubuh akan melepaskan racun yang menyerang saraf atau dikenal dengan istilah neurotoksin. Adanya kandungan neurotoksin dalam tubuh menyebabkan gangguan pada saraf dan menyebabkan pengidapnya mengalami kejang otot. Tidak hanya merusak saraf, penyakit tetanus menyebabkan kelumpuhan pada tubuh seseorang dan yang paling parah adalah kematian.

Gejala Penyakit Tetanus

Gejala penyakit tetanus yang muncul biasanya berbeda, sesuai dengan bagian tubuh yang terluka disebabkan benda-benda yang terkontaminasi spora clostridium tetani atau ketika luka terinfeksi spora tersebut. Semakin jauh luka tersebut pada salah satu sistem saraf tubuh kamu, maka neurotoksin yang disebarkan oleh spora clostridium tetani membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk menimbulkan gejala pada tubuh.

Gejala paling umum adalah kejang otot atau otot yang terasa kaku, biasanya terasa pada bagian leher. Hal ini membuat kamu merasa pegal dan nyeri pada bagian leher. Gejala ini menjalar pada bagian tenggorokan yang menyebabkan kesulitan menelan makanan maupun minuman. Kejang otot pada dada bisa terjadi akibat infeksi tetanus. Hal ini menyebabkan kesulitan pernapasan dan parahnya bisa memengaruhi otot punggung.

Selain kaku atau kejang pada bagian otot, biasanya pengidap tetanus mengalami demam, sakit kepala, diare, meningkatkan detak jantung, dan mengeluarkan lebih banyak dari biasanya.

Sebaiknya ketika kamu terluka, segera bersihkan luka di bawah air yang mengalir menggunakan sabun antiseptik. Jika luka cukup besar, segera hubungi dokter. Apabila kamu mengalami nyeri atau demam, kamu bisa bertanya bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan