Benarkah Paparan Sinar Ultra Violet Matahari Picu Kanker Mata?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   13 Mei 2019
Benarkah Paparan Sinar Ultra Violet Matahari Picu Kanker Mata?Benarkah Paparan Sinar Ultra Violet Matahari Picu Kanker Mata?

Halodoc, Jakarta - Sinar matahari yang setiap hari menyinari tentu banyak membantu semua orang tiap harinya. Walau begitu, sinar yang dihasilkan oleh matahari, yaitu sinar uv, dapat menyebabkan beberapa hal negatif. Disebutkan bahwa sinar uv matahari dapat menyebabkan beberapa gangguan, termasuk katarak, gangguan pada mata, hingga kanker mata.

Gangguan pada mata, seperti pterygium dapat terjadi pada remaja hingga beberapa orang dewasa tahap awal, terutama pada peselancar, nelayan, petani, atau siapapun yang aktivitas sehari-harinya berada di bawah terik sinar matahari yang langsung terpapar oleh sinar UV.

Selain itu, penyakit seperti katarak dan kanker mata membutuhkan waktu yang terbilang lama untuk berkembang. Hal yang meningkatkan risiko tersebut adalah di bawah sinar matahari tanpa alat pelindung, sehingga kemungkinan kerusakan yang terjadi menjadi lebih besar. Maka dari itu, seseorang harus menggunakan topi dan kacamata hitam, terutama pada bayi dan anak-anak.

Baca Juga : Benarkah Sinar UV Bisa Memicu Kanker Mata?

Jenis Sinar UV

Terdapat beberapa jenis sinar UV yang dapat menyebabkan beberapa gangguan terhadap tubuh seseorang dan tiap tipe dapat menyebabkan penyakit yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis sinar UV yang dihasilkan oleh matahari:

  1. UVA

UVA adalah sinar yang paling menembus kulit. Sinar UVA dapat membentuk 95 persen dari radiasi UV yang mencapai bumi. UVA merupakan salah satu penyebab kulit berwarna cokelat dan penuaan kulit. Apabila telah menembus kulit yang lebih dalam, hal tersebut memengaruhi lapisan dalam pada kulit dan mata.

  1. UVB

UVB dapat memengaruhi epidermis, atau lapisan luar pada kulit. Hal ini menyebabkan kulit terbakar, lepuh, atau mungkin kanker kulit. Jika menyerang mata, sinar tersebut dapat memengaruhi kornea, atau bagian depan dari bola mata. Selain itu, sinar UVB dapat menyebabkan iritasi parah, sensitivitas cahaya, dan banyak sobekan.

  1. UVC

UVC adalah sinar yang paling merusak kulit. Walau begitu, sebagian besar UVC diserap oleh lapisan ozon dan tidak mencapai bumi.

Kanker Mata Akibat Sinar UV Matahari

Disebutkan bahwa kanker mata yang terjadi pada seseorang dikarenakan paparan sinar matahari dapat terjadi seumur hidup. Melanoma adalah sebuah kanker ganas yang paling sering terjadi pada bola mata dan terkadang membutuhkan pengangkatan melalui pembedahan pada kelopak mata.

Melanoma konjungtiva lebih umum terjadi pada seseorang dengan sindrom mol atipikal. Seseorang yang memiliki diameter lebih tebal pada mol tersebut umumnya lebih berisiko. Seseorang dengan melanoma kulit dan/atau tahi lalat atipikal harus melakukan evaluasi oftalmologis tahunan agar terhindar dari kanker mata.

Baca Juga : Waspada Retinoblastoma, Kanker Mata yang Sering Menyerang Anak

Pengobatan Gangguan pada Mata

Jika kamu mendeteksi terdapat masalah pada mata atau kelopak mata kamu, cobalah untuk segera memeriksakan diri ke dokter mata. Hal tersebut agar gangguan yang terjadi dapat dicegah secara dini sehingga tidak bertambah parah.

Awalnya, dokter akan melihat masalah yang terjadi pada mata kamu dan mendeteksi gejala yang terjadi. Beberapa masalah pada mata yang ringan dapat diselesaikan dengan tetes mata. Namun, untuk kondisi yang lebih serius, harus dilakukan perawatan seperti pembedahan.

Selain itu, pengobatan dengan menggunakan radiasi juga dapat digunakan untuk pengobatan kanker mata, terutama apabila orang tersebut dianggap terlalu sakit atau lemah untuk menjalani operasi. Bentuk terapi lainnya adalah laser, cryotherapy, atau kemoterapi topikal.

Baca Juga : Retinoblastoma Adalah Penyakit Keturunan?

Itulah pembahasan tentang sinar uv matahari yang dapat menyebabkan kanker mata. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan