Benarkah Pengidap HIV Bisa Kena Nekrolisis Epidermal Toksik?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 November 2019
Benarkah Pengidap HIV Bisa Kena Nekrolisis Epidermal Toksik? Benarkah Pengidap HIV Bisa Kena Nekrolisis Epidermal Toksik?

Halodoc, Jakarta – Jika kulit tiba-tiba mengalami perubahan yang mirip dengan luka bakar tingkat dua, bisa jadi itu adalah nekrolisis epidermal toksik (NET). NET dapat menyebabkan seseorang kehilangan lapisan kulit luar. Kulit pengidap NET terlihat seperti luka bakar tingkat dua di mana seseorang bisa kehilangan 30% dari kulitnya.

Baca Juga: Selain Kulit, Nekrolisis Epidermal Toksik Serang Bagian Ini

Ada banyak faktor pemicu NET, sebagian besar kasus disebabkan oleh obat-obatan yang baru dikonsumsi dalam 3 minggu terakhir. Obat-obatan yang umum termasuk antibiotik, obat kejang, ARV, dan NSAID tertentu. Penyebab lainnya termasuk infeksi, penyakit graft versus host, atau vaksinasi.

Benarkah Pengidap HIV Rentan Terkena NET?

Nekrolisis epidermal toksik dapat dialami siapa saja. Selain reaksi pemakaian obat, NET bisa dipicu oleh infeksi seperti bakteri mikoplasma atau HIV. Itulah mengapa, pengidap HIV rentan mengidap nekrolisis epidermal toksik. Seseorang yang mengidap NET ditandai dengan demam, kelelahan, batuk, kulit gatal, nyeri otot dan sakit tenggorokan. Setelah mengalami fase tersebut, muncul gejala lain, seperti kemerahan, bengkak, lecet, dan luka pada bibir dan mulut. 

Gejala-gejala ini berkembang selama 1-3 hari sebelum lesi kulit muncul. Kemerahan dan lepuh kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Lepuh dapat muncul di mata dan alat kelamin yang bisa terasa menyakitkan dan seperti terbakar. Pengidapnya juga bisa memiliki luka di perut, paru-paru, dan usus. Untuk mendiagnosis NET, dokter akan mengidentifikasinya dengan melihat kulit. 

Baca Juga: Fatal, Ini 6 Komplikasi Akibat Nekrolisis Epidermal Toksik

Jangan lupa untuk memberi tahu dokter jika kamu sedang menjalani pengobatan baru. Jika dokter curiga dengan lesi NET, dokter biasanya menyarankan biopsi kulit untuk mengonfirmasi NET. Kalau kamu butuh memeriksakan diri ke dokter, jangan lupa buat janji dengan dokter sebelum mengunjungi rumah sakit lewat aplikasi Halodoc.

Perawatan Nekrolisis Epidermal Toksik

Tujuan pengobatan NET untuk mengetahui obat yang menyebabkan kondisi dan menghentikannya. Beberapa perawatan yang mungkin dilakukan dokter, yaitu:

  • Pemberian cairan intravena untuk mencegah dehidrasi yang disebabkan oleh kehilangan kulit.

  • Obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit, gatal dan mencegah infeksi. Dokter biasanya juga memberikan obat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

  • Debridement untuk membersihkan dan menghilangkan kotoran atau jaringan mati dari area yang terluka.

  • Jika kondisinya sudah sangat parah, cangkok kulit bisa dilakukan. Cangkok kulit dilakukan dengan mengambil sepotong kulit yang sehat dari satu area tubuh untuk dilekatkan pada area yang terluka. Kulit donor dari orang lain juga dapat digunakan.

Baca Juga: Begini Cara Mencegah Nekrolisis Epidermal Toksik

Setelah menjalani pengobatan di atas, ada beberapa perawatan lanjutan yang wajib dilakukan. Kamu harus merawat luka sesuai petunjuk dokter, seperti rutin mengganti perban, menggunakan obat kumur, spons, atau sikat gigi lembut apabila mengidap sariawan. Jangan lupa untuk memenuhi cairan tubuh untuk mencegah dehidrasi akibat kehilangan kulit. Terakhir, kamu perlu pergi ke terapi fisik untuk meningkatkan gerakan dan kekuatan, serta mengurangi rasa sakit.

Referensi :
Drugs. Diakses pada 2019. Toxic Epidermal Necrolysis.
Hopkins Medicine. Diakses pada 2019. Toxic Epidermal Necrolysis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan