Benarkah Pengidap Paru Kronik Rentan Terkena Pneumonia?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Desember 2019
Benarkah Pengidap Paru Kronik Rentan Terkena Pneumonia?Benarkah Pengidap Paru Kronik Rentan Terkena Pneumonia?

Halodoc, Jakarta – Pneumonia merupakan salah satu penyakit paru yang cukup umum terjadi di Indonesia. Penyakit paru ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang usia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Namun, mereka yang sudah memiliki penyakit paru kronis katanya lebih berisiko mengalami pneumonia. Benarkah demikian? Yuk, cari tahu faktanya di bawah ini.

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur. Infeksi ini membuat paru-paru jadi meradang dan kantung udara kecil atau alveoli di dalam paru-paru dipenuhi oleh cairan. Itulah mengapa pneumonia sering disebut juga dengan istilah paru-paru basah. 

Pneumonia merupakan penyakit serius yang dapat mengancam jiwa. Pneumonia dan influenza sama-sama menempati peringkat kedelapan sebagai penyebab kematian paling umum di Amerika Serikat. Bahkan, pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia.

Baca juga: Gejala yang Dirasakan saat Terkena Pneumonia

Penyebab Pneumonia

Bakteri dan virus adalah penyebab utama pneumonia. Kuman penyebab pneumonia tersebut dapat mengendap di alveoli dan berkembang biak setelah seseorang menghirupnya. Pneumonia juga bisa menular. Penyebaran infeksi ini biasanya terjadi melalui udara saat pengidap batuk atau bersin, atau bisa juga melalui benda yang sudah terkontaminasi oleh percikan air liur pengidap. Setelah terinfeksi, tubuh secara otomatis akan langsung mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi tersebut. Nah, kondisi inilah yang menyebabkan kantung udara menjadi meradang dan membengkak. Bakteri dan virus, kemudian mengisi kantung paru-paru dengan cairan dan nanah yang menyebabkan pneumonia.

Sebenarnya semua orang berisiko terkena pneumonia. Namun, benar bahwa orang yang memiliki penyakit paru kronis, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) lebih berisiko untuk terkena penyakit paru-paru ini. Selain memiliki penyakit paru kronis, masih ada lagi beberapa kondisi lainnya yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena pneumonia, yaitu:

  • Usia. Bayi dan anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun, serta lansia di atas 65 tahun berisiko lebih tinggi terkena pneumonia.

  • Perokok atau penghisap tembakau, dan orang-orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang sangat banyak juga lebih rentan mengalami penyakit paru ini.

  • Memiliki sistem kekebalan yang rendah, seperti pada pengidap AIDS, HIV, atau kanker, orang yang sedang menjalani kemoterapi, maupun orang yang menjalani transplantasi organ.

  • Mengonsumsi obat untuk penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

  • Baru pulih dari infeksi pilek atau influenza.

  • Mengalami malnutrisi.

  • Baru menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat terpapar bahan kimia atau polutan tertentu.

  • Beberapa kelompok ras tertentu juga lebih rentan terhadap radang paru-paru basah, yaitu penduduk asli Alaska atau etnis asli Amerika tertentu.

Baca juga: 5 Hal Ini Tingkatkan Risiko Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Cara Mencegah Pneumonia bagi Pengidap Paru Kronis

Jadi, pengidap paru kronis seperti PPOK dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat demi mencegah terjadinya pneumonia. 

Asap rokok dapat merusak paru-paru, sehingga organ penting tersebut akan lebih mudah mengalami infeksi.

  • Hindari Polusi Udara 

Menghirup asap dari tungku api atau sesuatu yang dibakar, dan iritan saluran napas lainnya, seperti polusi udara, asap kimia, dan debu dapat membuat penyakit paru kronis menjadi lebih parah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya pneumonia. Karena itu, pengidap penyakit paru dianjurkan untuk selalu mengenakan masker saat keluar rumah.

Baca juga: Tak Sekadar Gaya, Pentingnya Pakai Masker saat Beraktivitas

  • Dapatkan Vaksin

Mendapatkan vaksin pneumonia sangat penting bagi pengidap penyakit paru kronis. Vaksin untuk pneumonia sendiri ada dua jenis, yaitu vaksin konjugasi pneumokokus atau Prevenar dan vaksin polisakarida pneumokokus, atau Pneumovax. Prevnar (PCV13) adalah vaksin umum yang biasanya diberikan sebagai imunisasi wajib untuk bayi. Sedangkan pneumovax (PPSV23) adalah vaksin yang dianjurkan untuk anak dan orang dewasa yang berisiko tinggi mengalami pneumonia, termasuk pengidap penyakit kronis.

Nah, itulah penjelasan tentang penyakit paru kronis yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena pneumonia. Untuk melakukan pemeriksaan terkait masalah kesehatan yang kamu alami, langsung saja buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.

Referensi: 
Medical News Today. Diakses pada 2019. What you should know about pneumonia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan