Halodoc, Jakarta – Beri-beri adalah penyakit yang dipicu oleh kurangnya asupan gizi berupa tiamin atau vitamin B1. Tubuh membutuhkan nutrisi tersebut untuk memecah dan mencerna makanan, menjaga metabolisme tubuh serta membantu kinerja otot dan sistem saraf.

Beri-beri merupakan kondisi yang rentan dialami oleh anak berusia 1 hingga 4 tahun. Gangguan ini menyerang sistem saraf dan peredaran darah. Gejalanya, yakni sesak napas, peningkatan detak jantung, pembengkakan di area kaki dan penurunan fungsi otot pada tungkai.

Risikonya semakin tinggi dialami oleh bayi yang disusui oleh ibu yang kekurangan asupan thiamin dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Penyakit juga bisa terjadi pada orang yang kurang mengonsumsi makanan tinggi vitamin B1, seperti daging unggas dan kacang-kacangan. 

Penyebab Utama Penyakit Beri-beri

Beri-beri merupakan kondisi serius yang berpotensi mengancam jiwa akibat kurangnya asupan thiamin dalam tubuh. Nutrisi ini memiliki fungsi untuk memproduksi glukosa, memecah karbohidrat dan menghasilkan asam guna membantu proses pencernaan.

Kekurangan tiamin dapat menghambat bahkan menghentikan proses kinerja tubuh dalam menjalankan sebagaimana fungsinya. Karena kerja beratnya, asupan tersebut tidak membutuhkan waktu lama untuk habis. Durasinya hanya berkisar antara 2 hingga 3 minggu saja.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala diklasifikasikan berdasarkan jenisnya. Adapun 3 jenis penyakit beri-beri, yakni:

• Beri-beri basah. Penyakit ini memengaruhi sistem kardiovaskular. Karena melibatkan fungsi jantung, ini merupakan keadaan darurat medis yang mengancam jiwa dan memerlukan perawatan segera.
• Beri-beri kering. Penyakit ini memengaruhi sistem saraf pusat (SSP). Ini mengganggu fungsi motorik (pergerakan otot) dan menyebabkan gangguan refleks dan mati rasa ekstrim. Kondisi ini lebih mudah diobati ketimbang jenis basah.
• Sindrom Wernicke-Korsakoff (WKS). penyakit ini memengaruhi otak dan fungsi ingatan manusia. Gejala yang dibiarkan berpotensi menyebabkan kerusakan parah pada otak.

Adapun gejala beri-beri yang dibedakan berdasarkan jenisnya, yakni:

• Beri-beri basah. Gejalanya meliputi sesak napas saat beraktivitas, peningkatan detak jantung dan pembengkakan di kaki bagian bawah.
• Beri-beri kering. Gejalanya meliputi penurunan fungsi otot di kedua kaki bagian bawah, kesemutan, kebingungan, kesulitan bicara, muntah, gerakan mata yang tak terkendali dan kelumpuhan.
• Sindrom Wernicke-Korsakoff (WKS). Gejalanya meliputi kebingungan, hilang ingatan, penurunan fungsi gerak tubuh dan masalah pada mata seperti penglihatan ganda.

Gejala yang disebutkan di atas berpotensi dialami oleh:

• Bayi yang disusui oleh ibu yang kekurangan asupan thiamin.
• Sering mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, terutama karbohidrat olahan.
• Orang sering melakukan aktivitas fisik atau olahraga dalam intensitas tinggi.
• Pengidap hipertiroidisme akibat kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu tinggi. Kondisi ini dapat mencegah penyerapan thiamin
• Pengidap masalah pencernaan yang berpotensi mengganggu penyerapan nutrisi, terutama pada orang tua.
• Pengidap tingkat stres tinggi

Risiko beri-beri juga dapat meningkat pada orang yang menjalani dialisis atau mengonsumsi obat diuretik. Jika memiliki potensi penyakit, disarankan untuk segera buat janji rumah sakit guna melakukan pemeriksaan.

Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya dengan mendownload Halodoc sekarang juga.

Referensi:

Medical News Today. Diakses pada 2022. Everything you need to know about beriberi.

Healthline. Diakses pada 2022. Beriberi.

WebMD. Diakses pada 2022. What Is Beriberi?

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Wernicke-Korsakoff Syndrome.