Benarkah Perokok Aktif Rentan Terserang Pankreatitis Akut?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Maret 2019
Benarkah Perokok Aktif Rentan Terserang Pankreatitis Akut? Benarkah Perokok Aktif Rentan Terserang Pankreatitis Akut?

Halodoc, Jakarta - Umumnya, enzim-enzim pencernaan yang diproduksi pankreas hanya akan aktif saat sudah mencapai usus halus. Pada kasus pankreatitis akut, enzim tersebut mulai aktif di dalam pankreas dan memicu reaksi kimia yang dapat mengakibatkan peradangan pada pankreas. Walaupun ada beberapa faktor yang dipercaya menjadi pemicu utama, seperti penyumbatan batu empedu dan minuman beralkohol, belum ada pembuktian spesifik yang mendukung penyebab pankreatitis akut.

Sebenarnya bukan merokok secara aktiflah yang menyebabkan terjadinya pankreatitis akut. Melainkan kecanduan minuman beralkohol dan penyumbatan batu empedu yang menyebabkannya. Di samping itu, ada beberapa hal lain yang juga diduga dapat menyebabkan pankreatitis akut. Di antaranya adalah kerusakan pankreas akibat cedera atau operasi di bagian perut, hipertrigliserida (kadar trigliserida darah yang tinggi), kadar kalsium tinggi dalam darah, infeksi parasit, efek samping antibiotik dan kemoterapi, kelainan autoimun, serta fibrosis kistik.

Baca juga: Pecandu Minol Rentan Kena Pankreatitis Akut, Benarkah?

Segala kelompok usia dapat mengalami gangguan pankreatitis akut. Meski demikian, biasanya kondisi ini lebih rentan terjadi pada kelompok usia paruh baya hingga tua. Pada laki-laki, kondisi ini biasanya terkait dengan konsumsi minuman beralkohol. Sedangkan pada perempuan, pankreatitis akut biasanya terkait dengan batu empedu. Risiko terkena pankreatitis akut berat pun meningkat apabila sudah memasuki usia di atas 70 tahun, perokok, pecandu minuman beralkohol, dan pengidap obesitas.

Hal yang perlu diwaspadai adalah adanya komplikasi pankreatitis akut yang akan muncul. Di antaranya adalah:

  • Pankreatitis kronis atau kondisi ketika pankreas mengalami peradangan dan kerusakan secara permanen.
  • Pseudocysts atau timbulnya kantung-kantung cairan di permukaan pankreas yang dapat menimbulkan gejala perut kembung, nyeri perut, dan gangguan pencernaan.
  • Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), yaitu menyebarnya peradangan pankreas ke seluruh tubuh hingga menyebabkan satu atau lebih organ mengalami kegagalan fungsi. Kondisi ini ditandai dengan napas dan detak jantung cepat, serta demam tinggi.
  • Nekrosis pankreas atau kematian jaringan pankreas akibat terganggunya pasokan darah ke organ tersebut. Jaringan yang mati ini rentan terhadap infeksi bakteri. Jika tidak segera ditangani, efeknya bisa seperti SIRS yaitu bakteri yang menyebar melalui darah dan merusak organ lainnya.

Baca juga: Pankreatitis Akut yang Memaksa Avicii Pensiun Dini

Pankreatitis akut sangat berkaitan erat dengan konsumsi minuman beralkohol dan penyumbatan batu empedu. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang paling efektif adalah dengan cara menghindari beberapa faktor risiko berikut:

  • Mengurangi atau menghentikan konsumsi minuman beralkohol.
  • Menghindari atau membatasi makanan berkolesterol tinggi untuk mencegah terbentuknya batu empedu, seperti daging berlemak, makanan berminyak, dan makanan-makanan yang mengandung banyak mentega.
  • Mengonsumsi makanan yang kaya akan sering, seperti sayur, buah, dan biji-bijian utuh.

Pankreatitis akut sangat rentan dialami oleh pengidap obesitas. Karenanya penerapan diet dan olahraga secara teratur diperlukan sebagai langkah pencegahan. Misalnya dengan mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol, berhenti merokok, menghindari makanan berlemak dan berkolesterol tinggi, memilih makanan yang kaya akan nutrisi, mengontrol berat badan, dan rutin berolahraga.

Baca juga: Selalu Kambuh, Maag Jadi Penyakit Susah Sembuh

Jika kamu merasa menjadi salah satu pecandu rokok ataupun alkohol, mungkin kamu perlu berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penyakit yang mungkin terjadi. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.



Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan