Benarkah Rhinitis Alergi Bisa Berujung Sinusitis?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Februari 2019
Benarkah Rhinitis Alergi Bisa Berujung Sinusitis?Benarkah Rhinitis Alergi Bisa Berujung Sinusitis?

Halodoc, Jakarta - Rhinitis alergi terjadi ketika kamu menghirup sesuatu yang bersifat alergen. Kondisi ini menyebabkan peradangan dan pembengkakan hidung bagian dalam. Sementara sinusitis adalah peradangan pada selaput yang terletak di dalam sinus. Ketika sinus tersumbat dan terisi dengan cairan, kuman dapat tumbuh dan berkembang biak.

Perkembangan kuman ini memicu terjadinya sakit kepala dan sekresi kekuningan pada hidung. Penyumbatan sinus ini dapat terjadi karena pilek, demam, atau polip hidung (benjolan kecil di bagian dalam hidung).

Bisakah Rhinitis Alergi Berujung pada Sinusitis?

Faktanya, rhinitis alergi dan sinusitis berkaitan. Hal ini terjadi karena rhinitis alergi menyebabkan hidung menjadi tersumbat, yang mengakibatkan terjadinya hambatan pada sinus. Hambatan ini berujung pada sinusitis, munculnya peradangan pada sinus hidung.

Baca juga: Pilek Pagi Hari Tanda-Tanda Terserang Rhinitis Alergi, Benarkah?

Faktor risiko lain yang jadi pemicu sinusitis termasuk alergi yang tidak terobati, anatomi hidung yang bengkok, merokok, adanya polip hidung, hingga terlalu sering menggunakan obat semprot hidung dengan kandungan dekongestan dalam dosis tinggi.

Alergi menyebabkan peningkatan sekresi dan penumpukan mukus. Kondisi ini mencegah pembersihan bakteri dari rongga sinus, meningkatkan kemungkinan mengembangkan bakteri penyebab sinusitis. Jika kamu memiliki riwayat alergi, dokter mungkin akan memberikan resep obat untuk membantu mengendalikan gejalanya, sehingga risiko terjadinya sinus pun bisa dikurangi.

Meski gejalanya hampir sama, kamu harus tahu sinusitis dan rhinitis adalah dua penyakit yang berbeda. Rhinitis adalah peradangan yang menyerang bagian selaput lendir hidung, bukan sinus paranasal. Kondisi ini sering terjadi karena alergi, peningkatan kepekaan terhadap iritan seperti misalnya asap, perubahan suhu, atau penggunaan semprotan hidung dekongestan dalam jangka panjang. Gangguan ini mengacu pada terjadinya sinusitis jika tidak segera mendapatkan penanganan.

Baca juga: Kenali Gejala Rhinitis Alergi pada Anak

Perawatan Dini Dapat Mengurangi Kebutuhan akan Perawatan Medis

Setengah dari semua infeksi sinusitis bisa disembuhkan tanpa perlu adanya peran antibiotik. Pada orang dengan infeksi akut, pengobatan didasarkan pada penyebabnya, misalnya alergi. Pengobatan dini bisa dilakukan dengan mengurangi tingkat keparahan gejalanya, termasuk dengan cara:

  • Penguapan. Gunakan semangkuk air panas dengan handuk, dan letakkan di atas kepala. Ini membantu mengencerkan lendir dan membuatnya lebih mudah mengalir.

  • Irigasi air garam. Cara ini menggunakan larutan saline yang dimasukkan ke dalam botol semprotan hidung. Larutan saline bisa dibeli di apotek atau dibuat sendiri. Cara ini dapat mengurangi dampak buruk akibat hidung tersumbat dan melancarkan pernapasan.

  • Antibiotik. Jika gejala tidak membaik, dokter akan meresepkan antibiotik dengan durasi 10 hingga 14 hari untuk sinusitis akut dan 3 sampai 4 hari untuk sinusitis kronis.

  • Pembedahan. Pada pasien dengan penyakit persisten, meski telah melakukan beberapa tindakan medis, pengangkatan jaringan dengan pembedahan, pengangkatan polip hidung, dan drainase sinus mungkin diperlukan.

Baca juga: Perhatikan Cara Pencegahan Sinusitis pada Anak-Anak

Itu tadi ulasan mengenai hubungan antara rhinitis alergi dan sinusitis. Kamu tidak boleh mengabaikan gejala alergi yang terjadi, terlebih jika itu berkaitan dengan rhinitis maupun sinusitis. Segera tanyakan pada dokter apa saja tindakan pencegahan yang dilakukan. Supaya lebih mudah, gunakan aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa kamu download karena sudah tersedia di App Store maupun Play Store. Hidup lebih sehat bersama Halodoc!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan