Benarkah Sering Makan yang Pedas Bisa Idap Penyakit Pemfigus?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Mei 2019
Benarkah Sering Makan yang Pedas Bisa Idap Penyakit Pemfigus?Benarkah Sering Makan yang Pedas Bisa Idap Penyakit Pemfigus?

Halodoc, Jakarta – Kebanyakan orang Indonesia sangat suka makan-makanan yang pedas. Bahkan, sebagian dari mereka mengaku merasa tidak bisa makan tanpa menambahkan sambal atau cabai ke dalam makanannya. Bukan tanpa alasan makanan pedas menjadi favorit banyak orang.

Rasa pedas memang bisa memang bisa memberikan sensasi terbakar yang bikin nagih bagi sebagian orang dan menambah nafsu makan. Namun, hati-hati bila kamu, termasuk salah satu pecinta makanan pedas. Pasalnya, sering makan makanan pedas dipercaya bisa menyebabkan penyakit pemfigus, lho. Benarkah? Simak penjelasannya di sini.

Apa Itu Pemfigus?

Pemfigus atau yang sering disebut juga pemfigus vulgaris adalah penyakit kulit serius yang ditandai dengan munculnya lepuhan di kulit, bagian dalam mulut, hidung, tenggorokan, dan kelamin. Lepuhan tersebut mudah pecah dan bisa meninggalkan bekas luka yang rentan terinfeksi.

Penyakit langka ini bisa menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani. Meski begitu, pemfigus tidak menular. Penyakit kulit ini juga bisa menyerang siapa saja pada usia berapa pun, tapi pemfigus lebih sering dialami oleh orang berusia 50–60 tahun.

Baca juga: 4 Jenis Penyakit Kulit yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Pemfigus

Pemfigus merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh adanya kondisi autoimun. Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya menghasilkan antibodi untuk menyerang organisme berbahaya, seperti virus atau bakteri, malah berbalik menyerang sel sehat di kulit dan lapisan tubuh lainnya.

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab pemfigus, tapi faktor yang diduga menjadi penyebabnya adalah faktor genetik. Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu diduga bisa memicu terjadinya penyakit kulit ini. Obat-obatan yang bisa menyebabkan pemfigus, antara lain rifampisin, antibiotik, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan obat darah tinggi golongan ACE inhibitor.

Selain obat-obatan, ada juga beberapa faktor lainnya yang bisa memicu pemfigus, yaitu:

  • Usia

  • Stres

  • Paparan sinar UV

  • Infeksi

  • Luka bakar

  • Mengidap penyakit autoimun lainnya, terutama myasthenia gravis dan thyoma.

Baca juga: Bukan Cuma Sinar UV, Ini 2 Penyebab Actinic Keratosis

Benarkah Makanan Pedas Bisa Memicu Penyakit Pemfigus?

Makanan pedas sebenarnya tidak ada di dalam faktor penyebab penyakit pemfigus. Meski begitu, bagi pengidap kondisi autoimun yang berisiko tinggi terkena penyakit pemfigus, disarankan untuk menjaga pola makan dan sebaiknya menghindari makanan pedas yang mungkin bisa memicu kambuhnya autoimun.

Selain itu, bagi kamu yang terlanjur mengalami penyakit pemfigus dan memiliki lepuhan yang muncul di mulut, kamu juga mesti menghindari makanan pedas yang bisa memperparah lepuhan.

Pengidap penyakit pemfigus dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai macam makanan dengan gizi seimbang. Bila perlu, ikuti diet cairan atau konsumsi makanan yang lunak.

Baca juga: 6 Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Pedas

Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Pemfigus

Pemfigus sebaiknya diobati sedini mungkin untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Pada pemfigus ringan yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan, lepuhan biasanya bisa sembuh dengan sendirinya setelah penggunaan obat tersebut dihentikan. Untuk mengatasi pemfigus, dokter juga bisa memberikan beberapa jenis obat atau melakukan tindakan khusus.

Namun, untuk mempercepat proses penyembuhan, kamu juga perlu melakukan beberapa perubahan gaya hidup berikut:

  • Beritahu dokter tentang semua obat yang kamu konsumsi.

  • Minum obat yang sudah diresepkan oleh dokter dan jangan berhenti minum obat atau mengubah dosis tanpa anjuran dokter.

  • Periksakan diri ke dokter secara rutin untuk mengamati perkembangan gejala dan kondisi kesehatan kamu.

  • Ikuti petunjuk dokter untuk merawat luka.

  • Gunakan handuk dan pakaian bersih.

  • Hindari paparan sinar matahari pada kulit, karena bisa memicu munculnya lepuhan baru.

  • Hubungi dokter bila memiliki tanda infeksi, seperti kulit memerah, bernanah dan terasa sakit atau bengkak.

Bila kamu mengalami gejala-gejala yang dicurigai sebagai gejala pemfigus, coba bicarakan saja ke dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter untuk minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan