Benjolan di Leher Belum Tentu Tumor, Bisa Jadi Gondok

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Oktober 2018
Benjolan di Leher Belum Tentu Tumor, Bisa Jadi GondokBenjolan di Leher Belum Tentu Tumor, Bisa Jadi Gondok

Halodoc, Jakarta - Ada benjolan di leher? Jangan dulu panik menduga itu tumor. Sebab, bisa jadi itu adalah penyakit gondok. Penyakit ini merupakan kondisi membengkaknya kelenjar tiroid, yaitu organ berbentuk kupu-kupu yang terletak tepat di bawah jakun. Kelenjar ini memiliki fungsi yang cukup penting, yaitu memproduksi hormon tiroid yang berperan dalam berbagai proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh.

Pada kondisi normal, kinerja kelenjar tiroid memang cenderung tidak kita sadari sama sekali. Sama seperti organ-organ dalam yang lain. Namun, ketika terjadi pembengkakan, kelenjar tiroid akan membentuk benjolan pada bagian leher, yang akan bergerak naik dan turun ketika menelan makanan.

Ukuran benjolan yang muncul pada setiap pengidap gondok pun bervariasi. Pada sebagian besar kasus, pengidap gondok tidak akan merasakan gejala apapun kecuali adanya benjolan di leher. Namun, pada kasus yang parah, akan ada gejala-gejala lain yang dirasakan, seperti batuk, leher terasa tercekik, suara serak, susah menelan, hingga kesulitan bernapas.

Penyakit gondok pun terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan tekstur benjolannya, yaitu gondok difus dan nodul. Pada gondok difus, benjolan yang muncul umumnya terasa mulus saat disentuh, sedangkan benjolan pada gondok nodul biasanya tidak rata dan bergumpal. Hal itu disebabkan oleh adanya satu atau lebih benjolan berukuran kecil atau terdapat cairan dalam benjolan.

Faktor Pemicu Terjadinya Gondok

Hingga saat ini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti dari penyakit gondok, karena penyakit ini dapat dipicu oleh beragam hal. Berikut beberapa di antaranya:

1. Hipertiroidisme dan Hipotiroidisme

Penyakit gondok dapat terjadi karena 2 hal. Berlebihannya kinerja kelenjar tiroid (hipertiroidisme), atau kebalikannya (hipotiroidisme). Ya, keduanya dapat memicu pembengkakan pada kelenjar tiroid. Hipertiroidisme biasanya disebabkan oleh penyakit Graves. Sementara hipotiroidisme dapat disebabkan oleh kekurangan yodium atau penyakit Hashimoto.

2. Defisiensi Yodium

Yodium adalah zat yang dibutuhkan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Zat ini banyak ditemukan dalam ikan, tiram, rumput laut, sereal, biji-bijian, serta susu sapi. Kekurangan zat yodium dapat membuat kinerja kelenjar tiroid menurun, sehingga kemudian mengalami pembengkakan.

3. Kebiasaan Merokok

Asap dari tembakau yang dibakar, seperti pada rokok, mengandung senyawa bernama tiosianat. Senyawa ini dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap yodium.

4. Pengaruh Kanker Tiroid

Pertumbuhan sel kanker pada kelenjar tiroid tentu dapat membuat kinerjanya terganggu. Pada sebagian besar kasus kanker tiroid dapat menyebabkan adanya pembengkakan pada daerah leher.

5. Perubahan Hormon

Perubahan hormon dalam tubuh, seperti pada wanita pada masa kehamilan dan menopause misalnya, dapat memicu gangguan pada kinerja kelenjar tiroid.

Selain hal-hal tersebut, beberapa faktor lain seperti usia, genetik, dan konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat memicu terjadinya penyakit gondok. Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker tiroid dan penyakit autoimun misalnya, akan meningkatkan risiko penyakit gondok pada seseorang. Risiko gangguan pada kelenjar tiroid juga akan meningkat pada wanita yang sedang hamil. Meski penyebabnya belum diketahui dengan pasti.

Itulah sedikit penjelasan mengenai penyakit gondok, yang menimbulkan benjolan pada leher. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal penyakit ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

 

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan