Berakibat Fatal, Ini Dampak Keracunan Timbal pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Desember 2020
Berakibat Fatal, Ini Dampak Keracunan Timbal pada AnakBerakibat Fatal, Ini Dampak Keracunan Timbal pada Anak

Halodoc, Jakarta - Keracunan timbal pada anak merupakan salah satu kondisi yang tak bisa dipandang sebelah mata. Keracunan timbal merupakan kondisi ketika seseorang mengalami pengendapan timbal di dalam tubuhnya. Timbal adalah logam berat beracun yang terdapat di lingkungan.

Hati-hati, jangan sekali-kali meremehkan keracunan timbal pada anak. Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai dampak serius bagi tubuhnya. Lantas, apa saja sih dampak keracunan timbal pada anak-anak? 

Baca Juga: Terapi untuk Orang yang Alami Keracunan Timbal Kadar Tinggi

Menyerang Otak hingga Kematian

Ada satu hal yang perlu ibu ingat mengenai keracunan timbal pada anak. Menurut ahli, tubuh anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan, bisa menyerap logam ini dengan mudah. Mereka lebih berisiko mengalami efek yang berbahaya. Sedikit saja timbal masuk ke dalam tubuh anak atau janin, maka dapat menyebabkan kerusakan serius. 

Mau tahu apa saja dampak keracunan timbal pada anak? Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tingkat paparan yang tinggi, timbal dapat menyerang otak dan sistem saraf pusat hingga menyebabkan koma, kejang, atau bahkan kematian. Tuh, tidak main-main bukan dampaknya? 

Masih menurut WHO, anak-anak yang bertahan hidup dari keracunan timbal yang parah mungkin mengalami keterbelakangan mental dan gangguan perilaku. Lalu, bagaimana dengan tingkat paparan yang lebih rendah? 

Paparan rendah dapat berpotensi menyebabkan terjadinya gangguan pada perkembangan otak anak-anak. Hal ini yang bisa menyebabkan berkurangnya IQ, perubahan perilaku, dan peningkatan perilaku antisosial. Keracunan timbal juga bisa menyebabkan penurunan prestasi anak di sekolah.

Bagaimana dampak keracunan timbal pada fisik anak-anak? Paparan timbal juga dapat menyebabkan anemia, hipertensi, gangguan ginjal, imunotoksisitas, dan toksisitas pada organ reproduksi. 

Baca juga: Mulai Green Living Agar Terhindar dari Keracunan Timbal

Hal yang perlu ibu ketahui, timbal bisa masuk ke dalam tubuh anak lewat beragam cara. Anak bisa terpapar timbal melalui udara (terhirup lewat udara), makanan atau minuman yang dikonsumsi, atau kontak kulit. 

Oleh sebab itu, ibu harus waspada dengan logam beracun ini. Pasalnya, timbal mudah ditemukan di sekitar kita. Misalnya, dalam mainan anak-anak, tanah, makanan kaleng, keramik, hingga debu pada peralatan rumah tangga. 

Amati Gejala Keracunan Timbal

Gejala keracunan timbal bisa berbeda-beda pada tiap orang. Gejala yang muncul bergantung dengan jenis timbal, kadar timbal, dan faktor lain dalam individu yang belum diketahui. Lalu, apa gejala keracunan timbal?

Gejalanya bermacam-macam seperti gangguan perilaku, kesulitan dalam berkonsentrasi, gangguan gerak, sakit kepala, anemia, dan nyeri kolik perut. Namun, keracunan timbal dengan kadar yang tinggi lain lagi ceritanya. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala seperti pembengkakan otak, sakit kepala, kejang, hingga delirium (gangguan mental yang ditandai oleh halusinasi).

Ada pula gejala keracunan timbal dalam waktu yang lama. Contohnya kehilangan memori jangka pendek, depresi, mual, sakit perut, kehilangan koordinasi, mati rasa, kesemutan di kaki dan tangan, kelelahan, masalah tidur, sakit kepala, pingsan, dan bicara cadel. 

Baca juga: Pengendapan Timbal dalam Tubuh Sebabkan Efek Samping Ini

Lalu, bagaimana gejala kecaunan timbal yang umumnya dialami oleh anak-anak? 

  • Sakit kepala.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Kehilangan selera makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Mual dan muntah.
  • Sembelit.
  • Rasa logam di mulut.
  • Merasa lelah.
  • Kelemahan pada otot dan persendian
  • Terlihat pucat.

Mau tahu lebih jauh mengenai dampak keracunan timbal pada anak? Atau anak memiliki keluhan kesehatan lainnya? Ibu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, ibu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Lead poisoning
WHO. Diakses pada 2020. Lead poisoning and health
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Lead Poisoning.
KidsHealth. Diakses pada 2020. Lead Poisoning

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan