Berapa Lama HIV akan Berkembang Menjadi AIDS?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 Desember 2020
Berapa Lama HIV akan Berkembang Menjadi AIDS?Berapa Lama HIV akan Berkembang Menjadi AIDS?

Halodoc, Jakarta - Sudah tak asing dengan human immunodeficiency virus (HIV)? Ketika masuk ke dalam tubuh, virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 (sel-T). Sel T merupakan jenis sel darah putih yang berperan penting dalam sistem imun.

Nah, semakin banyaknya darah putih yang dihancurkan, maka sistem kekebalan tubuh akan semakin lemah. Kondisi ini yang membuat tubuh rentan terserang berbagai penyakit.

Berbicara HIV tentunya juga berkaitan acquired immune deficiency syndrome (AIDS), penyakit yang disebabkan oleh virus jahat ini. Seseorang yang mengidap HIV bisa mengembangkan AIDS di masa mendatang. Lalu, berapa lama atau kapan HIV berkembang menjadi AIDS? 

Baca juga: Jangan Keliru, Ketahui Perbedaan HIV dan AIDS

Waktunya Tidak Pasti

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya untuk berkenalan terlebih dahulu dengan gejalanya. Gejala HIV cukup beragam. Seseorang yang terinfeksi HIV akut (saat pertama kali terinfeksi) biasanya mengalami gejala seperti flu atau infeksi virus lainnya, seperti: 

  • Sakit kepala.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam dan nyeri otot.
  • Diare.
  • Berkeringat pada malam.
  • Sariawan, termasuk infeksi jamur (sariawan).
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

Hal yang perlu ditegaskan, ada pula orang-orang yang tidak menunjukkan gejala ketika pertama kali terinfeksi HIV. Berapa lama atau kapan HIV akan berkembang menjadi AIDS? 

Awalnya, infeksi HIV akut berkembang selama beberapa minggu sampai bulan, dan menjadi infeksi HIV tanpa gejala. Fase ini bisa bertahan 10 tahun atau lebih. Nah, selama periode ini pengidapnya mungkin tidak memiliki alasan untuk mencurigai dirinya mengidap HIV, tetapi mereka dapat menularkan virusnya ke orang lain.

Masalahnya tidak hanya itu saja. Bila infeksi HIV dibiarkan tanpa penanganan, kemungkinan besar mengembangkan penyakit AIDS akan semakin meningkat. Menurut National Institutes of Health, terdapat  beberapa orang yang mengembangkan AIDS dalam beberapa tahun setelah terinfeksi HIV. Namun, ada pula yang tetap sehat sepenuhnya setelah 10 atau 20 tahun.

Baca juga:Cari Tahu 5 Hal Mengenai HIV AIDS

Tips Jitu Mencegah HIV

HIV sudah menjadi momok bagi penduduk dunia lebih dari tiga dekade ke belakang. Virus jahat ini diperkirakan telah menewaskan hampir 33 juta nyawa. Kabar terbaru, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pada akhir 2019, diperkirakan sekitar 38 juta orang hidup dengan HIV. Cukup banyak, bukan? 

Lantas, bagaimana cara mencegah serangan virus HIV yang bisa menyebabkan AIDS?

1.Jalani Tes

Orang yang tidak tahu bahwa dirinya terinfeksi HIV karena merasa sehat, kemungkinan besar dapat menularkannya kepada orang lain. Oleh sebab itu, tes HIV sebaiknya dilakukan oleh tiap individu, terutama di usia 13-64 tahun, sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan secara rutin.

2.Jangan Gunakan Narkoba

Jangan gunakan obat-obatan terlarang, dan jangan berbagi jarum suntik dengan orang lain. Virus HIV bisa menular melalui darah di bekas jarum suntik yang telah digunakan pengidapnya.

3.Hindari Kontak dengan Darah

Hindari kontak dengan darah orang lain. Jika memungkinkan, kenakan pakaian pelindung, masker, dan kacamata saat merawat orang yang terluka.

Baca juga: Begini Penjelasan Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS

 4.Jangan Menjadi Donor Bila Positif

Jika seseorang dites positif HIV, maka dirinya tidak diperbolehkan mendonorkan darah, plasma, organ tubuh, atau sperma.

5.Ibu Hamil Diskusikan dengan Dokter

Ibu hamil yang mengidap HIV harus berbicara dengan dokter mengenai risiko terhadap janin mereka. Mereka harus mendiskusikan metode untuk mencegah bayi mereka terinfeksi, seperti minum obat antiretroviral selama kehamilan. Selain itu, menyusui harus dihindari untuk mencegah penularan HIV ke bayi melalui ASI.

6.Praktik Seks yang Aman

Terapkan praktik seks yang aman, seperti menggunakan kondom lateks, untuk mencegah penyebaran HIV, dan tidak bergonta-ganti pasangan seks. 

Mau tahu lebih jauh mengenai HIV dan AIDS? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
WHO. Diakses pada 2020. HIV/AIDS - Key Facts
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. HIV/AIDS.
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. HIV/AIDS

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan