article bot
Kesehatan Mental

Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Sembuh dari Depresi?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   14 Oktober 2020
Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Sembuh dari Depresi? Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Sembuh dari Depresi?

Halodoc, Jakarta – Ngomong-ngomong soal depresi, kamu pasti penasaran sebenarnya apa yang dirasakan oleh seseorang yang mengalami depresi. Kalau dilansir dari laman Healthline, orang yang mengalami depresi umumnya merasakan sedih, kehilangan, atau kemarahan yang amat mendalam sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Akibatnya, pekerjaan di sekolah maupun di kantor pun terganggu. Depresi juga bisa dapat memengaruhi hubungan pengidap dengan orang lain dan memicu berbagai kondisi kesehatan kronis. Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap bahwa depresi itu masalah sepele dan bukan termasuk masalah kesehatan. Padahal, depresi adalah suatu penyakit yang menimbulkan gejala yang nyata. 

Baca juga: 5 Penyebab Depresi yang Sering Diabaikan

Kabar baiknya, dengan perawatan dan dukungan yang tepat, kebanyakan orang yang mengalami depresi dapat sembuh total. Namun, kira-kira butuh berapa lama seseorang yang mengidap depresi bisa sembuh? Simak penjelasan berikut.

Berapa Lama Seseorang Bisa Sembuh dari Depresi?

Pulih dari depresi tidaklah mudah. Salah satu hal tersulit adalah pengidap depresi tidak tahu apa yang bisa mereka harapkan. Penyembuhan depresi tidak sama seperti menyembuhkan cedera. Misalnya, ketika kamu mengalami patah kaki, dokter pasti akan langsung memberitahu secara spesifik tentang cara pemulihannya. 

Sayangnya, depresi tidak seperti itu. Pemulihan setiap orang bisa berbeda-beda. Beberapa orang mungkin sembuh dalam beberapa minggu atau bulan dan sisanya mungkin butuh sampai bertahun tahun. Melansir dari WebMD, sekitar 20-30 persen orang yang mengalami depresi, gejalanya tidak sepenuhnya hilang.

Seseorang yang mengalami depresi dalam waktu yang lama sebelum mendapatkan perawatan, mungkin hampir tidak ingat seperti apa perasaan yang normal. Itu sebabnya, penting untuk segera mendapat perawatan agar kondisinya tidak semakin parah. Seseorang yang disiplin dan mematuhi perawatan punya kemungkinan sembuh lebih besar dan lebih cepat. 

Baca juga: Depresi Tersembunyi, Menutupi 4 Gangguan Psikologi Ini

Waspadai Risiko Kekambuhan

Beberapa orang mungkin mengalami depresi hanya sekali dalam hidup dan sisanya harus menghadapi depresi berkali-kali. Menurut American Psychiatric Association, setidaknya 50 persen orang yang mengalami episode depresi berat akan mengalami depresi kedua kalinya. Selain itu, sekitar 80 persen orang yang memiliki dua kali mengalami episode akan mengalami episode ketiga.

Hasil penelitian tersebut mungkin tampak menakutkan dan kamu mungkin berpikir bahwa tidak ada peluang untuk sembuh. Namun, tidak demikian ketika kamu sudah pernah mengalami depresi, kamu pasti sudah tahu tanda-tanda depresi dan paham betul di waktu apa saja yang membuat kamu lebih rentan mengalaminya. Artinya, kamu justru bisa lebih waspada dan tanggap di setiap situasi untuk mencegah depresi kambuh kembali. 

Baca juga: Ciri dan Tanda Gejala Depresi Pada yang Wajib Kamu Ketahui

Jika kamu punya pertanyaan lain mengenai gejala depresi dan cara menanganinya, kamu bisa berdiskusi langsung dengan psikiater lewat aplikasi Halodoc. Caranya mudah, kamu hanya tinggal buka aplikasinya dan pilih dokter yang kamu butuhkan. Selain itu, kamu juga bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call. Praktis bukan? Yuk, download Halodoc sekarang!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Everything You Want to Know About Depression.
NHS. Diakses pada 2020. Clinical depression.
WebMD. Diakses pada 2020. Depression Recovery: An Overview.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan