Berat Badan Turun Drastis, Awas Gejala Hipertiroidisme

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Juli 2020
Berat Badan Turun Drastis, Awas Gejala HipertiroidismeBerat Badan Turun Drastis, Awas Gejala Hipertiroidisme

Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami jantung berdebar, tangan gemetar, dan berat badan turun drastis? Kalau iya, mungkin saja kondisi tersebut menandai adanya gejala hipertiroidisme. Pernah mendengar kondisi ini?

Hipetiroidisme merupakan penyakit yang menyebab hormon tiroid terlalu tinggi dalam tubuh. Meningkatnya kadar hormon ini bakal menimbulkan masalah. Padahal, kadar hormon tiroid yang normal berperan penting bagi tubuh. Kelenjar tiroid ini mengendalikan metabolisme dan fungsi normal tubuh. Contohnya, mengubah makanan menjadi energi hingga mengatur suhu tubuh.

Sebagian besar kasus hipertiroidisme umumnya dialami oleh wanita lansia di atas 60 tahun. Lalu, seperti apa sih gejala-gejala hipertiroidisme? Benarkah turunnya berat badan berkaitan dengan penyakit ini? 

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Faktor Risiko Hipertiroidisme

Bukan Cuma Menyoal Berat Badan

Sebenarnya perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan merupakan salah satu tanda paling umum kelainan tiroid. Misalnya, peningkatan berat badan tanpa, sebab mungkin menandakan kadar hormon tiroid yang rendah, yaitu suatu kondisi yang disebut hipotiroidisme. 

Hal sebaliknya juga berlaku, jika tiroid menghasilkan lebih banyak hormon daripada yang dibutuhkan tubuh, maka seseorang mengalami penurunan berat badan secara tidak terduga. Nah, kondisi inilah yang disebut dengan hipertiroidisme. Meski begitu hipotiroidisme terbilang jauh lebih umum dibandingkan dengan hipertiroidisme.

Kelenjar tiroid sendiri ini terletak di leher, bagian depan tengah, dan berbentuk serta seukuran dengan kupu-kupu. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid yang fungsinya mengatur pertumbuhan dan metabolisme tubuh. 

Nah, percepatan metabolisme akibat hipertiroidisme inilah yang bakal menimbulkan beragam gejala. Namun, hal yang perlu diingat, gejala hipertiroidisme bukan cuma seputar penurunan berat badan saja. Sebab, penyakit ini bisa menimbulkan beberapa gejala pada pengidapnya. Gejala yang timbul bergantung pada kondisi tubuh dan tingkat keparahannya. 

Nah, berikut ini beberapa gejala hipertiroidisme yang mungkin dialami pengidapnya: 

  • Diare.
  • Mudah marah dan emosional.
  • Rambut rontok secara tidak merata.
  • Insomnia.
  • Kedutan pada otot.
  • Libido menurun.
  • Siklus menstruasi tidak teratur.
  • Kemandulan.
  • Pembesaran kelenjar tiroid.
  • Otot menjadi lemas.
  • Konsentrasi berkurang.

Baca juga: Idap Hipertiroidisme, Lakukan 3 Hal Ini untuk Menanganinya

Bila mengalami gejala-gejala di atas, segeralah tanyakan atau temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. 

Gegara Autoimun dan Kondisi Tertentu

Sebenarnya ada beragam hal yang bisa menyebabkan hipertiroidisme. Umumnya penyakit ini disebabkan oleh penyakit autoimun. Akan tetapi, dalam beberapa kasus efek samping obat-obatan juga bisa memicu terjadi hipertiroid. Selain kedua hal tersebut, ada pula faktor-faktor lainnya yang bisa meningkatkan risiko terjadinya hipertiroidisme. Contohnya: 

  • Penyakit graves, kekebalan tubuh menyerang sel normal.
  • Konsumsi makanan yang mengandung idiom tinggi. Misalnya, produk susu, telur, atau makanan laut. 
  • Penggunaan cairan kontras pada tes pemindaian.
  • Peradangan pada kelenjar tiroid.
  • Adanya tumor jinak atau benjolan pada kelenjar tiroid.
  • Kanker tiroid.
  • Adanya tumor pada testis atau ovarium.

Sebaiknya jangan menganggap remeh hipertiroidisme. Sebab, hipetiroidisme yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat bakal menimbulkan beragam komplikasi. Mulai dari masalah mata, tulang mudah rapuh, kulit menjadi merah dan bengkak akibat penyakit graves, hingga masalah pada jantung.

Baca juga: 5 Jenis Olahraga yang Aman untuk Pengidap Hipertiroidisme

Untuk jantung, hipertiroidisme bisa menyebabkan jantung menjadi cepat, gangguan irama jantung (fibrilasi atrium) yang bisa meningkatkan risiko stroke, dan gagal jantung. Awas, gagal jantung menyebabkan jantung tidak dapat mensirkulasi darah pada organ-organ tubuh. Tuh, seram kan? 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah hipertiroidisme? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol kapan dan di mana saja dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Hyperthyroidism (overactive thyroid).
Web MD. Diakses pada 2019. What is Hyperthyroidism? What Are the Symptoms?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan