Berbagai Dampak Buruk pada Anak yang Jadi Saksi KDRT

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 November 2022

“Menyaksikan KDRT menyebabkan anak-anak mengembangkan serangkaian efek negatif . Seperti mengalami masalah emosional bahkan risiko mengulangi kekerasan pada pasangannya kelak.”

Berbagai Dampak Buruk pada Anak yang Jadi Saksi KDRTBerbagai Dampak Buruk pada Anak yang Jadi Saksi KDRT

Halodoc, Jakarta –  KDRT tidak hanya berdampak pada korban langsung, tetapi juga orang yang melihat peristiwa kekerasan itu terjadi. Seringnya, saksi KDRT adalah anak, dan pengalaman menyaksikan pertengkaran dan tindak kekerasan dari orang tua dapat memberikan pengalaman traumatis yang mengganggu perkembangan mental anak.

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh American Family Physician, disebutkan bahwa menyaksikan KDRT menyebabkan anak-anak mengembangkan serangkaian efek negatif. Namun efek ini juga bergantung pada usia anak saat menyaksikan kekerasan tersebut.  Informasi selengkapnya mengenai dampak buruk anak yang jadi saksi KDRT bisa dibaca di sini!

Dampak Buruk Anak yang Menyaksikan KDRT

Anak-anak yang menjadi saksi KDRT memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kecemasan dan depresi. Kemudian, mereka juga berisiko untuk melakukan kekerasan dan manipulasi seperti terlibat perkelahian, berbohong, ataupun bersikap curang. 

Menjadi saksi KDRT menempatkan anak pada kondisi memiliki masalah pada kompetensi sosial, seperti kinerja sekolah yang buruk dan kesulitan membangun hubungan dengan orang lain. Anak-anak dari rumah tangga yang penuh kekerasan memiliki lebih banyak masalah emosional dan perilaku ketimbang anak yang besar tanpa KDRT. 

Jika anak secara intens menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga, ini bisa memberikan dampak yang lebih buruk untuk kesehatan mental anak jangka panjang. 

Berikut beberapa dampak buruk anak yang menjadi saksi KDRT:

1. Depresi

Trauma karena menyaksikan KDRT secara rutin dapat menempatkan anak pada risiko tinggi mengalami depresi, kesedihan, masalah konsentrasi, dan gejala depresi lainnya. Bahkan gejala ini bisa terbawa hingga dewasa.

2. Mengalami Masalah Kesehatan

Tahukah kamu bahwa pola makan yang buruk atau risiko lingkungan mungkin tidak selalu menjadi penyebab utama kondisi seperti penyakit jantung, obesitas, dan diabetes di masa dewasa? Ya, dalam beberapa kasus, penyakit ini memiliki hubungan langsung dengan pelecehan fisik, emosional, dan kekerasan yang disaksikan atau bahkan dialami anak.

3. Mengulangi Pola Kekerasan

Mengalami kesedihan sebagai akibat dari menjadi saksi KDRT tidak menjadi jaminan anak akan menghindari perilaku tersebut. Dalam beberapa kasus, paparan dini terhadap pelecehan dan kekerasan membuat anak melakukan hal yang sama ketika dewasa. 

Anak laki-laki yang menjadi saksi KDRT yang dilakukan ayah ke ibunya bisa jadi akan melakukan hal yang sama ke pasangannya. Demikian juga, wanita dari rumah yang menyaksikan KDRT lebih mungkin mengalami kekerasan oleh pasangannya di masa dewasa.

Penanganan dan Pencegahan yang Bisa Dilakukan 

Mengetahui bahwa KDRT dapat memiliki efek jangka panjang pada fisik, mental, dan kehidupan anak-anak di kemudian hari, sangat penting untuk bisa melindungi anak. Cara terbaik untuk melindungi kesejahteraan anak adalah segera mengeluarkan mereka dari lingkungan yang penuh kekerasan tersebut. Dengan melakukan ini, anak-anak terhindar dari kekerasan lebih lanjut dan diberi kesempatan untuk tumbuh dalam lingkungan yang lebih sehat. 

Ingat, mengajari anak bagaimana pemaknaan relasi yang benar dan sehat juga perlu dilakukan. Cobalah berbicara kepada anak tentang interaksi yang sehat itu seperti apa dan bagaimana mengelola hubungan yang disebabkan setelah menyaksikan KDRT. 

Anak-anak juga harus diajari cara sehat untuk menyelesaikan perselisihan dalam hubungan apapun.  Pada dasarnya, cara efektif untuk mengelola kerusakan, dan mencegah siklus kekerasan dalam rumah tangga adalah dengan mengajarkan batasan yang sehat kepada anak-anak.

Selain itu, mengajarkan anak tentang otonomi tubuh atau aturan bahwa tidak ada yang berhak menyentuh tubuh mereka atau sebaliknya, adalah langkah tepat yang bisa dilakukan orang tua. Anak-anak juga harus diajari untuk selalu memberi tahu orang dewasa yang dapat dipercaya jika orang lain membuat mereka tidak nyaman dengan cara apa pun.

KDRT adalah peristiwa yang traumatis baik kepada korban maupun yang menyaksikan peristiwa tersebut. Jika kamu pernah mengalami kekerasan, kamu bisa buat janji pemeriksaan ke psikolog lewat Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
American Family Physician. Diakses pada 2022. Witnessing Domestic Violence: The Effect on Children.
Very Well Mind. Diakses pada 2022. How Witnessing Domestic Violence Affects Children.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan