Berbuka dan Sahur dengan Susu, Bolehkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Mei 2018
Berbuka dan Sahur dengan Susu, Bolehkah?Berbuka dan Sahur dengan Susu, Bolehkah?

Halodoc, Jakarta – Memilih menu makanan dan minuman untuk sahur dan berbuka puasa adalah hal yang susah-susah gampang. Mengonsumsi makanan yang mengenyangkan dan bergizi seimbang memang sangat penting, tapi terkadang masalah selera pun enggan mengalah. Alih-alih makan sehat, menu buka puasa dan sahur seringnya diisi dengan jenis makanan yang hanya mengedepankan rasa, terutama manis.

Bagi kamu penyuka rasa manis, susu bisa menjadi pilihan menu untuk disantap saat sahur dan berbuka puasa. Segelas susu telah lama dikenal sebagai “pelengkap” makanan sehat. Pasalnya, susu mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Mulai dari vitamin A yang baik untuk kesehatan kulit dan mata, vitamin B, hingga vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.

Selain menyumbang asupan cairan, segelas susu saat sahur dapat memperkuat daya tahan tubuh selama berpuasa. Mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan seimbang saat sahur sangat dibutuhkan agar puasa berjalan lancar. Di dalam susu juga terdapat kalori yang bisa dijadikan cadangan energi untuk digunakan saat beraktivitas.

Cukupkah Hanya Susu?

Meski mengandung banyak zat yang dibutuhkan, susu tidak disarankan untuk dikonsumsi sendiri. Apalagi sebagai menu sahur utama. Karena jumlah kandungan nutrisi yang ada dalam susu tidak memenuhi kebutuhan tubuh.

(Baca juga: 6 Jenis Makanan Sehat yang Cocok untuk Sahur)

Dalam segelas susu, sekitar 250 ml, hanya terkandung 300 mg kalsium. Padahal, orang dewasa membutuhkan asupan kalsium sebanyak 1100 mg setiap hari, pada anak-anak kalsium dibutuhkan sebanyak 1000-1200 mg.

Sebaiknya makan sahur diisi dengan menu yang sehat dan seimbang serta memiliki seluruh zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Pilih jenis makanan yang tinggi kalsium dan protein, seperti sayur-sayuran, daging sapi, tahu, tempe, ikan, dan kacang-kacangan.  

Baru setelah itu lengkapi makan sahur dengan segelas susu hangat. Artinya, hindari kebiasaan hanya minum satu gelas susu saat sahur. Apalagi sampai melewatkan makan sahur, karena hal tersebut malah bisa memicu masalah.

(Baca juga: Alasan Makan Sahur Tak Boleh Ditinggalkan)

Minum Susu saat Berbuka Puasa

Sebenarnya, sah-sah saja untuk minum susu saat berbuka puasa. Malahan hal ini bisa membantu penyerapan yang lebih maksimal dari kandungan susu. Selain itu, segelas susu juga bisa menjadi pilihan terbaik untuk mengisi kembali energi tubuh yang hilang.

Sayangnya, kondisi tubuh dan faktor metabolisme setiap manusia berbeda-beda dan bisa memberi pengaruh yang luar biasa. Jika kamu sering merasa sakit perut setelah minum susu, bisa jadi karena kekurangan enzim lactase. Kondisi ini membuat kandungan laktosa dalam susu tidak bisa dicerna dengan baik oleh usus. Kemudian, unsur yang tidak sempurna dicerna akan memicu bakteri pembentuk gas yang bisa menyebabkan diare dan perut kembung.

(Baca juga: Minuman yang Sebaiknya Dihindari Saat Sahur dan Berbuka Puasa)

Untuk menghindari hal ini, kamu bisa menyiasatinya dengan mengisi perut terlebih dahulu dengan takjil. Beri sedikit jeda, baru kemudian minum susu.

Jika ragu dan butuh saran ahli seputar menu sahur dan buka puasa yang tepat, pakai aplikasi Halodoc saja! Dapatkan saran dan tips puasa sehat dari dokker terpercaya. Dokter di Halodoc bisa dihubungi lewat Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan