Berencana Diet Saat Puasa, Lakukan dengan 4 Cara Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 April 2019
Berencana Diet Saat Puasa, Lakukan dengan 4 Cara IniBerencana Diet Saat Puasa, Lakukan dengan 4 Cara Ini

Halodoc, Jakarta – Meski terdengar menyulitkan, tapi ada beberapa orang yang memutuskan untuk tetap menjalani diet selama puasa. Saat berpuasa, pola makan dan waktu makan menjadi hal yang sudah pasti akan berubah.

Sebab, puasa mewajibkan seseorang untuk menahan lapar dan haus dalam waktu yang sudah ditentukan. Sebenarnya, ini sedikit mirip dengan prinsip diet yang sering dijalani untuk menurunkan berat badan.

Godaan akan menjadi lebih besar jika melakukan diet saat puasa, terutama jika sudah memasuki waktu berbuka puasa. Setelah seharian menahan lapar dan haus, seseorang cenderung ingin makan dan minum sebanyak-banyaknya, termasuk jenis makanan yang manis dan berlemak.

Kalau sudah begitu, diet mungkin akan gagal dan terasa sulit untuk dijalani. Lantas, bagaimana cara menyiasatinya? Apa saja tips diet saat berpuasa?

Baca juga: Biar Diet Lancar, Hindari Kebiasaan Buruk Ini Saat Puasa

1. Makanan Sehat

Agar tubuh tetap sehat, pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat, yang memiliki nutrisi lengkap saat sahur dan berbuka puasa. Jenis asupan yang masuk ke dalam tubuh sangat penting dalam menunjang kesehatan tubuh dan membantu puasa berjalan lancar. Perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa. Dianjurkan untuk mengatur jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh agar puasa lebih lancar dan kenyang lebih lama.

Jenis makanan yang sebaiknya ada dalam menu sahur dan berbuka puasa adalah makanan sumber karbohidrat, protein, lemak, dan serta. Selain itu, pastikan juga untuk memenuhi asupan cairan dengan mengonsumsi air putih yang cukup, sehingga terhindar dari dehidrasi setelah puasa.

Baca juga: Puasa Sambil Diet, Bisa tetap Sehat dengan Menu Ini

2. Jauhi Gula Berlebih

Salah satu godaan yang bisa merusak diet adalah makanan dan minuman manis yang mengandung banyak gula tambahan. Kabar buruknya, jenis makanan manis cenderung semakin beragam menjelang waktu berbuka puasa, dan sering dijadikan menu wajib sebagai takjil.

Tak dapat dimungkiri, seseorang cenderung menginginkan dan membutuhkan gula alami alias karbohidrat untuk mengganti energi yang hilang. Gula dari karbohidrat bisa langsung diubah menjadi energi saat masuk ke dalam tubuh. Itu yang kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku diet.

Sebab, terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan saat buka puasa bisa menggagalkan diet karena bisa memicu terjadinya kenaikan berat badan. Tak hanya itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dan gula tambahan juga bisa meningkatkan risiko penyakit, salah satunya diabetes.

3. Hindari Makanan Kaleng dan Produk Olahan

Agar diet tidak gagal dan berat badan naik, hindari mengonsumsi makanan kaleng atau produk olahan saat sahur maupun berbuka puasa. Nyatanya, jenis makanan ini tidak hanya tak baik untuk kesehatan, tapi cenderung memiliki rasa yang enak dan membuat kamu ketagihan, sehingga bisa menyebabkan makan berlebih saat buka puasa yang akhirnya menggagalkan diet. Selain itu, hindari juga jenis makanan yang mengandung lemak trans, misalnya gorengan, sebagai hidangan berbuka puasa.  

4. Makan Secara Perlahan

Setelah seharian menahan lapar dan haus, seseorang bisa menjadi sangat lahap dan hilang kendali saat menyantap hidangan berbuka puasa. Kemudian, jadi terburu-buru dalam memasukkan makanan ke mulut. Hati-hati, kebiasaan itu bisa menyebabkan perut sakit dan kembung, serta kekenyangan. Kalau sudah begitu, kamu mungkin akan kesulitan untuk bergerak dan beraktivitas, dan hal itu bisa menyebabkan naiknya berat badan.

Baca juga: Patut Dicoba! 4 Cara Mengecilkan Perut Saat Puasa

Atau kamu bisa mengatur pola makan dan jenis asupan saat puasa dengan meminta saran dari dokter. Pakai aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!  

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan