Berkemih Terasa Terbakar, Awas Gejala Nefritis Interstisial

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   13 Juni 2019
Berkemih Terasa Terbakar, Awas Gejala Nefritis InterstisialBerkemih Terasa Terbakar, Awas Gejala Nefritis Interstisial

Halodoc, Jakarta - Kondisi nefritis interstisial bisa terjadi karena adanya infeksi yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada ginjal. Pada bagian ginjal yang mengalami nefritis, ada beberapa jenis nefritis yang dapat dibedakan. Tiga bagian yang biasanya mengalami nefritis yaitu glomerulus, tubule, dan jaringan renal interstisial.

Jika peradangan tidak mengalami glomerulus, mungkin saja peradangan dapat terjadi di bagian di antara nefron yang bernama interstitium renal. Kondisi tersebut dapat menyebabkan nefritis interstisial, terkadang dikenal sebagai nefritis tubulointerstitial.

Masing-masing jenis nefritis mempunyai penyebabnya sendiri. Namun, penyebab pasti dari glomerulonefritis hingga saat ini masih belum diketahui. Para dokter dan peneliti menduga terdapat beberapa faktor yang mungkin dapat menyebabkan infeksi, misalnya penyakit sistem kekebalan tubuh, riwayat kanker, serta abses yang muncul pada bagian tubuh lainnya dan menyebar ke ginjal melalui peredaran darah.

Sedangkan penyebab utama pyelonephritis yaitu bakteri Escherichia coli (E coli). E coli pada usus dan bisa menyebabkan infeksi pada ginjal. Selain karena E coli, penyebab munculnya pyelonephritis lainnya adalah batu ginjal, penggunaan sistoskopi (pemeriksaan bagian dalam kandung kemih), serta operasi pada kandung kemih, ureter, atau ginjal.

Nefritis interstisial pada umumnya disebabkan oleh reaksi alergi seseorang terhadap obat-obatan tertentu. Sedangkan penyebab lainnya yaitu konsumsi obat-obatan dalam jangka panjang dan kadar potasium darah yang rendah.

Baca Juga: 7 Tanda Awal Penyakit Ginjal

Reaksi dari Obat

Awal terjadinya nefritis interstisial biasanya disebabkan oleh konsumsi obat-obatan, termasuk antibiotik, obat anti-inflamasi, dan diuretik. Obat-obatan lain, diiringi dengan infeksi bakteri dan virus, juga bisa menyebabkan penyakit ini. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, penyakit ini berkaitan dengan gangguan sistem kekebalan tubuh seperti lupus, sarkoidosis, dan sindrom Sjogren.

Reaksi alergi obat pun biasanya menjadi lebih parah jika terjadi pada lansia. Pasalnya, lansia cenderung lebih mengalami kerusakan ginjal permanen. Sedangkan, penyebab nefritis interstisial non-alergi meliputi:

  • Gangguan autoimun, seperti lupus erythematosus.

  • Kadar kalium darah yang rendah.

  • Kadar kalsium darah yang tinggi.

  • Infeksi-infeksi tertentu.

Nefritis interstisial non-alergi ini juga bisa bersifat kronis maupun akut. Bentuk kronis bisa terjadi selama beberapa bulan atau lebih lama. Umumnya, kondisi tersebut disebabkan oleh adanya kondisi kronis yang mendasarinya.

Baca Juga: 6 Kebiasaan yang Bisa Merusak Fungsi Ginjal

Hal yang perlu kamu waspadai adalah kemunculan nefritis interstisial yang mungkin sulit untuk dicegah. Namun, dengan adanya perubahan pola gaya hidup tertentu bisa mengurangi risiko terjadinya penyakit ini. Oleh karena itu, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Di antaranya:

  • Menjaga berat badan yang sehat.

  • Berhenti merokok.

  • Menjaga tekanan darah dan gula darah dalam batas normal.

  • Teratur berolahraga.

  • Mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang juga bisa membantu menjaga kesehatan ginjal.

Sementara itu, jika harus menjalani pengobatan, hanya bertujuan untuk memperbaiki gagal ginjal dan mengatasi masalah metabolisme yang berkaitan dengan gagal ginjal (kalium yang tinggi, kalsium rendah, tingkat fosfor tinggi, dan jumlah darah rendah). Seorang nephrologist (spesialis penyakit ginjal) bisa membantu kamu. Pengobatan juga bertujuan untuk memperbaiki penyebab utamanya.

Baca Juga: 6 Jenis Olahraga untuk Pengidap Sakit Ginjal

Apabila penyebabnya adalah obat-obatan, penggunaannya perlu dihentikan. Infeksi bakteri bisa diobati dengan dengan antibiotik. Apabila pengidap tidak menanggapi pengobatan awal, kortikosteroid seperti prednison bisa diberikan. Apabila kortikosteroid tidak dapat bekerja, obat yang lebih kuat seperti siklofosfamid bisa dicoba.

Itulah gejala yang berkaitan dengan penyakit nefritis interstisial. Apabila kamu mengalami gejalanya, lebih baik jangan menduga-duga atau memvonis diri sendiri dengan suatu penyakit. Jelaskan keluhanmu pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis. Caranya adalah download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

 

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan