Berolahraga saat Kualitas Udara Buruk, Harus Apa?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Agustus 2019
Berolahraga saat Kualitas Udara Buruk, Harus Apa?Berolahraga saat Kualitas Udara Buruk, Harus Apa?

Halodoc, Jakarta - Berolahraga adalah salah satu hal yang harus dilakukan oleh semua orang agar tetap sehat. Walau begitu, tidak sedikit orang yang sering mengesampingkan kebiasaan baik ini. Terlebih lagi, belakangan ini udara Jakarta yang diperburuk karena polusi udara membuat orang semakin malas.

Seseorang yang terbiasa berolahraga di luar rumah akan mengalami dilema. Hal tersebut dapat menyebabkan kamu bernapas dengan udara yang tercemar. Akhirnya, risiko terhadap gangguan pernapasan pun meningkat. Lalu, bagaimanakah cara berolahraga di daerah polusi udara? Berikut adalah beberapa caranya!

Baca juga: 5 Tanaman yang Bisa Menangkal Polusi Udara

Cara untuk Berolahraga di Daerah Polusi Udara

Ketika seseorang berolahraga, pernapasan yang terjadi akan semakin berat. Yang artinya tubuh kamu aka menghirup lebih banyak polusi. Hal tersebut menyebabkan banyak partikel-partikel jahat bersarang di paru-paru. Jadi apa saja hal yang dapat kamu lakukan agar dapat berolahraga saat terjadi polusi udara di Jakarta?

Beberapa orang berpikir bahwa lebih baik untuk tidak berolahraga dibandingkan menghirup banyak udara dari polusi. Namun, apakah hal itu tepat? Memang tidak dapat disanggah bahwa menghirup udara kotor secara teratur dapat menyebabkan paru-paru meradang, memperburuk asma, dan meningkatkan penyakit fatal lainnya.

Selama seseorang melakukan aktivitas aerobik, tubuhnya akan menghirup lebih banyak udara dibandingkan saat istirahat. Setelah itu, udara tersebut akan masuk ke paru-paru dan menelannya sebagian besar lewat mulut. Padahal, hidung mempunyai fungsi untuk menyaring udara yang kotor tersebut.

Seseorang yang tinggal di kota-kota besar, seperti Jakarta, dapat terpapar polusi udara melewati batas yang ditoleransi. Hal yang dipertanyakan adalah seberapa banyak dan berapa lama batas paparan, serta apa jenis polusi udara yang berterbangan di sekitar kamu dan berbahayakah. Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait berolahraga saat polusi udara, dokter dari Halodoc siap membantu. Yuk, download aplikasinya sekarang!

Walau begitu, olahraga memiliki manfaat kesehatan yang jelas untuk tubuh kamu. Maka dari itu, jangan takut untuk mengalami suatu gangguan terkecuali dokter telah menyuruh kamu untuk berhenti. Disebutkan bahwa berolahraga teratur dalam jangka panjang akan lebih besar manfaatnya dibandingkan terpapar polusi udara.

Walau begitu, kamu dapat meminimalisir polusi udara yang masuk ke tubuh kamu dengan beberapa cara. Berikut adalah cara berolahraga di daerah polusi udara:

  1. Pengecekan Kualitas Udara

Langkah pertama yang dapat kamu lakukan untuk berolahraga di daerah polusi udara adalah mengecek kualitas udara sebelumnya. Kamu dapat melihat tingkat polusi secara online tentang seberapa parah polusi di sekitarmu. Saat memasukkan kode pos, situs tersebut akan menunjukkan indeks kualitas udara sesuai permintaan. Jika terlihat kode warna merah, sebaiknya urungkan niat kamu untuk berolahraga.

Baca juga: Polusi Udara Bisa Sebabkan Diabetes?

  1. Atur Waktu Latihan

Sebelum berolahraga di daerah polusi, kamu harus mengatur waktu latihan yang tepat. Cobalah untuk menghindari aktivitas di luar ruangan ketika kualitas udara buruk. Polusi udara akan lebih buruk pada tengah atau sore hari. Maka dari itu, cobalah untuk tidak berolahraga pada waktu-waktu tersebut.

  1. Berolahraga di Dalam Ruangan

Langkah terakhir yang dapat kamu lakukan adalah berolahraga di dalam ruangan. Memang terkadang hal ini membosankan, tetapi tubuh kamu harus terus berolahraga agar sehat. Cobalah untuk berlari di atas trek atau mengambil kelas fitnes.

Baca juga: Kenali Infeksi Saluran Pernapasan Akibat Polusi Udara

Referensi:
Mayo Clinic (diakses pada 2019). Does air pollution make outdoor exercise risky? What if you have asthma or another health problem?
Copeman Healthcare (diakses pada 2019). EXERCISING IN POOR AIR QUALITY: 10 THINGS YOU SHOULD KNOW

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan