Bersiap Keluar Negeri Setelah Pandemi, Ketahui tentang Travel Bubble

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Juni 2020
Bersiap Keluar Negeri Setelah Pandemi, Ketahui tentang Travel BubbleBersiap Keluar Negeri Setelah Pandemi, Ketahui tentang Travel Bubble

Halodoc, Jakarta – Kasus pandemi COVID-19 yang masih menunjukkan angka yang signifikan di beberapa negara menjadi salah satu penyebab masyarakat masih belum bisa melakukan kegiatan dengan kondisi yang normal. Tentunya, hal ini memiliki dampak yang cukup besar bagi beberapa sektor di beberapa negara, salah satunya sektor pariwisata. Cara untuk mengatasinya, beberapa negara tengah menciptakan konsep terbaru yaitu travel bubble.

Baca juga: Cara Aman Traveling Agar Terhindari dari Virus Corona

Travel bubble kini semakin diminati oleh beberapa negara agar masyarakat dapat melakukan perjalanan antara negara di tengah pandemi COVID-19. Australia, Selandia Baru, Estonia, Latvia, dan Lithuania kini tengah berencana menjalankan travel bubble. Indonesia sendiri berencana membuka travel bubble ke beberapa negara, seperti China, Korea Selatan, Jepang, dan Australia. Namun, apakah travel bubble cukup aman dilakukan saat pandemi seperti ini? 

Perjalanan Tengah Pandemi dengan Travel Bubble

Travel bubble sepertinya akan menjadi istilah baru dalam dunia pariwisata atau bisa dikatakan sebagai new normal dalam dunia pariwisata. Melansir dari CNN, dalam travel bubble, dua negara atau lebih yang sepakat untuk membuka perbatasan satu sama lain, namun menutup semua perbatasan untuk negara lain.

Mereka yang berada di dalam travel bubble dapat bergerak bebas, namun yang berada di luar tidak dapat masuk. Orang-orang yang dapat masuk ke dalam gelembung atau travel bubble melakukan perjalanan dengan bebas dan menghindari persyaratan wajib karantina pada negara yang dikunjungi.

Tiga negara eropa, seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania telah melakukan travel bubble dengan membuka perbatasan dan membentuk Baltic Bubble. Kondisi ini membuat orang-orang yang masuk ke dalam Baltic Bubble tidak perlu melakukan isolasi mandiri ketika tiba di negara tujuan. Menurut Perdana Menteri Lithuania, Saulius Skvernelis, hal ini dilakukan untuk kembali membuka peluang bisnis dan harapan bagi masyarakat saat sudah new normal.

Apakah travel bubble dinilai cukup efektif untuk menekan angka penyebaran COVID-19? Melansir VOA News, travel bubble menjadi salah satu inovasi yang bisa dilakukan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas. Namun, travel bubble sebaiknya dilakukan dengan kesiapan pemerintah yang cukup agar tidak menimbulkan gelombang virus corona yang baru dan menghentikan penyebaran virus corona pada populasi yang lebih besar.

Baca juga: Ini Protokol Kesehatan untuk Naik Pesawat saat New Normal

Efektifkah Travel Bubble Dilakukan?

Segala kemungkinan dapat terjadi di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Travel bubble dapat menjadi inovasi terbaru dalam bidang pariwisata ke depannya. Namun, hal yang harus dipahami bahwa pandemi ini akan mengubah segala hal dan bepergian antar negara pun mungkin tidak akan dengan cara yang sama lagi. 

Melansir Centers for Disease Control and Prevention, virus corona dapat menyebar melalui orang ke orang. Bahkan, orang-orang yang tanpa gejala dapat membawa virus corona dan menyebabkan gangguan kesehatan pada orang lain yang terpapar.

Jika memang tidak diwajibkan atau terpaksa bepergian, sebaiknya tetap berada di rumah dan mengikuti aturan pemerintah untuk menekan penularan virus corona. Selain itu, tetap menerapkan physical distancing untuk membantu menurunkan angka penyebaran COVID-19 dengan membatasi jarak minimal 1 meter.

Virus corona dapat menyebar melalui percikan air liur saat pengidap batuk, bersin, atau berbicara, jadi selalu gunakan masker jika harus melakukan perjalanan ke luar rumah untuk keperluan yang sangat darurat.

Selain menggunakan masker, pencegahan COVID-19 dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan. Sering mencuci tangan mampu mencegah paparan virus corona dan jangan lupa untuk rutin membersihkan barang-barang yang sering digunakan dengan cairan disinfektan.

Baca juga: Coronavirus: Kapan Waktu yang Tepat Lakukan Karantina di Rumah?

Jangan ragu untuk segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat ketika kamu baru saja mengunjungi beberapa lokasi yang menjadi penyebaran COVID-19 cukup tinggi. Pendeteksian lebih dini bisa dilakukan untuk menghentikan penyebaran maupun penularan penyakit COVID-19 pada keluarga maupun kerabat terdekat.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. How COVID 19 Spread
CNN. Diakses pada 2020. The future of tourism in the coronavirus era: Asia may hold answers to what’s ahead
VOA News. Diakses pada 2020. Country to Country Bubbles: a New Way to Travel in Asia After COVID 19
Forbes. Diakses pada 2020. How “Travel Bubbles” Are Replacing Quarantines Around The World

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan