Biar Sehat, CEO Twitter Jack Dorsey Pilih Meditasi di Myanmar

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Desember 2018
Biar Sehat, CEO Twitter Jack Dorsey Pilih Meditasi di MyanmarBiar Sehat, CEO Twitter Jack Dorsey Pilih Meditasi di Myanmar

Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini lini media sosial dihebohkan dengan cuitan bos dan pendiri Twitter, Jack Dorsey, mengenai bagaimana meditasi Vipassana di Myanmar, dapat mengembalikan ritme jantungnya sehingga konsisten di angka 40 bpm (beats per minute).

Normalnya, denyut jantung istirahat normal untuk orang dewasa berkisar 60 hingga 100 bpm. Denyut jantung yang lebih rendah saat istirahat menyiratkan fungsi jantung yang lebih efisien dan kebugaran kardiovaskular yang lebih baik. Misalnya, seorang atlet terlatih mungkin memiliki detak jantung istirahat yang normal lebih dekat dengan 40 bpm.

Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi detak jantung, termasuk:

  1. Usia

  2. Tingkat kebugaran dan aktivitas

  3. Kebiasaan merokok

  4. Memiliki penyakit kardiovaskular, kolesterol tinggi, ataupun diabetes

  5. Temperatur udara

  6. Posisi tubuh (berdiri atau berbaring, misalnya)

  7. Emosi

  8. Berat badan

  9. Konsumsi obat-obatan

Meditasi untuk Kesehatan

Menurut American Heart Association, melakukan meditasi secara rutin dapat membantu menurunkan stres dan risiko penyakit kardiovaskular. Duduk tenang dengan pikiran fokus terarah dapat membantu menstabilkan detak jantung.

Jurnal kesehatan Psychosomatic Medicine, mencatat sesi meditasi 10 menit yang dilakukan setiap hari selama tiga bulan dapat menstabilkan tekanan darah dan detak jantung. Penurunan denyut jantung bisa menjadi tanda berkurangnya stres. Ketika jantung berdetak lebih lambat, ia memompa lebih banyak darah dalam setiap detaknya, sehingga membuat kerja jantung lebih efisien. Apabila jantung bekerja lebih efisien akan meminimalisir serangan jantung.

Mempraktikkan meditasi sangat mungkin mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang bertanggung jawab mengatur detak jantung, memaksimalkan aliran darah, serta pencernaan dan pernapasan yang lebih baik. Sistem saraf parasimpatik juga bertanggung jawab untuk mengurangi tekanan darah serta memengaruhi cara fungsi otak, yang pada akhirnya berpengaruh pada fungsi tubuh, termasuk tingkat detak jantung.

Bagaimana Melakukan Meditasi?

Banyak orang bingung bagaimana cara melakukan meditasi. Padahal, hal yang kamu butuhkan hanyalah tempat yang tenang dan mencoba untuk merilekskan pikiran. Setelah mendapatkan tempat yang tenang, kamu bisa duduk bersila sambil menutup mata, kemudian bernapas seperti biasa dari hidung baru dihembuskan keluar melalui mulut.

Rasakan aliran pernapasan dan berkonsentrasilah dalam keheningan yang tercipta disekelilingmu. Kamu juga bisa terbantu melakukan meditasi dengan mendengarkan musik yang ringan. Lakukan selama 3—5 menit untuk hasil yang maksimal.

Selain bermanfaat menstabilkan denyut jantung, berikut adalah manfaat lain meditasi untuk kesehatan:

  1. Mengontrol Kecemasan

Rutin melakukan meditasi dapat mengurangi gejala kecemasan, seperti fobia, kecemasan sosial, pikiran yang paranoid, serta perilaku obsesif kompulsif dan serangan panik. Selain mempraktikkan meditasi, kamu sangat bisa mengombinasikannya dengan yoga sebagai jalan memaksimalkan fungsi tubuh.

  1. Meningkatkan Kesadaran Diri

Meditasi dapat membantumu mengembangkan pemahaman yang lebih kuat tentang diri sendiri. Cara ini juga bisa menjadi sarana kontemplasi diri untuk membantu kamu mengembangkan pemahaman secara personal dan hubungan dengan orang-orang di sekitar.

  1. Dapat Mengurangi Kerusakan Memori Terkait Usia

Peningkatan perhatian dan kejernihan berpikir dapat membantu menjaga pikiran tetap muda, walaupun usia sudah menua. Melakukan meditasi secara intens dapat meningkatkan perhatian, ingatan, dan kecepatan mental seseorang.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai meditasi serta manfaatnya untuk kesehatan jantung ataupun kesehatan tubuh lainnya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan