Binge Eating pada Anak Bisa Sebabkan Obesitas

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 Agustus 2020
Binge Eating pada Anak Bisa Sebabkan ObesitasBinge Eating pada Anak Bisa Sebabkan Obesitas

Halodoc, Jakarta - Apakah anak ibu sering makan dalam porsi yang banyak, bahkan mungkin tidak masuk akal? Jika benar adanya, mungkin saja ia mengalami gangguan yang bernama binge eating. Gangguan ini dapat menyebabkan pengidapnya kesulitan untuk menahan dorongan untuk mengonsumsi makanan, sehingga tidak kunjung berhenti.

Binge eating pada anak harus segera mendapatkan penanganan karena berdampak buruk bagi kesehatan. Anak yang mengalami gangguan makan ini tanpa adanya penanganan dapat mengalami obesitas dan gangguan kesehatan berbahaya lainnya. Berikut bahasan lebih lengkapnya terkait binge eating pada anak-anak!

Baca juga: Ketahui Perbedaan Binge Eating Disorder dan Bulimia


Obesitas pada Anak yang Disebabkan oleh Binge Eating

Binge eating disorder adalah gangguan makan yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini juga dapat terjadi bahkan saat sudah merasa tidak lapar. Pengidap gangguan ini kerap merasa kehilangan kendali terkait kontrol pada nafsu makannya, sehingga tidak dapat berhenti. Gangguan ini dapat terjadi paling tidak dua kali seminggu dalam beberapa bulan.

Binge eating pada anak dapat diawali karena dengan makan dapat memberikan perasaan tenang atau menghilangkan rasa kesal yang timbul. Namun, jika gangguan tersebut terus terjadi, perasaan cemas hingga rasa bersalah mungkin saja terjadi. Saat mengonsumsi makanan tanpa kontrol, seseorang dapat benar-benar merasa di luar kendali. Bahkan hal ini juga dapat menyebabkan obesitas pada pengidapnya.

Maka dari itu, setiap anak yang mengidap binge eating harus mendapatkan penanganan dari dokter profesional. Meski begitu, beberapa orang yang mengalaminya mungkin terlalu malu untuk mendapatkan bantuan. Bahkan, beberapa orangtua juga tidak menyadari jika anaknya mengidap binge eating karena menganggap itu bagian dari pertumbuhan.

Baca juga: Apa Dampak yang Disebabkan Binge Eating


Cara Mendiagnosis Binge Eating pada Anak

Masih banyak orang yang mengidap gangguan ini tidak sadar jika sudah mengalaminya dan malu untuk mendapatkan penanganan dari dokter. Seseorang yang merasa malu tersebut mungkin mengalami efek berat badan yang diperparah oleh stigma orang di sekitarnya. Saat seperti ini, dukungan dari keluarga dan diri sendiri sangat penting. Selain itu, mengetahui gejala dari binge eating juga dapat membuat diagnosis lebih pasti. Berikut beberapa gejalanya:

  • Perasaan yang tidak terkendali saat menyantap makanan.
  • Tidak dapat mengontrol jumlah dan kecepatan dalam mengonsumsi makanan.
  • Menggunakan makanan sebagai cara untuk menghilangkan perasaan stres.

Saat rasa malu dan penghinaan sudah tidak tertahankan, pengidapnya mungkin mengisolasi diri sendiri. Selain itu, setelah mengonsumsi banyak makanan, pengidapnya mungkin merasakan cemas, perasaan bersalah, dan depresi. Jika semua hal tersebut terjadi, anak mungkin butuh menenangkan diri yang menyebabkan terjadinya makan banyak lainnya karena hanya dengan makan dirinya lebih tenang.

Jika anak kerap menimbulkan beberapa gejala yang berhubungan dengan binge eating, ada baiknya untuk langsung memastikannya pada dokter. Ibu dapat bertanya pada dokter dari Halodoc untuk membenarkan apabila Si Kecil mengidap gangguan makan tersebut atau tidak. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!

Baca juga: Binge Eating Bukan Sekadar Nafsu Makan, Tetapi Psikologis


Cara Mengatasi Binge Eating pada Anak

Sama halnya dengan gangguan makan lainnya, setiap anak yang mengalami binge eating harus mendapatkan terapi psikologis sebagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat. Beberapa terapi yang dapat dilakukan adalah terapi keluarga dan terapi perilaku-kognitif. Cara ini dapat mengajarkan orangtua untuk selalu memantau dan mengubah kebiasaan makan anak dan mengatasi stres yang timbul.

Terapi perilaku kognitif menggabungkan pendekatan untuk membantu seseorang untuk mengubah pikiran agar berusaha menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Konseling juga dapat membantu pengidapnya untuk mengatasi segala hal yang menimbulkan rasa stres dan cemas. Pada beberapa kasus, anak mungkin mengonsumsi obat agar terapi lebih efektif untuk dilakukan.

Itulah pembahasan mengenai binge eating yang dapat terjadi pada anak-anak. Peran orangtua sangat penting untuk mengatasi kelainan makan pada anak saat menyerang. Jika mengatasinya segera, obesitas dan banyak gangguan berbahaya lainnya dapat dicegah sebelum terjadi.


Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Binge Eating Disorder.
OAC. Diakses pada 2020. Binge Eating Disorder and Obesity.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan