Bisa Disembuhkan, Begini Cara Mengobati Kleptomania

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 April 2019
Bisa Disembuhkan, Begini Cara Mengobati KleptomaniaBisa Disembuhkan, Begini Cara Mengobati Kleptomania

Halodoc, Jakarta – Kleptomania adalah gangguan psikologis yang membuat pengidapnya senang mengambil barang milik orang lain (mencuri). Sebagian besar kasus kleptomania terbentuk sejak masa remaja, tapi bisa muncul setelah dewasa. Pengidap kleptomania kerap melakukan aksinya tanpa alasan yang jelas di tempat umum, seperti rumah teman, warung, dan tempat perbelanjaan.

Baca Juga: Ini Sifat yang Menjadi Indikasi Seseorang Kleptomania

Seseorang dicurigai mengidap kleptomania jika melakukan tindak pencurian lebih dari sekali tanpa alasan yang jelas. Dorongan mencuri begitu besar sehingga pengidap sulit untuk menahan keinginan tersebut. Hasilnya, pengidap kleptomania melakukan tindak pencurian dan merasa puasa setelahnya. Tindakan mencuri yang dilakukan bukan atas dasar rasa dendam, melainkan melakukannya secara spontan dan tindakan ini cenderung berulang.

Penyebab dan Faktor Risiko Kleptomania

Penyebab kleptomania belum diketahui secara pasti. Namun, perubahan komposisi kimia di dalam otak diduga menjadi pemicu tindak kleptomania. Misalnya, penurunan kadar serotonin atau hormon yang bertugas mengatur emosi dan ketidakseimbangan sistem opioid otak. Gangguan ini menimbulkan dorongan untuk mencuri, serta terjadi pelepasan dopamin yang membuat pengidap senang dan ketagihan untuk mencuri kembali.

Seseorang berisiko mengidap kleptomania jika ada riwayat keluarga dengan kondisi serupa. Faktor risiko lainnya adalah gangguan mental lain yang diidap seseorang, seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan, atau gangguan kepribadian lain.

Baca Juga: Kenali Kleptomania pada Anak dan Cara Mengatasinya

Cara Mengobati Kleptomania

Kleptomania yang dibiarkan tanpa penanganan berpotensi mengganggu kehidupan pengidap. Misalnya, menyebabkan masalah emosional, pekerjaan, keluarga, hingga kasus hukum. Perasaan ini muncul karena pengidap menyadari bahwa tindakannya salah dan melanggar hukum.

Tak jarang, kleptomania membuat pengidapnya mengalami gangguan psikologis (seperti kecemasan, gangguan bipolar, gangguan kepribadian, depresi), penyalahgunaan obat-obatan terlarang, hingga percobaan bunuh diri.

Kabar baiknya, kleptomania bisa disembuhkan. Berikut beberapa pengobatan yang bisa dijalani pengidap kleptomania:

1. Konsumsi Obat

Di antaranya meliputi obat untuk mengatasi kecanduan (seperti naltrexone, antagonis opioid) dan antidepresan (seperti fluoxetine, fluvoxamine, paroxetine). Obat ini diharapkan mampu mengendalikan perilaku impulsifnya dengan lebih baik, sehingga kecenderungan untuk mencuri berkurang.

2. Psikoterapi

Berupa terapi perilaku kognitif (CBT). Tindakan ini membantu mengenali dorongan dan perilaku negatif yang tidak sehat, lalu menggantinya dengan cara yang lebih sehat dan positif. CBT biasanya dilakukan dengan teknik berikut:

  • Covert sensitization. Dilakukan dengan meminta pengidap membayangkan diri menghadapi konsekuensi terburuk, seperti dihakimi massa atau masuk penjara.

  • Aversion therapy. Pengidap diminta menahan napas tiap muncul keinginan mencuri, sehingga muncul perasaan tidak nyaman dan mengurungkan niatnya.

  • Systematic desensitization, merupakan teknik relaksasi dan penggambaran diri untuk mengendalikan dorongan mencuri.

Selain psikoterapi, pengidap kleptomania juga bisa menjalani terapi perilaku yang dimodifikasi, terapi keluarga, dan terapi psikodinamik. Konseling atau terapi ini dilakukan secara individu atau berkelompok.

Baca Juga: Begini Cara Menghadapi Teman yang Kleptomania

Itulah cara mencegah munculnya perilaku kleptomania. Kalau kamu punya keluhan psikologis, jangan ragu berbicara dengan psikolog atau psikiater Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi psikolog atau psikiater kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan