Bisa Memicu Stroke, Inilah Fakta Dislipidemia

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   02 Juli 2019
Bisa Memicu Stroke, Inilah Fakta DislipidemiaBisa Memicu Stroke, Inilah Fakta Dislipidemia

Halodoc, Jakarta – Banyak cara untuk menjaga kesehatan, salah satunya melakukan gaya hidup yang sehat dan melakukan pola makan yang sehat. Cukup banyak gangguan kesehatan yang bisa terjadi akibat pola makan yang kurang diperhatikan, salah satunya adalah penyakit dislipidemia.

Baca juga: Punya Kolesterol Tinggi, Atasi dengan Cara Ini

Dislipidemia adalah kondisi yang terjadi saat kadar lemak dalam aliran darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Lemak dengan protein dan karbohidrat adalah komponen utama dari sel hidup. Sedangkan kolesterol dan trigliserida adalah lemak yang tersimpan dalam tubuh dan berperan sebagai sumber tenaga.

Dislipidemia menyebabkan beberapa bagian pembuluh darah menebal. Akibatnya aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen menuju otak akan terganggu. Hal inilah yang menyebabkan pengidap dislipidemia rentan dengan penyakit stroke.

Baca juga: Ini Kadar Kolesterol yang Sehat Secara Medis

Ketahui Fakta Mengenai Penyakit Dislipidemia

1. Penyakit ini merupakan jenis penyakit yang umum terjadi. Penyakit dislipidemia dapat menyerang pasien dengan usia berapa pun sehingga sebaiknya menjaga gaya hidup dan pola makan diperlukan sejak dini.

2. Penyakit ini cukup berbahaya karena tidak memiliki gejala awal dari penyakit dislipidemia. Biasanya, pengidap dislipidemia mengetahui kondisi penyakit ketika sudah menyebabkan komplikasi pada kesehatan.

3. Pola makan yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab penyakit dislipidemia. Kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak dan gula yang cukup tinggi bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit dislipidemia.

4. Hindari kondisi obesitas yang meningkatkan risiko seseorang mengalami dislipidemia. Sebaiknya, rutin melakukan olahraga agar terhindar dari obesitas dan penyakit dislipidemia.

5. Dislipidemia juga disebabkan oleh faktor genetik. Adanya gangguan lemak atau lipid perlu ditinjau apabila ada riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular pada usia muda.

6. Ketahui faktor yang meningkatkan seseorang mengalami dislipidemia, seperti penyakit diabetes mellitus, adanya penyakit arteri koroner pada kesehatan, pola makan yang buruk, dan kurang melakukan olahraga. Kebiasaan merokok juga menjadi salah satu faktor yang meningkatkan seseorang mengalami dislipidemia. Merokok dapat merusak pembuluh darah yang berpotensi lebih mudah mengakumulasi timbunan lemak.

7. Tes darah menjadi satu-satunya cara untuk mendiagnosis kemungkinan terjadinya penyakit dislipidemia. Dengan melakukan tes darah biasanya kadar kolesterol dalam tubuh terlihat dan menunjukan total kolesterol dalam tubuh, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida.

8. Biasanya, untuk mendiagnosa penyakit ini, pasien diwajibkan untuk melakukan puasa selama 9-12 jam sebelum melakukan tes darah agar hasil pengambilan darah akan semakin akurat dan optimal.

9. Perubahan gaya hidup dan pola makan sehat menjadi langkah awal untuk melawan penyakit dislipidemia. Konsumsi beberapa makanan yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh agar terhindar dari penyakit dislipidemia, seperti minyak zaitun, kacang kedelai, ikan salmon, alpukat, jambu biji dan juga apel.

Tidak ada salahnya untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan agar kamu bisa terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menyerang. Penyakit dislipidemia yang dapat dideteksi lebih awal akan lebih memudahkan penanganan.

Penanganan yang tepat meminimalisir risiko sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Kamu bisa pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga: Awas! Kolesterol Tinggi Picu Berbagai Penyakit

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan