Bisa Rusak Fungsi Saraf, Waspada 4 Makanan Ini Agar Jauh dari Botulisme

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Oktober 2018
Bisa Rusak Fungsi Saraf, Waspada 4 Makanan Ini Agar Jauh dari BotulismeBisa Rusak Fungsi Saraf, Waspada 4 Makanan Ini Agar Jauh dari Botulisme

Halodoc, Jakarta - Ada berbagai penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri, botulisme salah satunya. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium Botulinum ini dapat merusak fungsi saraf. Bakteri tersebut banyak ditemukan di tanah, debu, sungai, dan dasar laut. Pada kondisi normal, bakteri ini sebenarnya tidak berbahaya. Namun, ketika berada di tempat yang minim oksigen, bakteri ini akan melepaskan racunnya.  

Berdasarkan penyebabnya, botulisme dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu botulisme keracunan makanan (food borne botulism), yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung bakteri Clostridium Botulinum; botulisme luka, yang disebabkan oleh berkembangbiaknya bakteri penyebab botulisme pada luka; dan botulisme bayi, yaitu ketika bayi menelan makanan atau minuman yang mengandung spora atau bakteri penyebab botulisme.

Karena menyerang saraf, terutama saraf otak dan tulang belakang, botulisme dapat membuat pengidapnya merasa lemah hingga lumpuh. Pada beberapa kasus yang tidak segera ditangani, botulisme juga dapat mengakibatkan komplikasi seperti gangguan pernapasan, sulit menelan makanan, sulit berbicara, hingga melemahnya otot-otot wajah.

Makanan yang Berpotensi Meningkatkan Risiko Botulisme

Beberapa makanan berikut berpotensi mengandung bakteri penyebab botulisme. Apakah kamu sering mengonsumsinya?

1. Makanan Kalengan

Seperti disebutkan di awal, bahwa bakteri Clostridium Botulinum yang menjadi penyebab botulisme, barulah akan melepaskan racunnya yang berbahaya ketika berada di ruang tertutup yang minim oksigen. Salah satu tempat terbaik untuk bakteri ini melepas racunnya adalah dalam kaleng. Makanan kalengan yang isinya telah terpapar bakteri ini, akan berpotensi besar menyebarkan racun ke dalam tubuh ketika dikonsumsi.

2. Madu

Meski dalam jumlah sedikit, madu berpotensi besar mengandung sumber spora penyebab botulisme. Madu juga menjadi sumber utama botulisme pada bayi. Itulah mengapa bayi di bawah usia 1 tahun sangat tidak dianjurkan untuk diberi madu.

3. Makanan Mentah

Racun dari bakteri Clostridium Botulinum akan hilang jika dipanaskan dalam temperatur tinggi. Oleh karena itu, kamu yang mungkin suka mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang, sebaiknya mulai kurangi kebiasaan ini. Masaklah makanan yang akan kamu konsumsi setidaknya selama 10 menit, untuk memastikan tidak ada racun penyebab botulisme yang akan masuk ke dalam tubuh.

Pun halnya dengan makanan kalengan yang digadang telah matang dan bisa langsung disantap. Jika kamu ingin mengonsumsinya, lebih baik panaskan terlebih dahulu selama sekitar 10 menit untuk membunuh bakteri penyebab botulisme yang mungkin terkandung di dalamnya.

4. Makanan yang Kurang Bersih

Bakteri Clostridium Botulinum juga dapat menyebar melalui debu dan kotoran. Oleh karena itu, kamu perlu waspada terhadap makanan yang diolah dan disajikan dengan kurang bersih, atau yang berpotensi mudah dihinggapi debu dan kotoran, seperti makanan yang dijual di pinggir jalan tanpa ditutup. Sebab, kemungkinan masuknya bakteri penyebab botulisme juga akan meningkat melalui makanan yang telah terkontaminasi debu.

Itulah 4 jenis makanan yang perlu kamu waspadai jika ingin menurunkan risiko terserang botulisme. Jika kamu membutuhkan diskusi dengan ahlinya seputar penyakit ini atau masalah kesehatan lainnya, jangan ragu untuk menggunakan fitur Contact Doctor pada aplikasi Halodoc, ya. Dapatkan juga kemudahan membeli obat secara online, kapan dan di mana saja, hanya dengan download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Google Play Store.

Baca juga:

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan