Bisa Sebabkan Kematian, Begini Gejala dari Aneurisma Aorta

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Maret 2019
Bisa Sebabkan Kematian, Begini Gejala dari Aneurisma AortaBisa Sebabkan Kematian, Begini Gejala dari Aneurisma Aorta

Halodoc, Jakarta – Aneurisma aorta adalah kondisi di mana terdapat benjolan pada dinding aorta. Dinding aorta yang makin lama makin membesar bisa pecah sewaktu-waktu dan menyebabkan perdarahan hingga kematian. Itulah mengapa aneurisma aorta disebut juga sebagai “bom waktu” yang bisa berakibat fatal pada pengidapnya. Karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala aneurisma aorta agar kamu bisa mewaspadai penyakit ini.

Mengenal Aneurisma Aorta

Aorta merupakan pembuluh darah utama dan terbesar pada tubuh manusia yang berfungsi untuk mengalirkan darah yang mengandung oksigen tinggi dari jantung ke seluruh tubuh. Aneurisma aorta bisa terjadi ketika otot-otot pada dinding aorta mulai melemah, sehingga memicu timbulnya penggelembungan atau benjolan di dinding aorta. Bila aneurisma aorta tidak segera ditangani, dinding aorta yang kian membesar bisa pecah setiap saat dan menyebabkan perdarahan yang hebat yang dapat membahayakan nyawa. Aneurisma aorta dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Aneurisma Aorta Abdominal

Ini merupakan jenis aneurisma aorta yang paling sering terjadi. Pada aneurisma aorta abdominal, benjolan muncul di bagian bawah aorta.

  • Aneurisma Aorta Torakal

Jenis aneurisma ini terjadi ketika aorta bagian bagian atas mengalami pembesaran atau melemah.

  • Aneurisma Aorta Torako-Abdominal

Aneurisma terjadi di antara bagian atas dan bawah aorta

Penyebab Aneurisma Aorta

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab aneurisma aorta. melemahnya dinding aorta bisa terjadi sejak lahir akibat adanya faktor genetik, atau bisa juga terjadi saat dewasa yang disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:

  • Pengerasan arteri atau aterosklerosis.

  • Infeksi pada aorta atau pada bagian tubuh lain yang tidak terobati.

  • Mengidap penyakit tertentu, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

  • Cedera.

Baca juga: 5 Komplikasi Akibat Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Gejala Aneurisma Aorta

Sayangnya, gejala aneurisma aorta berkembang dengan lambat, bahkan seringkali tidak menimbulkan gejala, sehingga penyakit ini sulit dideteksi dan akhirnya terlambat diobati. Biasanya, aneurisma “tidak sengaja” ditemukan saat pengidap menjalankan tes kesehatan atau medical check-up. Tapi, saat dinding aorta sudah membesar, biasanya ada beberapa gejala yang bisa dirasakan pengidap:

  • Nyeri punggung

  • Bagian dada atas terasa tidak nyaman

  • Area di sekitar pusar berdenyut-denyut

  • Nyeri konstan yang terjadi di dalam perut atau di samping perut

  • Mual atau muntah

  • Mudah merasa kenyang walaupun hanya makan sedikit

  • Kepala “keliyengan”

  • Lemas

  • Denyut jantung meningkat

  • Mati rasa atau kesemutan

  • Pingsan.

Saat mengalami aneurisma aorta, biasanya akan terjadi penggelembungan pada pembuluh darah yang akan membentuk gumpalan darah. Bila gumpalan darah ini pecah, maka bisa terjadi gejala-gejala berikut:

  • Nyeri dada ataupun nyeri perut yang parah. Nyeri biasanya bersifat tajam.

  • Muntah, keringat dingin, dan pingsan. Kondisi ini merupakan kondisi gawat darurat dan harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Aneurisma Aorta?

Aneurisma aorta paling sering dialami oleh orang tua yang berusia 55 tahun atau lebih. Kebanyakan pengidap aneurisma aorta, khususnya aneurisma aorta abdominalis adalah pria. Aneurisma aorta juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Jadi, orang yang memiliki anggota keluarga yang mengidap aneurisma aorta berisiko tinggi mengalami penyakit yang sama juga. Kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap aneurisma aorta.

Baca juga: Kenali 7 Bahaya Merokok yang Merusak Tubuh

Orang-orang yang mengidap penyakit-penyakit tertentu, seperti hipertensi, aterosklerosis, dan sindrom Marfan juga berisiko tinggi mengalami aneurisma aorta. Orang yang memiliki jenis aneurisma lainnya, seperti aneurisma mikotik dan aneurisma inflamasi juga berisiko terkena aneurisma aorta.

Bila kamu mengalami gejala-gejala aneurisma aorta seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan aneurisma aorta yang dilakukan lebih dini bisa mencegah pecahnya pembuluh darah aorta dan timbulnya komplikasi yang berbahaya.

Baca juga: Jangan Main-Main, Aneurisma Aorta Bisa Sebabkan 10 Komplikasi Ini

Kamu juga bisa membicarakan masalah kesehatan yang kamu alami dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa minta saran kesehatan dengan dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan