Bisakah Ibu Hamil Idap Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   02 Juni 2019
Bisakah Ibu Hamil Idap Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria? Bisakah Ibu Hamil Idap Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria?

Halodoc, Jakarta - Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria adalah gangguan darah yang cukup langka dan muncul akibat mutasi genetik. Jika penyakit ini muncul, maka menyebabkan imun sistem menyerang sel darah merah sehat, dan kemudian memecahnya. Hal ini terjadi karena sel darah merah dalam tubuh tidak mempunyai cukup protein pelindung untuk mencegah hal ini terjadi.

Penyakit ini diyakini muncul karena sumsum tulang seseorang yang lemah. Selain itu, mereka yang mengidap anemia aplastik lebih rentan mengalami kondisi ini. Tidak menutup kemungkinan kondisi ini bisa terjadi pada ibu hamil. Jika terjadi, maka kondisi ini membuat kehamilan berisiko tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan dengan dokter kandungan untuk memastikan kehamilan tetap berjalan sehat bagi ibu dan bayi.

Baca Juga: Ini Penyebab Terkena Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria

Gejala Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria

Gejala yang mudah dikenali jika seseorang mengidap penyakit ini adalah urine yang berwarna gelap atau merah darah, pada pagi dan malam hari. Pada hampir 60 persen kasus, gejala ini akan terjadi. Perubahan warna urine ini diduga terjadi karena beberapa hal, antara lain:

Semakin rusak sel darah merah seseorang, maka semakin parah juga kondisi tersebut memengaruhi tubuh. Sementara itu, sel darah merah yang rusak dan anemia menyebabkan seseorang mengalami hal-hal, antara lain:

  • Mudah kelelahan, cepat lemah.

  • Sering sakit kepala.

  • Sesak napas.

  • Detak jantung tidak teratur.

  • Sakit perut.

  • Sulit menelan.

  • Kulit pucat atau membiru.

  • Sulit ereksi, pada pria.

Baca Juga: Tes Urine Dibutuhkan untuk Diagnosis PNH, Ini Penjelasannya

Pengobatan Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria

Sebagian besar langkah pengobatan PNH untuk meringankan gejalanya dan mencegah masalah komplikasi. Pengobatan tergantung dari seberapa parah kondisi. Apabila kamu hanya menunjukkan beberapa gejala anemia, dokter bisa meresepkan suplemen asam folat dan zat besi untuk membantu sumsum tulang memproduksi sel darah merah yang sehat.

Sementara untuk gejala yang mulai berat, maka dilakukan terapi lainnya termasuk transfusi, resep obat pengencer darah, cangkok sumsum tulang, dan/atau eculizumab (Soliris) satu-satunya obat yang disetujui untuk pengobatan PNH. Obat ini mampu mencegah pemecahan sel darah merah, mengurangi gumpalan darah, dan mengatasi gejala anemia. Obat ini juga mampu mengurangi kebutuhan untuk mendapatkan transfusi darah. Namun, obat ini dapat meningkatkan risiko terkena meningitis. Jadi, sebaiknya pastikan untuk mendapatkan vaksin meningitis sebelum atau setelah pengobatan.

Mengubah gaya hidup pun penting untuk dilakukan untuk mengatasi PNH di rumah, caranya yaitu:

  • Menjaga pola makan sehat, seperti memperbanyak makanan tinggi vitamin C dan zat besi.

  • Olahraga.

  • Penting untuk melindungi diri dari risiko infeksi, dengan cara melengkapi vaksin.

Baca Juga: Prosedur Pengobatan Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria (PNH)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, wanita yang memiliki PNH dan berencana ingin hamil, wajib memahami kondisi bahaya yang mungkin akan ia alami. Kamu perlu mendiskusikan keadaan penyakit dan kandungan pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk memastikan kehamilan tetap berjalan sehat. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan