ASI Keluar Meski Masih Hamil, Jangan Panik!

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 April 2018
ASI Keluar Meski Masih Hamil, Jangan Panik!ASI Keluar Meski Masih Hamil, Jangan Panik!

Halodoc, Jakarta – Sebagai “makanan utama” bayi yang baru lahir, ASI biasanya akan mulai keluar menjelang persalinan atau setelah melahirkan. Namun pernahkah ibu merasa ada cairan yang keluar dari payudara saat masih hamil? Normalkah hal tersebut?

Jika ibu mengalami hal ini, tidak perlu terlalu merasa khawatir. Keluarnya cairan bening dari payudara selama hamil sebenarnya adalah hal yang normal. Hal itu terjadi karena produksi kelenjar susu sebenarnya memang telah terjadi saat masa kehamilan

Memasuki trimester ketiga, tepatnya di minggu ke 28 kelenjar susu memang sudah mulai membesar. Nah, salah satu hal yang menyebabkan keluarnya cairan bening di payudara adalah kelenjar susu pada ibu tergolong berlebih.

Payudara menjadi salah satu bagian tubuh yang ikut mengalami perubahan saat hamil. Biasanya bagian tubuh yang satu ini akan menjadi lebih lembut serta mengalami perubahan bentuk. Kelenjar dan saluran susu juga ikut berkembang dan ada perubahan hormon yang mungkin akan membuat payudara menjadi lebih kencang. Yang pasti, selama kehamilan produksi ASI sebenarnya sudah mulai terjadi, dan pembentukan itulah yang kemudian memberi dorongan dan menyebabkan keluarnya cairan dari payudara meski masih dalam masa kehamilan.

Jika menemukan kondisi ini, ibu tidak disarankan untuk terlalu khawatir apalagi sampai merasa stres berlebihan. Stres saat hamil malah bisa memicu terjadinya berbagai masalah pada ibu maupun janin yang sedang dikandung.

Selain itu, ibu juga harus menghindari melakukan rangsangan yang bisa membuat cairan yang keluar jadi lebih banyak. Seperti dengan memijat atau memeras payudara. Hal tersebut malah bisa menyebabkan terjadinya kontraksi kehamilan.

Mitos Soal ASI yang Keluar saat Hamil

Salah satu mitos yang sering ditakuti para ibu adalah keluarnya ASI saat hamil bisa membuat produksi air susu menjadi berkurang setelah melahirkan kelak. Artinya kebutuhan ASI yang dibutuhkan bayi mungkin tak akan terpenuhi karena air susu sudah banyak keluar sebelum waktunya. Namun, hal tersebut hanya mitos belaka dan tak perlu dipercaya. Sebab cairan yang keluar dari payudara sebelum melahirkan tersebut bukanlah kolostrum melainkan kelenjar.

Ada pula yang mempercayai bahwa cairan bening yang keluar ini merupakan tanda bahwa produksi air susu ibu setelah melahirkan akan lebih banyak. Sebenarnya hal itu tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Karena hal ini adalah proses yang normal, maka seharusnya tidak banyak memberi perubahan pada ibu hamil.

Jadi sebaiknya ibu hamil tidak terlalu memikarkan hal-hal yang belum jelas. Stres malah bisa membuat air susu yang keluar menjadi lebih sedikit, lho. Agar proses menyusui menjadi maksimal, ibu disarankan untuk memberi ASI secara langsung pada si kecil.

Pasalnya melalui teknik menyusui skin to skin alias menyusui secara langsung bisa meningkatkan produksi ASI dan kolostrum. Hal ini juga bisa membuat air susu yang keluar akan lebih banyak dan bisa memenuhi kebutuhan gizi harian bayi.

Namun, jika cairan yang keluar mulai terlihat tidak normal, apalagi kalau berubah menjadi lengket dan berbau, segera lakukan pemeriksaan. Sebab, hal itu bisa menjadi tanda infeksi atau hal lain yang bisa mengganggu.

Bicarakan masalah kesehatan yang ditemui selama hamil lewat aplikasi Halodoc. Dokter di Halodoc bisa dihubungi lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat terbaik agar kehamilan berjalan lancar dan terasa nyaman. Ayo, segera download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan