Bahaya Kesehatan, Perlu Tahu Mitos dan Fakta Seputar Telur Palsu

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 April 2018
Bahaya Kesehatan, Perlu Tahu Mitos dan Fakta Seputar Telur PalsuBahaya Kesehatan, Perlu Tahu Mitos dan Fakta Seputar Telur Palsu

Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini kabar seputar beredarnya makanan palsu kembali meresahkan masyarakat. Kali ini beredar informasi bahwa ada telur palsu yang dijual di pasar. Hal ini bermula setelah viral sebuah video yang menggambarkan seorang pria sedang menguji keaslian telur di Pasar Johar Baru, Jakarta.

Pria dalam video tersebut mengaku curiga dengan telur yang baru ia beli karena memiliki membran yang cukup tebal. Dia pun menyebut bahwa lapisan itu adalah plastik dan bukti bahwa telur sudah dipalsukan. Membran adalah lapisan putih yang biasa ditemukan di antara cangkang dan isi telur. Berita ini sudah dibantah oleh banyak pihak. Namun benarkah telur palsu ada? Apa yang akan terjadi jika seseorang mengonsumsi telur palsu?

Faktanya menurut sejumlah ahli, masih banyak informasi yang salah mengenai telur dan beredar di tengah masyarakat, termasuk temuan membran ini. Pada dasarnya, membran adalah struktur alami yang ada pada setiap butir telur. Maka bisa dipastikan bahwa temuan membran bisa menjadi tanda keaslian telur.

(Baca juga: Mitos Sering Makan Telur Bikin Bisulan, Benarkah?)

Lapisan membran yang berwarna putih tersebut nyatanya memiliki peran yang cukup penting. Yaitu untuk melindungi isi telur dari kontaminasi zat-zat asing. Semakin tebal lapisan membran, artinya semakin baik perlindungan yang diberikan.

Selain masalah membran yang terlalu putih atau terlalu tebal, kuning telur yang terlalu kenyal juga sering dikaitkan dengan isu telur palsu. Lagi-lagi hal ini keliru dan tak dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, kuning telur yang kenyal dan tidak mudah pecah malah menandakan bahwa telur tersebut memiliki kualitas yang baik. Justru jika kuning telur terlalu pucat dan mudah pecah atau mudah terpencar hanya dengan sentuhan kecil, menandakan kualitas telur kurang baik.

Nah, bisa jadi telur yang diduga palsu tersebut hanya memiliki kualitas yang kurang baik. Artinya, tidak pernah ada telur palsu, seperti diakui sejumlah ahli bahwa telur cenderung memiliki cangkang yang sulit untuk direkayasa. Jadi tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan, apalagi mengonsumsi telur sudah terbukti bisa memberi banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Untuk mendapatkan telur dengan kualitas terbaik, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan dalam memilih makanan yang satu ini. Mengenali telur berkualitas bisa dimulai dengan mengecek kondisi kulit alias cangkang telur.

Mengutip berbagai sumber, sebaiknya pilih telur yang memiliki permukaan kulit agak kasar dan tidak licin. Sebab, hal ini merupakan tanda bahwa cangkang masih berperan baik dalam menutup dan melindungi telur dari kontaminasi. Hindari pula memilih kulit telur yang memiliki bekas darah atau kotoran, sebab hal ini pun bisa menjadi zat yang merusak isi telur.

Kualitas telur juga bisa dilihat dari usianya. Saat direndam di air, telur yang baik biasanya akan tenggelam. Telur yang tenggelam menandakan usia yang masih muda, baru, dan segar. Sebab, telur segar memiliki kadar udara yang sedikit sehingga membuatnya tenggelam di dalam air.

Sebaliknya, semakin lama usia telur, udara mungkin akan semakin banyak masuk dan membuatnya menjadi ringan. Hal itu yang kemudian menyebabkan telur yang sudah terlalu lama disimpan akan mengapung di air. Saat telur yang direndam air berada seimbang dan sebagian cangkangnya mencuat ke luar, artinya usia telur sudah lebih dari tiga minggu. Jika telur mengambang dan terombang-ambing di permukaan air, itu menandakan telur sudah terlalu lama disimpan dan sebaiknya tidak lagi dikonsumsi.

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja! Hubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi membeli obat supaya cepat sembuh. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan