Harus Tahu, Pentingnya Pemanasan dan Pendingan Dalam Olahraga

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 April 2018
Harus Tahu, Pentingnya Pemanasan dan Pendingan Dalam OlahragaHarus Tahu, Pentingnya Pemanasan dan Pendingan Dalam Olahraga

Halodoc, Jakarta – Olahraga memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan fisik dan metal, asalkan tata cara dan aturan mainnya dilakukan dengan benar. Misalnya, melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelahnya. Jangan anggap remeh hal tersebut, sebab keduanya amat dibutuhkan tubuh untuk menghindari cedera.

Ada fakta menarik yang perlu kamu simak dari Pustaka Kesehatan Populer. Dalam buku itu disebutkan setiap tahun dinas kesehatan AS menangani lebih dari 10 juta kasus cedera yang berhubungan dengan olahraga. Setidaknya, 3,5 juta di antaranya terjadi pada anak di bawah umur 15 tahun. Nah, fakta ini bisa mengingatkan kamu betapa pentingnya penerapanan olahraga yang tepat. Mulai dari pemanasan, latihan inti, dan pendinginan.

Sayangnya, karena berbagai alasan mulai dari malas hingga enggak ada waktu, banyak orang melewatkan pemanasan dan pendinginan dalam olahraga. Padahal, pentingnya pemanasan dibutuhkan oleh tubuh sebelum memulai latihan inti. Menurut American College of Sports Medicine, pemanasan bisa meningkatkan denyut jantung dan aliran darah ke otot-otot.

Salah Kaprah Pemanasan

Menurut ahli, setiap jenis olahraga memiliki tata cara pemanasan sendiri. Namun,  banyak orang yang keliru atau tidak tahu tentang hal ini. Banyak orang beranggapan, kalau gerakan pemanasan adalah universal. Artinya, bebas memilih berbagai gerakan, yang penting tubuh “panas”, alias mengeluarkan keringat. Padahal, aturan mainnya tidak seperti itu. Kata ahli, enggak ada gerakan pemanasan yang universal. Lalu, bagaimana gerakanan pemanasan yang baik untuk tubuh? Simpel, gerakan pemanasan idealnya mengarah pada “menu” latihan utama.

Contoh, bila kamu ingin berolahraga bola basket, gerakan pemanasannya bisa berupa passing, dribbling, atau gerakan lainnya yang menuju pada latihan inti. Contoh lainnya bisa dilihat dalam olahraga badminton. Nah, ketika ingin memulai olahraga ini, pemanasan perlu difokuskan pada tubuh bagian atas. Gerakan pemanasannya bisa berupa memukul seperti halnya dalam latihan. Kalau futsal beda lagi, kamu bisa memulai gerakan pemanasan dengan jogging, passing, dan dribling.


Tidak Hanya Fisik

Bagi kamu yang sudah terbiasa berolahraga setiap hari, tentu sudah paham pentingnya pemanasan bagi fisik. Mulai dari meningkatkan suhu tubuh, denyut jantung, hingga melenturkan persendian. Enggak cuma itu, berdasarkan studi yang dipublikasi oleh US National Library of Medicine – National Institute of Health, pemanasan juga bisa mengurangi risiko cedera muskuloskeletal (sendi, ligamen, otot, saraf, dan tulang belakang).

Namun, apa kamu tahu kalau ada dua aspek penting lainnya yang bergantung pada pemanasan? Nah, kata ahli, pemanasan juga bermanfaat untuk menyiapkan mental dan kimiawi tubuh (hormonal).

Jadi, jangan lagi berpikir kalau pemanasan adalah hal yang sederhana. Sebab pemanasan yang keliru bisa menyebabkan hormonal tubuh enggak siap menghadapi menu latihan utama. Kalau sudah begitu, bisa menimbulkan kram yang selama ini orang mengira penyebabnya adalah dehidrasi.

Ketika unsur kimia tubuh tidak siap, dalam kasus yang parah bisa menyebabkan tendon (jaringan tebal yang berfungsi menempelkan tulang ke otot) putus. Kalau mental lain cerita. Pemanasan membuat kamu lebih percaya diri. Contohnya, menghilangkan perasaan takut akan cedera dan keraguan saat hendak mencoba menu latihan baru.

Sebagai Bentuk Relaksasi

Sama halnya dengan pemanasan, pendinginan pun sering dilewatkan banyak orang seusai berolahraga. Padahal, pendinginan bertujuan untuk merilekskan otot dan tubuh paskaolahraga. Melalui pendinginan, kondisi tubuh dan otot diharapkan kembali normal. Selain itu, tahap terakhir dari olahraga ini juga bisa membuat kamu terhindar dari penumpukan darah di salah satu bagian tubuh.  

Menurut ahli, sebaiknya kamu memilih gerakan stretching (peregangan) dinamis daripada statis saat hendak melakukan pendinginan. Alasannya, peregangan dinamis ini lebih efektif, sebab bisa mengembalikan otot dalam kondisi “panas”. Enggak cuma itu, kamu juga bisa mencoba berbagai teknik pernapasan saat melakukan proses pendinginan.  Tujuannya jelas, untuk menurunkan denyut jantung setelah berolahraga agar tubuh lebih rileks.

Nah, yang perlu kamu ingat, proses recovery tubuh setelah berolahraga enggak hanya bergantung pada pendinginan saja. Menurut ahli, asupan nutrisi dan istirahat yang cukup juga berperan penting dalam pemulihan kondisi tubuh pascaolahraga.

Mau tahu lebih jauh mengenai pentingnya pemanasan dan pendinginan pada olahraga? Kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk berdiskusi mengenai masalah tersebut. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan