Ibu Perhatikan Penyakit yang Ditularkan Lewat ASI

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Januari 2018
Ibu Perhatikan Penyakit yang Ditularkan Lewat ASIIbu Perhatikan Penyakit yang Ditularkan Lewat ASI

Halodoc, Jakarta – Setelah melahirkan, menyusui adalah satu fase yang cukup penting bagi ibu dan bayi. Air Susu Ibu (ASI) adalah hal yang baik untuk dan sangat dianjurkan bahkan diwajibkan untuk diberikan pada bayi. Sebab hampir tak  ada teori yang menyanggah manfaat ASI bagi pertumbuhan bayi.

Sayangnya masih banyak orang tua yang belum menyadari pentingnya memberikan ASI pada hari-hari awal kehidupan anak. Banyak pula yang beranggapan bahwa lewat menyusui, ibu mungkin akan menularkan virus penyebab penyakit pada sang buah hati. Hal ini membuat tak sedikit ibu yang memilih berhenti menyusui saat sedang sakit.

Namun apakah anggapan tersebut sepenuhnya benar? Sebenarnya penyakit apa saja kah yang dapat ditularkan oleh ibu lewat proses menyusui?

Sebenarnya menyusui saat ibu sedang sakit tidak dilarang. Kecuali jika sakit yang dialami ibu terbilang parah dan mematikan. Nyatanya hanya ada beberapa jenis penyakit saja yang bisa menghentikan ibu untuk menyusui. Hal itu untuk menghindari penularan virus. Apa saja?

  1. Infeksi HIV

Salah satu virus yang dapat menular lewat ASI adalah HIV. Sebenarnya kemungkinan ibu menularkan virus ini amat kecil dan hampir jarang terjadi. Namun jika ibu dinyatakan memiliki riwayat ini, ada baiknya untuk lebih hati-hati.

Karena ada kemungkinan 4-22% virus tersebut akan menular melalui air susu yang diberikan ibu pada si kecil. Meski sangat disayangkan, namun pemberian susu formula lebih dianjurkan untuk menghindari anak tertular penyakit yang sama.

  1. Tubercolosis (TBC)

Penyakit yang satu ini tergolong cukup berbahaya. Sebab tak hanya dari ASI, ibu juga bisa menularkan TBC melalui saluran pernapasan. Bahkan saat si kecil hanya diberi susu formula.

Namun jika ibu sudah mendapat pengobatan dan dinyatakan aman, yaitu saat TBC yang diderita tak lagi pada fase menular, ibu dapat kembali melakukan kontak dengan buah hatinya. Namun ada baiknya untuk tidak buru-buru dan melakukannya setelah yakin bahwa kondisi ibu sudah aman.

  1. Cacar air

Ibu juga sebaiknya menghidari memberi ASI jika didiagnosa terinfeksi virus varicella-zoster (VZV). Virus ini merupakan penyebab dari cacar air yang mengaharuskan ibu untuk dipisahkan dengan sang bayi.  

Si kecil diwajibkan untuk dipisahkan dengan ibu selama penyakit ini masih dalam periode menular. Saat hal ini terjadi ada baiknya agar bayi dirawat oleh orang lain yang dipercaya. Tapi ibu masih diizinkan memberi ASI dengan cara diperah alias tidak melakukan kontak langsung antara anak dan ibu.

  1. Hepatitis B

Sebenarnya ibu yang memiliki hepatitis B masih diizinkan untuk menyusui. Namun si kecil wajib diberikan perlindungan berupa HBIG (hepatitis B immune globulin) dalam waktu 24 jam. Selanjutnya bayi juga harus diberikan vaksin hepatitis B setelah bayi lahir.

Pemberian vaksin ini terbukti dapat mencegah  penularan  pada  lebih dari 95% kasus ibu dengan hepatitis B. Agar lebih aman, pastikan ibu selalu berdiskusi dengan dokter selama masa menyusui si kecil.  

  1. Obat Kanker

Tak ada larangan menyusui bagi ibu yang memiliki riwayat  kanker tertentu. Tapi saat ibu berada dalam pengobatan kanker, ada baiknya tidak menyusui untuk beberapa waktu. Sebab obat-obatan untuk pengidap kanker bisa saja masuk ke dalam ASI dan mengontaminasi. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa berubah berbahaya jika oba tersebut sampai dikonsumsi si kecil.

Tapi, mengingat ASI sangat penting bagi pertumbuhan bayi, pastikan untuk memikirkan dan melakukan pemeriksaan rutin apakah menyusui masih aman untuk dilakukan. Ibu juga bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter kapan saja, jika ada keluhan mendadak. Dokter bisa dihubungi lewat Video/Voice Call dan Chat. Membeli obat juga semakin mudah dengan Halodoc, pesanan akan diantar ke rumah dalam satu jam. Halodoc pun memudahkan untuk melakukan Lab test jika direkomendasikan dokter. Mudah dan lengkap, bukan? Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan