Kenali Non Communicable Disease yang Bisa Menyerang Tubuh

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Agustus 2017
Kenali Non Communicable Disease yang Bisa Menyerang TubuhKenali Non Communicable Disease yang Bisa Menyerang Tubuh

Halodoc, Jakarta - Non Communicable Disease (NCD) atau yang juga dikenal dengan penyakit tidak menular (PTM) adalah suatu kondisi medis atau penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi sehingga penyakit tersebut tidak ditularkan atau disebarkan dari manusia ke manusia sehingga non communicable disease dianggap penyakit  tidak menular. Beberapa penyakit yang termasuk non communicable disease yakni faktor keturunan diabetes, kolesterol, dan penyakit jantung.

Data Pengidap Non Communicable Disease
Berdasarkan data dari WHO yang menunjukkan jika ada sekitar 58 juta total orang meninggal dunia dan diantaranya ada sekitar 35 juta meninggal dunia yang disebabkan karena non communicable diseases. Ada pula sekitar 28 juta terjadi di negara dengan taraf ekonomi rendah dan berkembang. Berdasarkan data di atas bisa dilihat bahwa hilangnya nyawa seseorang disebabkan karena non communicable disease ini sangat besar yakni mencapai 60% dari total meninggalnya seseorang karena semua penyebab pemicu  non communicable disease. Hal lainnya yang cukup ironis adalah ternyata hilangnya nyawa seseorang karena non communicable disease ini banyak terjadi di negara dengan taraf ekonomi rendah dan negara berkembang. Berdasarkan evidence based di semua negara bahwa non communicable disease seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, kolesterol lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan.

Menurut perkiraan dari WHO yang didasari dari data tiap tahunnya jika pada tahun 2030 nanti hilangnya nyawa seseorang karena penyakit infeksi akan semakin jarang terjadi pada masyarakat menengah ke atas. Hal ini bisa terlihat dari prevalensi penyakit menular yang tiap tahunnya mengalami penurunan. Tapi berbeda untuk semua tingkatan sosial ekonomi, kondisi non communicable disease ini akan terus meningkat tiap tahunnya, sehingga pada kelompok sosial ekonomi menengah kebawah akan dihadapkan pada communicable disease dan non communicable disease (double burden of disease).

Penyebab Non Communicable Disease
Dilihat dari etimologinya, non communicable disease bisa terjadi karena faktor yang dapat dikendalikan atau modifiable risk factor dan faktor yang tidak bisa dikendalikan atau unmodifiable risk factor. Contoh faktor yang bisa dikendalikan adalah kebiasaan merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, dan fisik mengonsumsi alkohol yang berlebihan. Sehingga untuk mencegah terkena non communicable disease, seseorang perlu mengendalikan faktor risiko yang bisa dikontrol tersebut untuk mencegah terjadinya  obesitas, tekanan darah tinggi, glukosa darah tinggi, serta kadar lipid dalam darah tinggi yang semuanya akan bermuara pada penyakit-penyakit tidak menular. Sedangkan faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan yakni karena usia dan keturunan.

Penanganan Non Communicable Disease
Penanganan non communicable disease secara khusus tentu berbeda-beda tergantung dari penyakit yang diidapnya namun sebenarnya penanganan secara umum yang bisa dilakukan yakni dengan menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga ringan secara teratur minimal 3 kali sehari, minum banyak air putih minimal 8 gelas per hari, makan-makanan dengan gizi seimbang secara teratur, hindari merokok, istirahat yang cukup dengan kualitas tidur yang baik minimal 6-8 jam/hari, jangan mengonsumsi makanan olahan, mengandung pengawet, penyedap rasa, atau pemanis buatan, batasi konsumsi kafein seperti kopi atau teh, hindari minuman beralkohol, dan mengelola stres.


Cari tahu penanganan lainnya untuk mengetahui non communicable disease yang terakhir yaitu dengan mendiskusikannya bersama dokter yang ada di Halodoc kapan saja dan di mana saja. Untuk berdiskusi dengan dokter yang ada di Halodoc, kamu bisa membuka menu Contact Doctor dan memesan obat atau vitamin melalui smartphone di menu Pharmacy Delivery yang akan siap mengantarkan pesanan kamu secara cepat, aman, dan nyaman. Ayo download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store maupun Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan