Hati-Hati, Dampak Hipertiroid Bisa Sebabkan 5 Kondisi Serius Ini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Agustus 2022
Hati-Hati, Dampak Hipertiroid Bisa Sebabkan 5 Kondisi Serius IniHati-Hati, Dampak Hipertiroid Bisa Sebabkan 5 Kondisi Serius Ini

"Kelebihan hormon tiroid atau hipertiroidisme bisa memberikan konsekuensi serius. Kenali dampak-dampaknya supaya kamu lebih waspada."

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar penyakit bernama hipertiroidisme atau hipertiroid? Penyakit ini terjadi ketika kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu tinggi. Nah, kondisi inilah yang bakal menimbulkan banyak gejala. Mulai dari tangan gemetar, hingga jantung berdebar.

Hal yang mesti diingat, penyakit ini bisa menimbulkan berbagai keluhan pada pengidapnya. Lalu, apa saja sih dampak hipertiroid bagi tubuh? Penasaran? Berikut penjelasan selengkapnya.

Gangguan Serius pada Mata

Banyak kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya hipertiroid bermacam-macam, salah satunya penyakit graves. Masih asing dengan penyakit ini? Penyakit graves bisa mengakibatkan terjadinya hipertiroidisme atau produksi hormon tiroid berlebih. Nah, seseorang yang mengidap penyakit ini, sistem imunnya akan menyerang kelenjar tiroid (autoimun), bukannya melindungi tubuh.

Mau tahu dampak hipertiroid bagi tubuh akibat penyakit graves? Menuru ahli di National Institutes of Health - Medlineplus, banyak pengidap penyakit Graves memiliki masalah dengan matanya. Contohnya:

  • Bola mata mungkin tampak menonjol dan mungkin menyakitkan.
  • Iritasi atau gatal pada mata.
  • Penglihatan menjadi ganda.
  • Gejala parah, seperti penurunan penglihatan dan kerusakan kornea juga dapat terjadi.

Menyebabkan Penyakit Gondok

Mau tahu dampak hipertiroid bagi tubuh? Ada beberapa gejala yang bisa dirasakan pengidap hipertiroid, salah satunya pembesaran kelenjar tiroid atau penyakit gondok. Jangan menganggap remeh penyakit ini.

Alasannya simpel, bila gondok dibiarkan tanpa penanganan, maka penyakit ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi.

Komplikasi penyakit gondok ini umumnya dapat muncul ketika ukuran gondok cukup besar. Komplikasinya bisa berupa limfoma, perdarahan, sepsis, hingga kanker tiroid. Tuh, seram kan?

Pada sebagian besar kasus, pengidap penyakit gondok tidak akan merasakan gejala apapun, kecuali adanya benjolan di leher. Namun, pada kasus yang parah, pengidap penyakit gondok dapat merasakan berbagai gejala lain, seperti batuk, leher terasa tercekik, suara menjadi serak, susah menelan, dan kesulitan bernapas.

Nah, andaikan merasakan gejala-gejala di atas, segeralah temui atau tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Gangguan Irama Jantung

Dampak hipertiroid bagi tubuh juga bisa memicu terjadinya gangguan irama jantung atau atrial fibrilasi (fibrilasi atrium). Mau bukti? Simaklah jurnal di US National Library of Medicine National Institutes of Health bertajuk “Atrial Fibrillation and Hyperthyroidism”.

Menurut ahli dalam jurnal di atas, fibrilasi atrium terjadi pada 10-15 persen pengidap hipertiroidisme. Tak cuma itu saja, fibrilasi atrium merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada hipertiroidisme subklinis. 

Pengidap fibralasi atrium akan mengalami gejala dengan denyut jantung yang tidak beraturan dan cepat. Kondisi inilah yang bisa membuat mereka merasa lemas, jantung berdebar, dan sesak napas.

Berat Badan Turun Drastis

Sebenarnya perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan merupakan salah satu tanda paling umum kelainan tiroid. Misalnya, peningkatan berat badan tanpa sebab mungkin menandakan kadar hormon tiroid yang rendah, yaitu suatu kondisi yang disebut hipotiroidisme. 

Hal sebaliknya juga berlaku, jika tiroid menghasilkan lebih banyak hormon daripada yang dibutuhkan tubuh, maka seseorang mengalami penurunan berat badan secara tidak terduga. Nah, kondisi inilah yang disebut dengan hipertiroidisme. Meski begitu, hipotiroidisme terbilang jauh lebih umum dibandingkan dengan hipertiroidisme.

Kelenjar tiroid sendiri ini terletak di leher, bagian depan tangan, dan berbentuk serta seukuran dengan kupu-kupu. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid yang fungsinya mengatur pertumbuhan dan metabolisme tubuh.

Tulang Keropos

Selain tiga hal di atas, dampak hipertiroid bagi tubuh juga memicu keroposnya tulang alias osteoporosis. Kok bisa? Ternyata, jumlah hormon tiroid yang telampau banyak bisa memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap kalsium ke dalam tulang. Nah, hal inilah yang ujung-ujungnya bisa membuat kekuatan kulang jadi berkurang, sehingga mudah rapuh.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
American Thyroid Association. Diakses pada 2020. Goiter.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Hyperthyroidism (overactive thyroid).
National Institutes of Health - Medlineplus. Diakses pada 2020. Graves disease.
National Library of Medicine National Institutes of Health. Diakses pada 2020. Atrial Fibrillation and Hyperthyroidism.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan