Halodoc, Jakarta – Kalau menurut rekomendasi kesehatan dari Babycenter co.uk, aman saja untuk tetap berolahraga saat hamil anak kembar. Namun, ada baiknya untuk tetap konsultasi dengan dokter mengenai jenis olahraga yang sebaiknya dilakukan.

Jika ibu tidak terbiasa berolahraga, sebaiknya mulai perlahan. Cobalah sesuatu yang sederhana yang ritmenya bisa diterima oleh tubuh seperti jalan cepat, misalnya. Tetapkan target realistis untuk diri sendiri, seperti olahraga 10 menit sehari di minggu pertama. Kemudian, tambahkan durasinya secara perkala. Informasi selengkapnya mengenai olahraga saat hamil kembar ada di bawah ini!

Rekomendasi Olahraga untuk Bumil Bayi Kembar

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan supaya bumil dengan bayi kembar untuk tidak menjalani latihan aerobik berdampak tinggi karena dapat memberikan risiko signifikan, khususnya memicu persalinan prematur. 

Baca juga: Sakit Pinggang saat Hamil Muda, Apa Penyebabnya?

Jika bumil merasa cukup sehat untuk berolahraga dengan penuh semangat selama trimester pertama, praktisi kesehatan mungkin akan meminta bumil untuk mengurangi intensitas di trimester kedua. 

Berikut ini tips berolahraga dengan aman untuk bumil bayi kembar:

1. Menjaga Ritme saat Berolahraga

Sebaik-baiknya setelah tahu positif hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai jenis olahraga yang aman. Awasi ritme olahraga bumil, hindari apa pun yang membuat banyak tekanan ke bawah pada leher rahim dan apa pun yang dapat meningkatkan suhu tubuh secara signifikan.

Pilihan yang baik, termasuk berenang, peregangan, yoga prenatal, dan latihan ringan jangan lupa untuk melakukan latihan kegel sebagai penguatan yang sangat penting untuk dasar panggul. 

2. Ketahui Kondisi Fisik 

Olahraga memang penting untuk kesehatan, tetapi alangkah baiknya untuk mengetahui kapan harus berhenti. Jangan biarkan suhu tubuh Anda terlalu panas atau terlalu lelah. Jika aktivitas menyebabkan kontraksi Braxton Hicks, segera berhenti, istirahat, minum air. 

Hubungi dokter jika kontraksi tidak tidak surut dalam 20 menit atau lebih. Bumil tahu sedang mengalami kontraksi Braxton Hicks jika perut mengeras. Informasi lebih detail mengenai kontraksi Braxton Hicks bisa ditanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc.  

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu.  Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Baca juga: Cara Tepat Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan

Selain kontraksi Braxton Hicks, tanda lain kalau bumil harus menghentikan olahraga adalah napas pendek yang meningkat atau berlebihan, nyeri dada atau jantung berdebar, pusing atau pingsan, kontraksi atau tanda-tanda persalinan prematur yang menyakitkan, kebocoran cairan selain air seni, pendarahan vagina, kelelahan yang berlebihan, sakit di perut, bayi bergerak kurang dari biasanya atau tidak sama sekali, kesulitan bernapas, sakit kepala, kelemahan otot, dan nyeri betis.

3. Jaga Berat Badan tetap Seimbang

Ketika bumil melakukan olahraga, tujuannya untuk sehat bukan untuk menurunkan berat badan. Olahraga baik untuk menyeimbangkan emosional dan fisik bumil, tetapi perlu diperhatikan untuk tetap menjaga berat badan seimbang. Pertambahan berat badan selama kehamilan adalah pertanda perkembangan kesehatan anak kembar.

Kemudian, jika sebelum kehamilan bumil cenderung menyukai olahraga ekstrem, ada baiknya jenis latihan tersebut ditinggalkan. Risikonya jauh lebih besar ketimbang manfaatnya. Bahkan, mengendarai sepeda di luar ruangan juga bisa menempatkan bumil pada risiko.

Referensi:

Baby Centre Co UK. Diakses pada 2020. Exercise during a twin pregnancy.

What to Expect. Diakses pada 2020. Exercising While Pregnant With Multiples.

WebMD. Diakses pada 2020. Pregnant With Twins? Exercise No-Nos.