Botulisme, Penyakit Akibat Memberikan Madu pada Bayi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 September 2023

“Memberi madu pada bayi bisa menyebabkan botulisme. Ini adalah penyakit serius yang bisa menyerang sistem saraf.”

Botulisme, Penyakit Akibat Memberikan Madu pada BayiBotulisme, Penyakit Akibat Memberikan Madu pada Bayi

Halodoc, Jakarta – Sejak ribuan tahun yang lalu, orang telah menggunakan madu sebagai bahan makanan dan obat tradisional. Namun, memberikan madu kepada bayi di bawah usia 1 tahun bisa berakibat fatal, yakni menyebabkan penyakit botulisme.

Hal ini karena madu merupakan salah satu sumber makanan yang dapat terkontaminasi bakteri yang menyebabkan botulisme. Meskipun ini jarang terjadi, tetap penting untuk mewaspadainya, karena penyakit ini memerlukan perhatian medis segera.

Madu dan Botulisme pada Bayi

Botulisme adalah penyakit langka namun berpotensi fatal. Penyebabnya adalah bakteri Clostridium botulinum. Penyakit tersebut menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan, serta kegagalan pernapasan.

Penyakit ini bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri penyebabnya. Selain itu, juga bisa karena menghirup spora, bersentuhan dengan tanah yang terkontaminasi, atau melalui luka terbuka.

Bakteri Clostridium botulinum menghasilkan tujuh jenis spora. Namun, hanya empat jenis yang dapat menyebabkan botulisme pada manusia. 

Spora ini tumbuh dalam kondisi bebas oksigen dan berkembang dalam makanan fermentasi dan makanan kalengan yang penyimpanannya tidak benar.

Lantas, apa hubungan antara botulisme pada bayi dan madu? Madu adalah salah satu sumber botulisme yang paling umum. Bayi dan anak di bawah 12 bulan berada pada risiko tertinggi terkena botulisme dari madu. 

Hal tersebut karena mereka tidak memiliki pertahanan yang sama seperti anak-anak yang lebih besar untuk melawan spora dalam sistem pencernaan mereka. 

Itulah sebabnya ahli tidak menyarankan untuk memberikan madu kepada bayi di bawah usia 12 bulan.

Gejala Botulisme pada Bayi

Toksin botulinum dapat menyebabkan kelumpuhan otot yang meluas, yang menyebabkan penglihatan kabur, bicara cadel, mulut kering, kesulitan menelan dan bernapas. 

Berikut Ini Gejala Botulisme pada Bayi, yang harus orang tua ketahui:

  • Sembelit atau sulit buang air besar.
  • Otot wajah lemah yang membuat wajah mereka terlihat datar.
  • Tangisan lemah.
  • Otot-otot lemah di lengan, kaki, dan leher.
  • Masalah pernapasan.
  • Kesulitan menelan, disertai banyaknya produksi air liur.
  • Tidak mau makan.
  • Menjadi kurang lincah dari biasanya.

Pengobatan Botulisme pada Bayi

Bayi dengan botulisme memerlukan perawatan di rumah sakit, biasanya di unit perawatan intensif (ICU). Dokter dan petugas medis biasanya akan berusaha membatasi masalah yang timbul akibat toksin di dalam tubuh bayi.

Dokter umumnya memberikan pengobatan dengan antitoksin yang bernama botulisme imun globulin intravena (BIGIV). Obat tersebut perlu diberikan pada bayi sesegera mungkin.

Bayi dengan botulisme yang mendapatkan BIGIV dapat pulih lebih cepat dan menghabiskan lebih sedikit waktu di rumah sakit daripada bayi yang tidak.

Jika racun sudah memengaruhi otot-otot pernapasan, bayi mungkin perlu menggunakan mesin pernapasan (ventilator) selama beberapa minggu sampai mereka menjadi lebih kuat. 

Karena penyakit ini juga dapat mempengaruhi otot-otot menelan, bayi biasanya membutuhkan cairan infus (IV) atau menyusu melalui selang untuk mendapatkan makanan.

Bisakah Botulisme Dicegah?

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, kondisi ini bisa terjadi dengan berbagai cara, termasuk dari makanan, menghirup spora, dan luka terbuka. 

Sangat Penting Mencegah Botulisme dengan Tepat pada bayi. Untuk botulisme pada bayi, salah satu cara untuk mengurangi risikonya adalah dengan tidak memberi madu pada bayi atau makanan olahan apa pun dengan madu sebelum berusia 1 tahun. 

Madu adalah sumber dari Clostridium botulinum yang bisa berbahaya bagi bayi, meski sering dijadikan obat untuk orang dewasa. Hal ini karena sistem pencernaan bayi belum cukup kuat untuk melawan racun dari bakteri ini. 

Jika Si Kecil mengalami gejala botulisme, segera hubungi dokter mendapatkan saran atau rujukan lebih lanjut. Sebab, penanganan dini sangat perlu Si Kecil dapatkan.

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2023. Infant Botulism.
Everyday Health. Diakses pada 2023. What Is Botulism? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.
Healthline. Diakses pada 2023. What’s the Connection Between Botulism and Honey?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan