Halodoc, Jakarta – Bronkitis terjadi karena ada peradangan pada tabung jalur udara bercabang yang menuju paru-paru kiri dan kanan (bronkus). Dalam sistem pernapasan, bagian ini berperan dalam menyalurkan udara yang keluar dan masuk paru-paru. Bronkitis dibagi menjadi dua jenis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Ada beberapa perbedaan kedua kondisi ini, termasuk cara meredakannya. 

Dalam mengatasi bronkitis kronis, salah satu pengobatan yang bisa dilakukan adalah penggunaan bronkodilator. Jenis obat yang satu ini digunakan untuk melegakan pernapasan, termasuk pada pengidap penyakit bronkitis. Bronkodilator bekerja dengan cara melebarkan bronkus dan merelaksasi otot-otot pada saluran pernapasan. Dengan begitu, pernapasan akan menjadi lebih ringan dan lancar serta gejala bronkitis lainnya juga akan reda. 

Baca juga: Kenali Gangguan Pernapasan Bronkitis

Bronkitis Kronis dan Cara Mengatasinya 

Bronkitis ditandai dengan gejala khas batuk yang berlangsung selama satu minggu atau lebih. Pada bronkitis akut, gejala biasanya akan hilang dengan sendirinya dan pulih secara perlahan. Bronkitis akut biasanya akan berlangsung selama satu minggu hingga 10 hari. Namun, gejala batuk akibat penyakit ini biasanya akan berlangsung lebih lama. Bronkitis akut biasanya menyerang anak-anak. 

Sementara pada bronkitis kronis, gejala penyakit biasanya akan berlangsung lebih lama, bahkan hingga menahun. Bronkitis kronis merupakan salah satu penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan tidak boleh disepelekan begitu saja. Bronkitis kronis yang tidak tidak ditangani dengan tepat bisa memicu kondisi yang lebih serius. 

Baca juga: Apakah Bronkitis Berkaitan dengan Emfisema?

Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh virus, yaitu jenis virus yang sama dengan yang menjadi penyebab pilek dan flu (influenza). Sedangkan penyebab paling umum dari bronkitis kronis adalah kebiasaan merokok, polusi udara, debu, atau gas beracun yang ada di lingkungan atau tempat kerja. Saat mengalami gejala bronkitis yang berkepanjangan, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.

Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan rumah sakit terdekat. Atur lokasi dan cari tahu daftar rumah sakit sesuai kebutuhan, sehingga gejala bronkitis kronis bisa segera mendapat penanganan medis. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk membuat janji dengan dokter. Ayo, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play! 

Saat mengalami gejala penyakit bronkitis kronis, pengobatan biasanya akan dilakukan untuk meredakan beragam gejala yang muncul, termasuk batuk dan sesak napas. Salah satu cara pengobatan yang bisa dilakukan adalah penggunaan bronkodilator. Biasanya, dokter akan menyarankan penggunaan obat ini selama beberapa saat untuk dilihat perkembangannya. 

Selain itu, cara pengobatan bronkitis lainnya adalah rehabilitasi paru. Metode yang satu ini dilakukan dengan tujuan melatih dan meredakan gejala dengan cara latihan pernapasan. Dalam menjalani terapi ini, pengidap bronkitis kronis harus memiliki komitmen dan keinginan yang kuat untuk mengubah gaya hidup, berolahraga, menjaga pola makan, serta melatih pernapasan. 

Baca juga: Ketahui Perbedaan Bronkitis Akut dan Bronkitis Kronis

Selain konsumsi obat dan terapi paru-paru, meredakan gejala bronkitis kronis juga bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup dan perawatan mandiri di rumah. Untuk meredakan gejala penyakit ini, disarankan untuk banyak minum air putih, setidaknya 8-12 gelas per hari, cukup beristirahat, menghindari atau berhenti merokok, serta latihan menghirup uap air hangat. Cara ini bisa membantu meredakan batuk serta mengencerkan lendir di saluran pernapasan. Dengan begitu, lendir bisa dibuang dan pernapasan akan lebih lancar. 

Referensi 

WebMD. Diakses pada 2021. Bronchitis.

Healthline. Diakses pada 2021. Acute Bronchitis: Symptoms, Causes, Treatment, and More.

Healthline. Diakses pada 2021. Understanding Chronic Bronchitis.

WebMD. Diakses pada 2021. Bronchitis Diagnosis and Treatment: What to Know.

WebMD. Diakses pada 2021. Bronchodilators (Rescue Inhalers): Short-Acting and Long-Acting Types.