Bukan Corona, Ribuan Kasus DBD Menyerang Indonesia pada Awal 2020

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Februari 2020
Bukan Corona, Ribuan Kasus DBD Menyerang Indonesia pada Awal 2020Bukan Corona, Ribuan Kasus DBD Menyerang Indonesia pada Awal 2020

Halodoc, Jakarta – Masyarakat dunia tengah dihebohkan dengan penyebaran Covid-19 alias coronavirus. Namun, hingga kini belum ditemukan ada kasus positif corona di Indonesia. Hal itu sempat membuat sejumlah pihak bertanya-tanya dan menyebut Indonesia “kebal” virus corona. 

Meski belum ditemukan kasus coronavirus, tetapi bukan berarti Indonesia bebas dari serangan penyakit berbahaya. Ada penyakit yang tak kalah berbahaya sedang terjadi, yaitu demam berdarah dengue (DBD). Melalui pemberitaan di media, Kemenkes bahkan menyebut sudah ada ribuan orang yang mengalami penyakit ini. Selengkapnya, baca ulasannya di bawah ini.

Baca juga: Dipertanyakan, Apa Alasan Corona Belum Ditemukan di Indonesia?

Jadi KLB, Waspadai Gejala DBD 

Ribuan orang di Indonesia dinyatakan positif DBD di sepanjang awal tahun 2020. Bahkan, kasus penyakit ini ditetapkan sebagai KLB alias Kejadian Luar Biasa di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penetapan KLB dilakukan karena jumlah korban DBD terus bertambah di sana.

DBD terjadi karena infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini juga dikenal dengan istilah “break-bone” karena gejala yang muncul bisa sangat mengganggu, terutama pada sendi dan otot. Gejala penyakit DBD, bahkan bisa memberi sensasi seperti retak pada tulang. 

Virus penyebab penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Virus yang dibawa oleh nyamuk ini akan masuk ke aliran darah dan mulai menginfeksi. Penularan terjadi ketika seseorang yang mengidap demam berdarah digigit oleh nyamuk Aedes aegypti dan menginfeksi orang lain yang digigit oleh nyamuk yang sama.

Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar DBD

Penyakit ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak ditangani dengan tepat, DBD bisa memicu berbagai komplikasi dan membahayakan tubuh. Pada kasus yang parah, penyakit ini, bahkan bisa berujung pada hilangnya nyawa seseorang. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala DBD setelah digigit nyamuk. 

Gejala yang khas dari penyakit ini adalah demam, nyeri perut, muncul ruam, nyeri otot dan sendi, tubuh lemas, serta mual dan muntah. Selain itu, demam berdarah juga bisa memicu kerusakan sementara pada pembuluh darah, sehingga pengidap demam berdarah rentan mengalami perdarahan pada gusi, hidung, maupun bawah kulit. DBD bisa memicu muncul ruam pada kulit. 

Nyamuk penyebar virus demam berdarah biasanya menyerang pada siang dan sore hari, baik di dalam maupun luar rumah. Nyamuk ini akan berkembang biak di air yang tergenang dan cukup jarang terbang jauh lebih dari 200 meter dari sarangnya. Setelah menggigit dan menginfeksi, virus DBD akan mulai menimbulkan gejala.

Maka dari itu, sangat penting untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari serangan virus penyebab penyakit, termasuk DBD. Pastikan tidak ada genangan air yang bisa menjadi habitat nyamuk serta terapkan pola hidup sehat agar tubuh tetap bugar. Hal itu bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terserang infeksi virus. 

Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar DBD

Saat merasa tergigit nyamuk pembawa virus DBD, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat. Terutama jika muncul gejala awal, seperti demam tinggi, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Gejala tersebut biasanya terjadi selama 3–7 hari. 

Atau kamu bisa bertanya pada dokter di Halodoc segera setelah gejala penyakit muncul. Aplikasi bisa didownload di App Store dan Google Play. Dapatkan saran pertolongan pertama yang tepat dari dokter terpercaya kapan dan di mana saja. Jika dokter mencurigai gejala tersebut sebagai DBD, segera pergi ke instalasi gawat darurat di rumah sakit terdekat.

 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Dengue fever.
EMedicineHealth. Diakses pada 2020. Dengue Fever Home Remedies.
Web MD. Diakses pada 2020. Dengue Fever.




Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan