Bukan Cuma Kekurangan Yodium, Ini Penyebab Gondongan

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   04 Juni 2019
Bukan Cuma Kekurangan Yodium, Ini Penyebab GondonganBukan Cuma Kekurangan Yodium, Ini Penyebab Gondongan

Halodoc, Jakarta – Gondongan adalah pembengkakan kelenjar parotis yang disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus. Kelenjar parotis berfungsi untuk memproduksi air liur dan terletak tepat di bawah telinga. Saat terjadi gondongan, bagian sisi wajah pengidap akan tampak membesar. Lantas, bagaimana virus gondongan menyebar? Apa saja penyebab gondongan? Ketahui faktanya di sini.

Baca Juga: Ketahui 5 Hal yang Terjadi Saat Tubuh Kekurangan Yodium

Waspada Penyebaran Virus Penyebab Gondongan

Virus gondongan menyebar melalui percikan air ludah (droplet) yang dikeluarkan oleh pengidap saat batuk ataupun bersin. Seseorang rentan tertular gondongan ketika menghirup droplet tersebut, atau akibat menyentuh permukaan benda yang telah terkontaminasi virus penyebab gondongan. Virus ini bisa menyebar dalam waktu singkat, hanya beberapa hari, sehingga perlu melakukan upaya pencegahan agar terhindar dari gondongan.

Berbagai Penyebab Gondongan

Gondongan disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus yang masuk  ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, atau tenggorokan. Virus kemudian menetap, berkembang biak, dan menginfeksi kelenjar parotis sehingga menyebabkan pembengkakan.

Setelah seseorang terinfeksi virus penyebab gondongan, ini gejala yang mungkin dialami:

  • Nyeri sendi dan otot, termasuk saat mengunyah atau menelan makanan.

  • Demam tinggi alias suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celsius.

  • Nyeri perut.

  • Penurunan nafsu makan.

  • Tubuh mudah lelah.

  • Sakit kepala.

  • Mulut kering.

Baca Juga: 10 Gejala yang Ditunjukkan Tubuh jika Kekurangan Yodium

Diagnosis dan Pengobatan Gondongan

Kamu dianjurkan segera bicara ke dokter jika mengalami gejala gondongan. Meski bukan penyakit serius, gondongan bisa menurunkan rasa percaya diri dan mengganggu aktivitas. Diagnosis gondongan biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan tes darah. Setelah diagnosis ditetapkan, berikut pilihan pengobatan bagi pengidap gondongan:

Perbanyak minum air putih dan hindari minuman asam. Alasannya karena minuman asam bisa merangsang kelenjar parotis, sehingga memperparah gejala gondongan.

  • Kompres bagian yang bengkak dan terasa nyeri menggunakan air hangat.

  • Konsumsi makanan lunak untuk mengurangi rasa nyeri saat menelan dan mengunyah.

  • Konsumsi obat pereda sakit, seperti ibuprofen atau paracetamol.

  • Perbanyak istirahat untuk membantu proses pemulihan.

Dibutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu hingga gondongan sembuh. Apabila tidak segera membaik, segera bicara pada dokter untuk mendapatkan penanganan lanjutan. Pasalnya, gondongan berpotensi menyebabkan komplikasi akibat virus yang masuk ke bagian tubuh lain, seperti pankreas, otak, indung telur, atau testis.

Komplikasi yang muncul akibat penyebaran virus gondongan meliputi peradangan testis (orchitis), pembengkakan indung telur, pankreatitis akut, meningitis virus, dan radang otak (ensefalitis).

Cara Mencegah Gondongan

Gondongan bisa dicegah dengan pemberian imunisasi MMR sejak masa kanak-kanak. Vaksin umumnya diberikan saat anak berusia 1 tahun dan perlu diulang sekali lagi pada usia 5 tahun. Pada orang yang belum mendapatkan vaksin saat kecil, gondongan bisa dicegah dengan menjaga kebersihan tangan dan memakai masker saat bepergian (terutama jika menggunakan transportasi umum). Pengidap gondongan sebaiknya tidak beraktivitas di luar rumah, setidaknya lima hari setelah gejala muncul, untuk mencegah penularan virus ke orang lain.

Baca Juga: Enggak Selalu Garam, Begini Cara Atasi Kekurangan Yodium

Itulah fakta penyebab gondongan yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan seputar gondongan, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan