Bukan False Alarm, Ini 7 Tanda Melahirkan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Desember 2019
Bukan False Alarm, Ini 7 Tanda MelahirkanBukan False Alarm, Ini 7 Tanda Melahirkan

Halodoc, Jakarta - Bagi ibu yang sedang hamil anak pertama mungkin bertanya-tanya, bagaimana ya rasanya persalinan? Sakit atau tidak, ya? Berapa lama proses yang dibutuhkan? Bagaimana mengetahui bahwa ini adalah pertanda persalinan atau hanya alarm palsu? 

Sebenarnya cukup sulit untuk memprediksi jawaban atas semua pertanyaan itu, karena setiap kelahiran berbeda-beda. Namun, untuk mengetahui bagaimana dan apa saja tanda-tanda yang harus diperhatikan sebagai petunjuk bahwa inilah waktunya untuk bertemu bayi, berikut adalah tanda-tandanya:

1. Effacement: Penipisan Serviks

Sebelum persalinan, bagian bawah rahim yang disebut serviks biasanya berukuran 3,5-4 sentimeter. Saat persalinan dimulai, serviks akan melunak, memendek dan menipis. ibu mungkin merasa tidak nyaman dengan kontraksi yang dapat secara tidak teratur dan agak menyakitkan. Effacement sering dinyatakan dalam persentase. Pada jarak 0 persen, serviks setidaknya 2 sentimeter atau lebih. Leher rahim harus terbuka hingga 100 persen atau benar-benar menipis sebelum persalinan pervaginam. 

Baca juga: 5 Tanda Persalinan Sudah Dekat

2. Dilatasi: Pembukaan Serviks

Tanda persalinan lainnya adalah leher rahim mulai terbuka (melebar). Bidan atau dokter kandungan akan mengukur pelebaran dalam sentimeter dari nol (belum ada pelebaran) hingga 10 (dilatasi penuh). Pada awalnya, perubahan serviks ini dapat sangat lambat. Setelah dalam proses persalinan aktif, perkirakan untuk serviks dalam membesar lebih cepat. 

3. Peningkatan Keputihan

Selama kehamilan, sumbatan lendir yang tebal menghalangi pembukaan serviks untuk mencegah bakteri memasuki rahim. Selama trimester ketiga akhir, ibu mungkin akan melihat peningkatan keputihan yang jelas dengan kemunculan lendir merah muda atau sedikit berdarah. Ini mungkin terjadi beberapa hari sebelum persalinan dimulai atau pada awal persalinan. 

Namun, jika pendarahan vagina sama beratnya dengan periode menstruasi normal, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. Karena pendarahan vagina yang berat bisa menjadi tanda masalah. 

4. Merasa Sangat Bersemangat

Ibu akan merasa sangat energik dan bersemangat untuk mengisi kulkas dengan makanan yang diidamkan, atau mulai menyiapkan pakaian bayi ke dalam lemari pakaiannya. Dorongan ini dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, tetapi bagi sebagian bumil itu adalah tanda bahwa persalinan sudah dekat. Lakukan apa yang harus dilakukan, tapi jangan sampai kelelahan. Hemat energi untuk proses persalinan yang menguras tenaga. 

Baca juga: Ketuban Pecah, Ini Tanda-Tanda Melahirkan

5. Merasa Bayi Semakin Turun

Lightening merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketika kepala bayi lebih turun ke dalam panggul. Ini mungkin akan menyebabkan perubahan bentuk perut. Perubahan ini dapat terjadi di mana saja dari beberapa minggu hingga beberapa jam sebelum persalinan dimulai.

6. Pecah Ketuban

Kantung ketuban merupakan selaput berisi cairan yang menjadi bantal bayi di dalam rahim. Pada awal atau selama persalinan, selaput ketuban akan pecah. Ketika ketuban pecah, ibu mungkin mengalami tetesan kecil cairan berair yang tidak teratur atau terus-menerus dari vagina atau semburan cairan yang lebih jelas. Jika ketuban pecah (atau bahkan ibu tidak yakin apakah itu air ketuban atau urine), sebaiknya segera periksakan diri pada dokter atau bidan langsung ke rumah sakit. Ibu dan bayi akan dievaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya. 

Setelah kantung ketuban tidak lagi utuh, maka ibu akan memasuki waktu yang penting. Semakin lama proses persalinan dimulai setelah ketuban pecah, semakin besar pula risiko ibu atau bayi terkena infeksi. Dokter atau bidan mungkin akan merangsang kontraksi uterus sebelum persalinan dimulai dengan sendirinya (induksi persalinan). 

7. Kontraksi: Ketika Nyeri Persalinan Dimulai

Selama beberapa bulan terakhir kehamilan, ibu mungkin mengalami kontraksi sesekali, terkadang terasa sakit. Peristiwa ini disebut kontraksi Braxton Hicks. Untuk mengetahui perbedaan antara kontraksi Braxton Hicks yang asi pertimbangan gejala-gejala ini:

  • Atur waktu kontraksi dari awal hingga berikutnya. Carilah pola kontraksi yang teratur yang semakin kuat dan semakin berdekatan. Kontraksi persalinan palsu akan tetap tidak teratur.
  • Waktu berapa lama setiap kontraksi berlangsung. Kontraksi yang sebenarnya berlangsung sekitar 30 hingga 70 detik.
  • Kontraksi yang asli akan terus berlanjut terlepas dari tingkat atau posisi aktivitas ibu. Dengan persalinan palsu, kontraksi mungkin berhenti ketika ibu berjalan, beristirahat, atau mengubah posisi. 

Baca juga: Ini Tanda-Tanda Melahirkan di Usia 38 Minggu

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Sign of Labor: What to Expect?

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan