Bumil Sebaiknya Perhatikan Tanda-Tanda Melahirkan Ini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 November 2019
Bumil Sebaiknya Perhatikan Tanda-Tanda Melahirkan IniBumil Sebaiknya Perhatikan Tanda-Tanda Melahirkan Ini

Halodoc, Jakarta - Setelah melewati masa kehamilan selama sembilan bulan, persalinan pun semakin dekat. Momen tersebut pun menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh pasangan suami istri.Meskipun tanggal perkiraan lahir bisa ditentukan, sebenarnya tidak ada yang dapat memprediksi dengan pasti kapan persalinan benar-benar akan terjadi. Pasalnya, tanggal perkiraan lahir dari dokter hanyalah titik rujukan. 

Merupakan hal yang normal ketika tanggal persalinan menjadi lebih cepat tiga minggu sebelum tanggal perkiraan atau terlambat dua minggu setelah tanggal perkiraan dari dokter. Untuk mengantisipasi kelahiran Si Kecil, pastikan ibu perhatikan tanda-tanda melahirkan ini!

Baca juga: Ini Tanda-Tanda Melahirkan Di Usia 38 Minggu

1. Terjadi Kontraksi

Rahim mengencang dan rileks seolah bersiap untuk mendorong bayi keluar. Keadaan menyebabkan adanya rasa sakit yang awalnya terasa seperti kram menstruasi. Rasa sakit semakin kuat saat persalinan semakin dekat. Jika kontraksi menjadi lebih kuat, lebih teratur, dan semakin dekat, kemungkinan besar akan mengalami persalinan. 

Jika kontraksi tidak teratur dan hilang ketika kamu mengubah posisi, maka kemungkinan kamu mengalami kontraksi Braxton Hicks. Ini bukan sakit persalinan, hanya saja tubuh seperti sedang berlatih untuk persalinan yang nyata. Karena kontraksi yang sebenarnya terus terjadi tanpa peduli apa yang kamu lakukan dan terus semakin kuat dan lebih dekat. Kontraksi dapat bertahan sekitar 30 hingga 70 detik.

2. Terasa Ringan

Ini terjadi ketika kepala bayi sudah turun ke panggul ibu hamil dalam persiapan untuk melahirkan. Perut mungkin terlihat lebih rendah dan kamu mungkin merasa lebih mudah bernapas, karena bayi tidak lagi memenuhi paru-paru. Ibu juga mungkin merasakan peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil, karena bayi menekan kandung kemih. Ini dapat terjadi beberapa minggu hingga beberapa jam dari awal persalinan. 

Baca juga: Inilah 8 Tips Mengejan Saat Persalinan

3. Muncul Darah

Kotoran berwarna kekuningan atau kecokelatan dari serviks adalah sumbatan lendir yang terlepas dari rahim karena infeksi. Ini dapat terjadi beberapa hari sebelum atau pada awal persalinan. 

4. Sering Buang Air Besar

Jika ibu sering buang air besar, bisa jadi pertanda persalinan sudah dekat. Membran yang pecah, cairan yang mengalir atau bocor dari vagina berarti selaput ketuban yang mengelilingi dan melindungi bayi sudah pecah. Ini dapat terjadi beberapa jam sebelum persalinan dimulai atau selama persalinan. Sebagian besar wanita melahirkan dalam waktu 24 jam. Jika persalinan tidak terjadi secara alami selama jangka waktu ini, dokter dapat menginduksi persalinan untuk mencegah infeksi dan komplikasi persalinan. 

Baca juga: Ketahui 3 Tahapan dalam Persalinan Normal

Tahap Persalinan

Persalinan biasanya dibagi menjadi tiga tahap:

  • Tahap 1. Tahap persalinan pertama dibagi menjadi tiga fase, yaitu laten, aktif, dan transisi. Pertama, fase laten adalah yang terpanjang dan paling tidak intens. Selama fase ini, kontraksi menjadi lebih sering, membantu serviks membesar sehingga bayi dapat melewati jalan lahir. Ketidaknyamanan pada tahap ini masim minimal. Selama fase ini, serviks akan mulai melebar dan hilang atau menipis. Jika kontraksi terjadi secara teratur, kemungkinan ibu hamil akan dirawat di rumah sakit selama tahap ini dan memiliki ujian panggul yang sering menentukan seberapa banyak serviks melebar. 
  • Tahap 2. Tahap 2 dimulai ketika serviks dibuka sepenuhnya. Pada titik ini, dokter akan memberi izin untuk mendorong. Dorongan yang ibu berikan disertai dengan kekuatan kontraksi akan mendorong bayi melalui jalan lahir. Fontanel (bintik-bintik lembut) di kepala bayi memungkinkannya masuk melalui saluran sempit. Kepala bayi dimahkotai saat bagian terlebar mencapai lubang vagina. Setelah kepala bayi keluar, dokter akan menyedot cairan ketuban, darah, serta lendir di hidung dan mulutnya.

  • Tahap 3. Setelah bayi lahir, ibu akan memasuki tahap akhir persalinan. Pada tahap ini, ibu melahirkan plasenta, yaitu organ yang memberi makan bayi di dalam rahim. 

Perlu diketahui tidak semua wanita dan persalinan mengalami keadaan yang sama. Jumlah waktu yang dihabiskan pada setiap tahap persalinan akan bervariasi. Jika ini adalah kehamilan pertama, persalinan dan melahirkan biasanya berlangsung sekitar 12 hingga 14 jam. Proses ini biasanya lebih pendek untuk kehamilan berikutnya. 

Jika ibu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai proses persalinan, ibu bisa menanyakannya pada dokter di Halodoc. Tanpa perlu repot, komunikasi dengan dokter bisa dilakukan kapan dan di mana saja melalui Chat atau Voice/Video Call. Ayo, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2019. Normal Labor dan Delivery Process

 



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan